isadan islam

Staff IDI menulis

Saat ini seluruh umat Muslim di dunia sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Tentang puasa, salah satu firman Allah yang terdapat dalam Kitab Allah berkata, “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Injil, Rasul Besar Matius 6:16).

Tidak sedikit orang-orang berpuasa mempunyai tujuan atau motivasi yang tidak berkenan di hadapan Allah. Ada yang ingin terlihat lebih agamis, ada menentut penghormatan lebih karena dia sedang berpuasa, dll. Dan firman Allah lewat ayat di atas menyebutkan, bahwa orang-orang demikian adalah orang munafik.

Bagaimana dengan Anda, sudahkah Anda mempunyai tujuan yang benar dalam berpuasa? Dan, bagaimanakah puasa yang benar di hadapan Allah? Semoga lewat cerita dalam video bersambung ini, Anda dapat belajar sesuatu. Sehingga Allah berkenan dengan tujuan Anda beribadah.

Beberapa Poin yang perlu ditanggapi

1. IDI berkata bahwa ada yang berpuasa supaya terlihat agamis dan menuntut penghormatan lebih

Puasa adalah suatu ibadah yang hanya diketahui oleh orang tersebut dan oleh Allah SWT saja.  kita tidak akan pernah bisa menentukan orang itu berpuasa atau tidak hanya dengan penampilan fisik saja, entah itu berpura pura lemas atau lapar karena  bisa saja dia dibalik itu telah melakukan hal hal yang melanggar dan membatalkan puasa.

Pertanyaan buat IDI, bagaimana cara memastikan orang tersbut puasa atau tidak hanya dengan penampilan fisik saja?

2. Apa Tujuan Puasa dalam Islam apakah untuk mencari pahala seperti yang di tuduhkan oleh isadanislam?

Allah Berfirman

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al Baqarah [2]: 183)

Sangat gamblang sekali, bahwa Alquran mengatakan Puasa bertujuan membentuk pribadi yang bertakwa, bukan untuk mengumpulkan atau mencari pahala semata sebagaimana di profokasikan dalam website tersebut, berpuasa memang berpahala, namun lebih dari itu, puasa bertujuan membentuk pribadi yang bertakwa.

 #sepertiapa orang yang bertakwa itu?

Paling tidak ada lima ciri-ciri secara umum kategori orang-orang bertakwa diantaranya;

Pertama, dalam hidupnya gemar menginfakkan harta bendanya di jalan Allah, baik dalam keadaan sempit maupun lapang.

Kedua, mampu mengendalikan serta menahan diri dari sifat amarah.

Ketiga, selalu bersifat pemaaf dan tidak pendendam kepada orang lain yang berbuat salah.

Keempat, tatkala terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau menzalimi diri sendiri, ia segera ingat kepada Allah, dan kemudian bertobat, beristighfar, memohon ampunan kepada-Nya atas segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya.

Kelima, secara sadar tidak mengulang perbuatan keji dan mungkar yang pernah dilakukan.

Ciri-ciri orang bertakwa itu  dapat secara jelas kita lihat dalam QS Ali Imran: 133-135

3. Apakah puasa hanya menahan Makan dan minum saja?

Perhatikan beberapa hadis berikut ini

Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji  [Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah]

Dalam hadist lainnya Rsulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, dan pengamalannya, serta amal kebodohan, maka Allah tidak butuh pada amalannya meninggalkan makan dan minumnya. [Shahih, HR Al-Bukhari]

Dari Abu Hurairah dari Nabi ia bersabda: “Janganlah kamu saling mancaci (bertengkar mulut) sementara kamu sedang berpuasa maka bila seseorang mencacimu katakana saja: ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa’, dan kalau kamu sedang berdiri maka duduklah.” [Shahih, HR Ibnu Khuzaimah dalam At Targhib]

Bersambung….