Demi Nama Allah Azza Wa Jalla Yang Maha Suci dari perkataan orang-orang kafir, Nabi Muhammad SAW adalah Nabi setelah Nabi Isa a.s. Semoga salam dari kami muslim sampai ke Rasulullah SAW yang dimuliakan oleh Allah Subhanahuwata’alaa.


“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”
(QS: Al-Baqarah Ayat: 146)

Apa yang disampaikan di dalam Al-Qur’an adalah benar adanya, bahwa Nabi Muhammad SAW yang dimuliakan oleh Allah Subhanahuwata’alaa di sisi-Nya, adalah utusan-Nya. Dan tiada Illah yang berhak disembah selain Allah Subhanahuwata’alaa. Bukankah sudah jelas Rasulullah SAW mengajak kita menyembah Allah Azza Wa Jalla? Beiau SAW menyeru untuk menyembah bukan kepada manusia yang dituhankan, bukan pula kepada binatang atau benda mati yang dituhankan, melainkan untuk menyembah Allah Azza Wa Jalla Yang Maha Esa.

Dan yang diseru oleh Nabi Muhammad SAW sama seperti apa yang diseru oleh Nabi Isa a.s. Hal ini terdapat Gospel yang disembunyikan kaum kafir, yakni Gospel of Barnabas (Bukan Epistle of Barnabas dan bukan pula Acts of Barnabas, jadi bedakan!)

John 14:26
But the Advocate, the Holy Spirit, whom the Father will send in my name, will teach you all things and will remind you of everything I have said to you.

Yohanes 14: 26
Tetapi Roh Allah, Penolong yang akan diutus Bapa atas nama-Ku, Dialah yang akan mengajar kalian segalanya dan mengingatkan kalian akan semua yang sudah Kuberitahukan kepadamu.

Versi di atas adalah versi yang telah dirubah, sebenarnya tidak ada istilah Bapa. Tetapi pada intinya, akan ada seorang pemberi peringatan bagi orang kafir dan pembawa kabar gembira bagi orang yang beriman kepada Allah Subhanahuwata’alaa.

“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS: An-Nisaa Ayat: 165)

Sudah jelas Rasul, Nabi, Penolong, apapun istilahnya yang berarti utusan-Nya adalah sebagai pemberi peringatan dan kabar gembira, bukan untuk dituhankan.

“Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka.” (QS. Muhammad Ayat 2)

Dalam Alkitab yang telah diubah-ubah, sebelumnya disebutkan seperti ini dalam Injil yang asli:

Jesus (not John the Baptist) is quoted saying: “O Mohammed, God be with thee, and may he make me worthy to untie thy shoelatchet, for obtaining this I shall be a great prophet and holy one of God.”

Tetapi oleh kaum kafir, diubah di dalam Bible seperti berikut:

Mark 1: 7
And this was his (John the Baptist) message: “After me comes the one more powerful than I, the straps of whose sandals I am not worthy to stoop down and untie.

Mark 1: 7
Ia (Yohanes) mengabarkan berita ini, “Nanti sesudah saya, akan datang orang yang lebih besar daripada saya. Untuk tunduk membuka tali sepatu-Nya pun, saya tidak layak.

Maka, apakah patut bagi mereka yang mengaku beriman, tidak mengakui kenabian Rasulullah SAW? Apakah patut bagi mereka yang mengaku beriman pada Injil, tidak mengakui keagungan Rasulullah SAW? Bahkan Nabi Isa a.s sendiri pun mengakui keagungan Khataman-Nabiyyin, yakni Nabi Muhammad SAW. Dan sudah sepatutnya, para ahli Alkitab mengenal Rasulullah SAW sebagaimana mereka mengenal anak mereka sendiri, sebagaimana diagungkan oleh Nabi Isa a.s.

“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.”
(QS: Al-An’am Ayat: 115)




“Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib. Dan Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk, maka ke manakah kamu akan pergi?”
(QS. At-Takwir Ayat: 24-26)

Jika Kenabian Rasulullah SAW terbukti dan kebenaran Al-Qur’an tidak terbantahkan, tidak akan bisa lari kemanapun dari kalimat Syahadah ini, “Laa ilaa ha illAllaah… Muhammadurrasulullah…”

Sumber:
http://www.qalamulloh.net
http://www.chrislages.de/barnarom.htm
http://www.jesoes.com/
https://www.biblegateway.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Gospel_of_Barnabas#Christian_perspectives
https://multatulie.wordpress.com/2015/02/22/kebenaran-rasulullah-saw-antara-malaikat-dan-petir/

By : Multatuli