Pada suatu hari, Nabi Ibrahim As. menyembelih 1.000 ekor domba, 300 ekor sapi, dan 100 ekor unta. Banyak orang mengaguminya, bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya yang dilakukannya.“Kurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa. Demi Allah! Seandainya aku memiliki anak lelaki, pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nya,” kata Nabi Ibrahim AS, sebagai ungkapan karena Sarah , istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung.

Kemudian Sarah menyarankan Nabi Ibrahim agar menikahi Hajar, beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak, dan doa beliaupun dikabulkan Allah SWT, maka lahirlah anak yang bernama Ismail, ketika usia Ismail menginjak dewasa, pada malam tarwiyah, hari ke-8 di bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan, “Hai Ibrahim! Penuhilah nazarmu (janjimu).”Pagi harinya, beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam; apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan? dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari Tarwiyah yang artinya berpikir/merenung.

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah, beliau bermimpi yang sama dengan sebelumnya, pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT. Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari ‘Arafah yang berarti artinya mengetahui, dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah. Malam berikutnya lagi, beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa. Maka, keesokan harinya, beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu, krena itulah hari itu disebut denga hari menyembelih kurban.

Itulah sekelimut kisah tentang Nabi Ibrahim dan Anaknya Ismail yang hendak dikurbankan demi memenui janjinya kepada Allah yang pada akhirnya Allah menggantinya dengan seekor domba.

Kisah semacam ini juga terdapat dalam Bible, tepatnya pada Kitab yang mereka Klain sebagai Taurat Musa, namun ada perbedaan yang sangat mencolok, jika dalam Agama islam Ismail yang hendak di Kurbankan, maka dalam Bible Ishak lah yang hendak dijadikan Kurban.

Firman-Nya: ”Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Kejadian 22: 2

Manakah yang benar? IIsmail atau Ishak Mari kita analisa bersama.

1. Siapakah Anak Tunggal Nabi Ibrahim?

Firman-Nya: ”Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak….” Kejadian 22:2

Benarkah anak tunggal itu bernama Ishak?. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan, bahwa anak tunggal itu adalah anak satu satunya, dengan kata lain cuma ada satu anak saat itu; siapakah yang lahir duluan? Ismail dari Hagar atau Ishak yang lahir dari Sara?

Kejadian 16 : 16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.

Kejadian 21 : 5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.

Dari kedua ayat ini dapat kita ketahui bahwa Ismail dilahirkan saat Abraham berusia 86 tahun, sedangkan Ishak baru lahir saat Abraham berusia 100 tahun, artinya Ismail 14 tahun lebih dulu lahir ketimbang Ishak. Jadi yang dimaksud dengan anak tunggal dalam ayat itu adalah Ismail bukan Ishak dan sudah bisa ditebak bahwa kalimat “Yakni Ishak” dalam ayat tersebut adalah sisipan tangan tangan jahil karena hal tersebut bertantangan dengan Kejadian 16 : 16 dan Kejadian 21 : 5

Berikut ini adalah 2 (dua) argumen yang biasa gunakan untuk hujjah oleh mereka
• yang dimaksud anak tunggal itu adalah ishak, karna ia adalah anak yang dijanjikan oleh Allah”

Dalam keyakinan meraka, Bible adalah kitab suci yang berasal dari tuhan, jika demikian bukankah Tuhan itu ahli bahasa, lantas menapa jika yang maksud adalah anak yang dijanjikan, tetapi Kejadian 22:12 yang disebut anak tunggal? kenapa tidak diganti “anak yang dijanjikan?” apakah tuhan tidak konsekwen?

• “Yang dimaksud keturunan Abraham adalah ishak bukan ismail sebagaimana bunyi Kejadian 21:12

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.

