PERTANYAAN KE LIMA :

Darah burung bisa menyembuhkan penyakit kusta ?

5 kusta

Imamat 14:1-32

(1) TUHAN berfirman kepada Musa: (2) "Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam, (3) dan imam harus pergi ke luar perkemahan; kalau menurut pemeriksaan imam penyakit kusta itu telah sembuh dari padanya, (4) maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop. (5) Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga tanah berisi air mengalir. (6) Tetapi burung yang masih hidup haruslah diambilnya bersama-sama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, lalu bersama-sama dengan burung itu semuanya harus dicelupkannya ke dalam darah burung yang sudah disembelih di atas air mengalir itu. (7) Kemudian ia harus memercik tujuh kali kepada orang yang akan ditahirkan dari kusta itu dan dengan demikian mentahirkan dia, lalu burung yang hidup itu haruslah dilepaskannya ke padang. (8) Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya. (9) Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir. (10) Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor domba jantan yang tidak bercela dan seekor domba betina berumur setahun yang tidak bercela dan tiga persepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak sebagai korban sajian, serta satu log minyak. (11) Imam yang melakukan pentahiran itu harus menempatkan orang yang akan ditahirkan bersama-sama dengan persembahannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. (12) Dan ia harus mengambil domba jantan yang seekor dan mempersembahkannya sebagai tebusan salah bersama-sama dengan minyak yang satu log itu, dan ia harus mempersembahkannya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN. (13) Domba jantan itu harus disembelihnya di tempat orang menyembelih korban penghapus dosa dan korban bakaran, di tempat kudus, karena korban penebus salah, begitu juga korban penghapus dosa, adalah bagian imam; itulah bagian maha kudus. (14) Imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan salah itu dan harus membubuhnya pada cuping telinga kanan dari orang yang akan ditahirkan dan pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya. (15) Imam harus mengambil sedikit dari minyak yang satu log itu dan menuangnya ke telapak tangan kiri imam sendiri; (16) ia harus mencelupkan jari kanannya ke dalam minyak yang di telapak tangan kirinya itu dan sedikit dari minyak itu haruslah dipercikkannya dengan jarinya tujuh kali di hadapan TUHAN. (17) Dari minyak selebihnya imam harus membubuh sedikit pada cuping telinga kanan orang itu, pada ibu jari tangan kanannya dan pada ibu jari kaki kanannya, di tempat mana darah tebusan salah dibubuhkan. (18) Dan apa yang tinggal dari minyak itu haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN. (19) Imam harus mempersembahkan korban penghapus dosa dan dengan demikian mengadakan pendamaian bagi orang yang akan ditahirkan dari kenajisannya, dan sesudah itu ia harus menyembelih korban bakaran. (20) Kemudian imam harus mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian di atas mezbah. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu, maka ia menjadi tahir. (21) Tetapi jikalau orang itu miskin dan tidak mampu, ia harus mengambil domba jantan seekor saja sebagai tebusan salah untuk persembahan unjukan, supaya diadakan pendamaian bagi orang itu, juga sepersepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak untuk korban sajian, dan satu log minyak. (22) Dan lagi dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung merpati sekadar kemampuannya, yang seekor harus menjadi korban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi korban bakaran. (23) Pada hari yang kedelapan ia harus membawa semuanya untuk pentahirannya kepada imam, ke depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN. (24) Kemudian imam harus mengambil domba tebusan salah dan minyak yang satu log itu, lalu imam harus mempersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN. (25) Ia harus menyembelih domba tebusan salah dan imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan salah itu dan membubuhnya pada cuping telinga kanan orang itu dan pada ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanannya.

(26) Dan imam harus menuang sedikit dari minyak itu ke telapak tangan kirinya sendiri, (27) lalu sedikit dari minyak itu haruslah dipercikkan oleh imam dengan jari kanannya tujuh kali di hadapan TUHAN. (28) Kemudian imam harus membubuh sedikit dari minyak itu pada cuping telinga kanan dari orang yang akan ditahirkan, pada ibu jari tangan kanannya dan pada ibu jari kaki kanannya, di tempat mana dibubuhi darah tebusan salah itu. (29) Dan minyak selebihnya haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan, supaya diadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN. (30) Lalu ia harus mempersembahkan seekor dari kedua burung tekukur atau anak burung merpati, yang dibawa orang itu sekadar kemampuannya, (31) yang seekor sebagai korban penghapus dosa, dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran, di samping korban sajian. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang yang akan ditahirkan di hadapan TUHAN. (32) Itulah hukum tentang pentahiran seorang yang kena kusta yang tidak mampu."

