Al Quran dan Al kitab adalah dua kitab suci yang satu sama lain memiliki  perbedaan sangat mencolok, Al Quran dengan tegas menginforfasikan bahwa, bahasa Al Quran  adalah bahasa Arab, sebagaimana firman Allah SWT

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِــــيُــــبَــــيِّنَ لَهُمْ…

“Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka…” (QS Ibrahim : 4)

وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِـهـِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ

Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS Fushshiat : 44)

Menterjemahkan Al Quran kedalam bahasa apapun memang diperbolehkan, akan tetapi teks asli Al Quran harus dikutsertakan, bahkan wajib! hal ini akan memberikan kemudahan bagi kita untuk mengkroscek manakala ada kesalahan dalam penerjemahan suatau ayat dari  Al Quran kedalam bahasa lain, sehingga isi dan kandungannya akan senantiasa terjaga, dan diseluruh dunia baik itu terbitan dalam negri atau luar negeri , terbitan masa lalu atau masa yang akan datang, Al Quran satu dengan yang lainnya tidak pernah ada perbedaan.

Akan tetapi Alkitab tidak demikian, dua manuskrip tertua dan terbaik yakni Codex Vaticanus dan Codex Sinaiticus yang mereka jadikan rujukan (terutama untuk Perjanjian Baru) semuanya berbahasa Yunani, padahal Yesus bukan orang Yunani dan tidak berbahasa Yunani akan tetapi Yesus menggunakan bahasa Aram sebagai bahasa ibu.

Teks asli yang digunakan untuk menterjemahkan Alkitab tidak ada satu Alkitab pun yang menyertakannya, umat nasrani tahunya sudah matang, mereka tidak tahu bahkan tidak mau tahu apakah terjemahan tersebut sudah benar atau salah, atau bahkan ada yang sengaja diselewengkan; sehingga tidak mengherankan jika dari tahun ketahun Alkitab mengalami banyak perubahan dan penyimpangan.

Ada banyak sekali versi Alkitab yang pernah  diterbitkan oleh LAI (lembaga Alkitab Indonesia), tidak kurang dari 23 versi dalam bahasa Indonesia seperti

1.      Alkitab Terjemahan Baru,

2.      Alkitab Terjemahan Lama,

3.      Alkitab Bahasa Sehari Hari

4.      Alkitab Ende

5.      Alkitab Klinkert

6.       Dst

Disamping versi Bahasa Indonesia, juga terdapa Alkitab versi bahasa daerah yang jumlahnya tidak kurang dari 27 versi seperti

1.      Alkitab Bahasa Madura

2.      Alkitab Bahsa Batak,

3.      Alkitab Bahasa Jawa

4.      Alkitab Bahsa Bali

5.      Alkitab Bahsa Bugis

6.       Dst

Ini baru di Indonesia, belum lagi versi dalam bahasa asing ditiap tiap negara, dalam bahasa Inggris saja sudah banyak versinya, seperti

1.      King James Version

2.      New International Version

3.      New Revised Standard Version

4.      dst

Anehnya umat nasrani adem ayem saja melihat kenyataan ini, mereka tidak pernah menanyakan mengapa begitu banyak sekali versi Alkitab dan manakah yang paling benar diantara versi tersebut, umumnya mereka meyakini bahwa banyaknya versi Alkitab tidak berpengaruh pada isi dan kandungan dari kitab tersebut, semuanya berisikan hal yang sama, hanya bahasanya saja yang berbeda, akan tetapi kami menemukan hal- hal yang sangat mengejutkan dari benyaknya versi yang diterbitkan, diantaranya :

1.      Babi atau Babi Hutan?

Perhatikan Kitab Imamat Pasal 11 ayat 7 pada ke Empat versi Alktab dibawah ini

R  Alkitab Terjemahan Lama

dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu.

R  Alkitab Ende 1970

Babi hutan, sebab ia betul berkuku dua dan kukunya bersela tapi tidak memamah biak; nadjislah itu bagimu.

Alkitab Terjemahan Baru

Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.

 Alkitab Bahasa Jawa

Mangkono uga celeng, iku iya tracak belah, malah belahane dawa, nanging ora nggayemi, iku karam tumrap sira.