Kitab Kejadian 21:12 diawali oleh rasa kekhawatiran Sara tentang hak waris, Sara tidak menginginkan Ismail menjadi ahli waris

Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.”Kejadian 21:10

Sangat tidak tepat jika menggunakan Kitab kejadian 21:12 sebagai landasan untuk mengatakan bahwa Ismail bukan anak Abaraham, karena bertaburan ayat yang menyatakan bahwa Ismail juga anak Abaraham seperti :

Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael. (Kejadian16:15)

Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya. Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun ketika dikerat kulit khatannya. Dan Ismael, anaknya, berumur tiga belas tahun ketika dikerat kulit khatannya. Pada hari itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat. (Kejadian 17 :23-27)

Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre, (Kejadian 25:9)

Hak Ismail Dua Kali Lipat Dari Ishak

Tindakan Sara mengusir Ismail dan Ibunya Hagar demi harta waris sangatlah tidak tepat, karna menurut Taurat sesungguhnya Ismail juga berhak menerima harta waris bahkan dua kali lipat dari Ishak, sebagaimana bunyi Ulangan 21: 15-17

“Misalkan seorang punya dua istri, dan keduanya melahirkan anak laki-laki, tetapi anak yang lahir lebih dahulu bukan anak dari istri kesayangannya. Kalau orang itu mau menentukan bagaimana ia akan membagi kekayaannya kepada anak-anaknya, ia tak boleh memihak pada anak dari istri kesayangannya dengan memberi kepada anak itu bagian yang menjadi hak anak sulung. Ia harus memberi bagian dua kali lipat dari harta bendanya kepada anak laki-laki yang sulung, walaupun anak itu bukan anak dari istri kesayangannya. Hak anak sulung harus diakui oleh ayahnya, dan kepada anak itu harus diberi warisan yang menjadi haknya menurut hukum.“Ulangan 21: 15-17

2. Anak Sulunglah Yang dijadikan Kurban

Disetiap ada perintah untuk berkurban, maka yang harus dipilih adalah anak yang sulung atau anak yang terlahir lebih dahulu, sebagaimana dapat kita temui dalam beberapa kisah dibawah ini

maka haruslah kaupersembahkan bagi tuhan segala yang lahir terdahulu dari kandungan; juga setiap kali ada hewan yang kaupunyai beranak pertama kali, anak jantan yang sulung adalah bagi TUHAN. Keluaran 13:12
Maka pada tengah malam tuhan membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir,dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan. Keluaran 12:29

Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu. Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku. (Keluaran 22:29)

Dari ketiga kisah tersebut, selalu anak sulung yang dijadikan kurban, Ismail adalah anak Sulung, sudah tentu Ismail lah yang dipilih untuk dikurbankan.

3. Abraham Tinggal Bersama Ismail Bukan dengan Ishak

Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba. Kejadian 22:19

Siapa Yang tinggal bersama Abraham di Bersyeba? Hagar dan Anaknya Ismail? Atau Ishak dan ibunya Sara?

Keesokan harinya pagi-pagi, Abraham memberi kepada Hagar makanan dan sebuah kantong kulit berisi air untuk bekal di jalan. Ia meletakkan anak itu pada punggung Hagar, dan menyuruh wanita itu pergi. Lalu berangkatlah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Kejadian 21:14

Setelah diusir oleh Sara, maka pergilah Hagar dan Ismail mengembara dipadang Bersyeba sebagaimana telah dijelaskan dalam ayat diatas, dan di Bersyeba jugalah Abraham mengadakan perjanjian dengan Abimelekh dan juga menetap disana, kemudian datanglah perintah tuhan untuk menyembelih anaknya. Sudah pasti anak yang diambil untuk dikurbankan itu adalah Ismail, karena yang tinggal di Bersyeba adalah Ismail dan ibunya, sementara Ishak dan ibunya berada di Hebron sampai akhir hayatnya.

Sesudah Sara mencapai usia 127 tahun. ia meninggal di Hebron di tanah Kanaan. Abraham sedih dan meratapi kematian istrinya itu. Setelah itu Abraham meninggalkan jenazah istrinya dan pergi kepada orang-orang Het, yang mendiami negeri itu. Ia berkata,”Saya ini orang asing yang tinggal di tengah-tengah Saudara-saudara; izinkanlah saya membeli sebidang tanah supaya saya dapat menguburkan istri saya.” Kejadian 23:1-4

Perhatikan apa yang diucapkan oleh Abraham “Saya ini orang asing…” Artinya Abraham orang baru didaerah itu dengan kata lain Abraham tidak tinggal di Hebron, tempat Sara dan anaknya Ishak, akantetapi Tinggal di Bersyeba bersama Hagar dan Ismail, sehingga semakin jelas bahwa yang dikorbankan adalah Ismail Bukan Ishak.