Imamat 14:49-57

Mensucikan rumah orang yang

kena penyakit kusta

(49) Kemudian, untuk menyucikan rumah itu, haruslah ia mengambil dua ekor burung, kayu aras, kain kirmizi dan hisop. (50) Burung yang seekor haruslah disembelihnya di atas belanga tanah berisi air mengalir. (51) Lalu ia harus mengambil kayu aras dan hisop, kain kirmizi dan burung yang masih hidup itu, dan mencelupkan semuanya ke dalam darah burung yang sudah disembelih dan ke dalam air mengalir itu, kemudian ia harus memercik kepada rumah itu tujuh kali. (52) Dengan demikian ia harus menyucikan rumah itu dengan darah burung, air mengalir, burung yang hidup, kayu aras, hisop, dan kain kirmizi. (53) Dan burung yang hidup itu harus dilepaskannya ke luar kota ke padang. Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi rumah itu, maka rumah itu menjadi tahir. (54) Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala, (55) tentang kusta pada pakaian dan rumah, (56) tentang bengkak, bintil-bintil dan panau, (57) untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah hukum tentang kusta."

Resep Menyembuhkan Penyakit Kusta Menurut Alkitab

Bagi orang yang mampu :

1. Dua ekor burung hidup yang tidak haram, kayu aras, kain kirmizi & hisop

2. Burung yang seekor disembelih diatas belanga tanah berisi air yang mengalir.

3. Burung yang masih hidup diambil bersama-sama kayu aras, kain kirmizi & hisop, lalu dicelupkan ke dalam darah burung yang telah disembelih, diatas air yg mengalir.

4. Kemudian darah tsb dipercikkan kepada orang yang berpenyakit kusta sebanyak tujuh kali. Setelah itu burung yang hidup dilepaskan.

5. Pada hari ketujuh penderita harus mencukur seluruh rambut kepala, janggut, alis & seluruh bulunya.

6. Pad hari kedelapan harus ambil dua ekor domba jantan dan seekor domba betina umur setahun dan tiga persepuluh tepung efa lalu diolah dengan minyak sebagai sesajian

7. Iman membubuhkan darah hewan tsb pada cuping telinga kanan dan jari tangan kanan serta jari kaki kanannya.

Bagi orang yang tidak mampu :

1. Bagi orang miskin & tidak mampu, dia harus sediakan seekor domba jantan dan sepersepuluh tepung efa, lalu diolah dengan minyak, dan juga dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung merpati.

2. Yang seekor burung jadi korban penghapus dosa, dan yang seekor jadi korban bakaran. Selanjutnya proses penyembuhan seperti bagi orang yang mampu.

Resep membersihkan rumah orang yang berpenyakit kusta

1. Dua ekor burung, kayu aras, kain kirmizi dan hisop.

2. Burung yang seekor disembelih di atas belanga tanah yang berisi air mengalir.

3. Burung yang masih hidup bersama kayu aras, kain kirmizi dan hisop, dicemplungkan kedalam darah burung yang disembelih dan ke dalam air yang mengalir, lalu dipercikkan sebanyak tujuh kali ke dalam rumah tersebut.

4. Kemudian burung yang masih hidup dilepaskan ke alam bebas.

5. Demikian juga cara yg sama untuk menyembuhkan penyakit bengkak, kudis, bintil-bintil dan panau.

Pertanyaannya

Kalau ayat tersebut benar-benar firman Allah, tentu harus bisa dibuktikan secara ilmiah. Di dunia ini banyak sekali orang yang berpenyakit kusta. Bahkan belum ada penderita kusta yang bisa benar-benar sembuh dan kembali utuh tubuhnya yang dagingnya telah meleleh bahkan hancur pada bagian tubuh tertentu. Kalau ayat-ayat tersebut benar-benar firman Allah, mengapa mereka para ahli medis khususnya dan para dokter serta ahli di bidang kesehatan tidak mempraktekkan resep penyembuhan versi firman Allah dalam Alkitab / Bible tersebut? Bukankah resep dari Allah lebih sempurna daripada resep buatan manusia?

Jika terbukti resep firman Allah menurut Alkitab tersebut berhasil menyembuhkan penyakit kusta, mungkin orang yang melakukan praktek penyembuhan versi ayat Alkitab (Bible) tersebut mendadak bisa menjadi orang yang kaya raya. Kami yakin semua penderita kusta berani membayar berapapun asalkan dirinya bisa sembuh seperti sediakala dari penyakit kusta yang sangat mengerikan itu.

Bagi yang bisa membuktikannya dengan resep seperti yang tertulis dalam Alkitab yang dikatakan berasal dari firman Allah, seperti yang diutarakan tadi, kami sediakan uang tunai Rp. 10.000.000,- bersama satu mobil Honda Jazz. Silahkan buktikan. Bukankah resep Allah paling sempurna dibandingkan resep buatan manusia? Tapi mengapa tidak ada manusia yang mempraktekkan resep buatan Allah dalam Alkitab tersebut? Kenapa ??