Alkitab (Perjanjian Lama) bahasa Ibrani  dalam ayat tersebut tertulis “Khazir” yang berarti “Babi “secara umum bukan untuk babi hutan secara khusus begitu juga dalam terjemahan King James Version, kata tersebut bertuliskan “Swine “ yang kalau dibuka di kamus artinya “Babi” saja! Ada lebih dari 10 jenis babi, bisa kita bayangkan saat kata “Babi” dirubah menjadi “Babi Hutan”, maka 9 jenis babi yang lain menjadi halal atau boleh dimakan, bahkan Babi Hutan pun bisa menjadi halal, manakala dipindah ke desa atau ke kota untuk diternak karna sudah tidak hidup liar lagi dihutan, sehingga tidak mengherankan kalau umat Nasrani demen sekali mengkomsumsi daging hewan ini.

2.      Kuman-Nyamuk-Lalat dianggap binatang yang sama

Kita akan menganggap wajar,bila ada pernyataan yang salah karena ketidakpahaman tentang sesuatu hal yang disampaikan oleh anak kecil, semisal menyamakan antara Lalat, Nyamuk dan Kuman, akantetapi jika kesalahan itu ternyata disampaikan oleh orang yang berpendidikan tinggi, maka hal itu dirasa sangat menggelikan, terlebih jika itu terdapat dalam suatu kitab suci yang menjadi pegangan hidup pemeluknya.

Perhatikan Injil Karangan Matius pasal 23 ayat 24 menurut beberapa versi Alkitab dibawah ini

 Alkitab Klinkert 1863

Hei, penghantar jang boeta! jang mengisep njamok dan telen sama onta!

Alkitab Klinkert 1879

 Hai pemimpin  boeta, bahwa koeman djoega kamoe tapiskan, tetapi onta kamoe telan boelat-boelat.

Alkitab Bahasa Indonesis Sehari Hari

Kalian pemimpin-pemimpin yang buta! Lalat dalam minumanmu kalian saring, padahal unta kalian telan!

Melihat kenyataan ini biasanya orang nasrani bekilah dengan mengatakan bahwa “meskipun berbeda isinya, namu subtansinya tetap sama”. Pernyataan seperti itu sungguh kurang tepat memngingat mereka meyakini bahwa Alkitab di tulis atas bimbingan Roh Kudus, lantas dimana peran Roh Kudus sehingga banyak sekali kontradiksi didalam Alkitab? Bukankah Roh Kudus itu mereka yakini sebagai salah satu oknum tuhan?

3.      Dari Tuan Berubah Menjadi Tuhan

Dibahwa ini saya tampilkan Yohanes 4:11 menurut beberapa versi Alkitab

 tuan tuhan

 Alkitab Terjemahan Lama

Maka kata perempuan itu kepada-Nya, “Ya Tuan, Tuan tidak ada barang sesuatu buat timba, sedang perigi ini dalam; dari manakah Tuan peroleh air yang hidup itu?

 Alkitab Klinkert 1863

Itoe perampoewan berkata padanja: Toewan! angkau trada satoe apa jang bolih diboewat timba, apa lagi ini soemoer dalem; dari manatah angkau dapet itoe† ajer jang hidoep?

Alkitab Bahasa Indonesis Sehari Hari

Kata wanita itu, “Tuan tidak punya timba, dan sumur ini dalam sekali. Dari mana Tuan mendapat air hidup?

 

Alkitab Terjemahan Baru

Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

Perubahan atau lebih tepatnya penyesatan yang satu ini sungguh teramat sangat keterlaluan, bagaimana bisa, kata “Tuan” dirubah menjadi “Tuhan”, dan sejak kapan Tuhan dipanggil dengan kata sir? metode apa yang mereka gunakan untuk menerjemahkan kata itu?

Kalau kita merujuk kepada Codex Siniaiticus, Yohanes 4:11 berbunyi

“The woman says to him: Sir, thou hast nothing to draw with, and the well is deep: whence hast thou the living water?”

Dalam kamus Oxford, kata Sir sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kata kata Tuhan, kamus Inggris-Inggris yang terkenal itu menjelaskan bahwa Sir : Used as a polite or respectful way of addressing a man, especially one in a position of authority: excuse me, sir

“Sir” atau Tuan, digunakan sebagai cara yang sopan atau terhormat terhadap seorang laki laki yang berada dalam posisi lebih tinggi, contoh : Permisi, Pak

Sungguh ini penyesatan yang nyata, bertahun tahun umat nasrani meraka bodohi; sudah berapa banyak umat nasrani yang sengaja disesatkan melalui Alkitab Terjemahan Baru ini?

Sejauh ini, hanya beberapa versi Alkitab saja yang kami gunakan untuk perbandingan, kami sangat yakin, masih banyak lagi “rahasia rahasia “ yang belum terbongkar dibalik banyaknya versi Alkitab tersebut, jika anda penasaran silahkan buktikan sendiri dirumah.

Sumber : Majalah Cahaya Nabawi