Untuk periode tersebut, Bibel tidak memberi  keterangan angka-angka   yang   dapat   menyampaikan  kita  kepada evaluasi tepat  sebagaimana  kita  mendapat  keterangan mengenai nenek moyang Nabi Ibrahim dari Kitab Kejadian. Untuk  mengukur  waktu  yang  memisahkan  antara   Nabi Ibrahim  dan  Nabi  Isa, kita harus mencari bantuan dan sumber lain.

Pada waktu ini orang menempatkan  Nabi  Ibrahim  kurang lebih  18  abad  S.M.  Hal  ini jika digabungkan dengan keterangan  Kitab  Kejadian  mengenai  perbedaan  waktu antara  Nabi  Ibrahim dan Nabi Adam, akan memberi hasil bahwa Adam hidup 38 abad sebelum Nabi Isa.  Perhitungan ini  sudah  terang  salah. Kesalahannya disebabkan oleh perhitungan  Bibel  mengenai  waktu  antara  Adam   dan Ibrahim,  yaitu  perhitungan yang dijadikan dasar untuk membikin kalender Yahudi. Pada  waktu  ini  kita  dapat membantah  mereka  yang  mempertahankan kebenaran Bibel dengan menunjukkan kepincangan antara ilmu  pengetahuan modern  dengan  perkiraan  khayalan yang dilakukan oleh pendeta-pendeta   Yahudi   abad   VI    S.M.;    selama berabad-abad  perkiraan pendeta tersebut selalu menjadi dasar hubungan antara zaman sejarah  kuno  dengan  Nabi Isa.

Bibel  yang diterbitkan sebelum zaman modern menyajikan kronologi  kejadian-kejadian  yang   terjadi   semenjak penciptaan  alam  sampai  waktu Bibel tersebut dicetak. Kronologi tersebut biasanya  dimuat  dalam  suatu  kata pengantar  yang  mengandung  angka-angka  yang  sedikit berlain-lainan menurut waktu pencetakan Bibel tersebut. Sebagai    contoh,   Vulgate   Clement   (tahun   1621) menempatkan Ibrahim pada  waktu  yang  lebih  kuno  dan menempatkan  penciptaan  alam  pada  abad  XL SM. Bibel

Walton yang dicetak pada abad  XVII  menyajikan  kepada pembacanya,  suatu  tabel yang mirip dengan tabel nenek moyang Nabi Ibrahim, sebagai tambahan kepada teks dalam beberapa   bahasa;  pada  umumnya  perkiraannya  sesuai dengan angka-angka yang tersebut dalam tabel yang  kita

muat.

Pada    zaman    modern,   orang   tidak   lagi   dapat mempertahankan  kronologi  khayalan  yang  bertentangan dengan   ilmu   pengetahuan  modern  yang  telah  dapat membuktikan bahwa penciptaan alam  telah  terjadi  pada waktu  yang  sangat  jauh  lebih  dahulu.  Tetapi orangmerasa puas hanya dengan menghilangkan  kata  pengantar dan  tabel,  dan  tidak  berani  mengatakan kepada para

pembaca tentang kelemahan  teks  Bibel  yang  dijadikan dasar  untuk  membuat  tabel,  sehingga  teks Bibel tak dapat dianggap mengatakan kebenaran. Orang  lebih  suka memasang  tabir, dan mencari cara untuk berdebat secara halus agar teks Bibel  tersebut  dapat  diterima  tanpa dikurangi.

Karena  inilah maka silsilah keturunan (genealogi) teks Sakerdotal  sampai  sekarang  masih  dihormati   orang, meskipun orang pada abad XX ini tak dapat lagi menerimadasar-dasar khayalan.

Mengenai tahun munculnya manusia di  atas  bumi,  hasil pengetahuan modern baru dapat memberi penjelasan sampai batas tertentu. Kita dapat merasa yakin  bahwa  manusiatelah ada di atas bumi ini, dengan kekuatan berfikirnya dan   kekuatan   bertindaknya,   dua   kekuatan    yang membedakannya daripada binatang-binatang yang bentuknya

hampir serupa manusia, yaitu  dalam  waktu  yang  lebih mutakhir  pada  periode yang dapat diperkirakan, tetapi tidak dengan kepastian yang mutlak.

Orang sudah dapat mengatakan sekarang bahwa bekas-bekas manusia  yang  berfikir  dan bertindak telah ditemukan, dan umur bekas-bekas  itu  dapat  diukur  dengan  jarak puluhan ribu tahun.

Penetapan  perkiraan  waktu  ini ada hubungannya dengan type manusia prasejarah yang telah diungkapkan  sebagai yang   paling   baru,  seperti  manusia  neo-Anthropien (cromagnon).  Memang  ada  bekas-bekas   lain   tentang manusia  telah  diungkapkan  di  beberapa tempat, yaitu mengenai  manusia   yang   kurang   berevolusi   (paleo Anthropies)  yang  diperkirakan  umurnya  sudah ratusan ribu tahun. Tapi apakah mereka itu betul manusia?

Bagaimanapun juga,  bukti-bukti  ilmiah  adalah  pasti, mengenai  neo-Anthropien,  mereka  adalah sebelum zaman manusia pertama yang dilukiskan  oleh  Kitab  Kejadian. Dengan   begitu   maka   terdapat   kepincangan  antara angka-angka yang tersebut dalam Kitab Kejadian mengenai munculnya  manusia  di  atas  bumi  dengan  pengetahuan ilmiah yang sudah pasti di waktu ini.


BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern

Dr. Maurice Bucaille

Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science

Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi

Penerbit Bulan Bintang, 1979

Kramat Kwitang I/8 Jakarta