alQuran-big-icon_6951 (1)

Assalamualaikum Wr. Wb

Beberapa saat yang lalu saya masih mikir-mikir apa yah tema artikel yang akan saya angkat lagi. Hmmm maklum kajian yang murni kristolog sepertinya kurang pas dengan nuansa ramadhan. Namun ingin sekali saya menulis sebuah artikel yang Islami tapi masih dalam nuansa kristolog. Kalau begitu saya berpikir mengapa tidak kita bahas hubungan Allah dan umat Muhammad saw seperti apa.

Dalam Al Kitab kita menemukan frasa Bapa dan Anak. Dalam artian bukan sebagai bapak biologis namun kedekatan Tuhan dan hamba dalam Al Kitab digambarkan seperti seorang bapak kepada anaknya. Mengapa saya katakan seorang bapak ? Karena tidak mungkin ada 2 bapak mempunyai anak yang sama. Namun hanya ada 1 bapak saja. Terus jikalau di Al Kitab menggambarkan kedekatan hubungan Tuhan dan hamba seperti Bapa dan Anak bagaimanakah hubungan Tuhan dan hamba dalam islam ? Dan mengapa Al Quran tidak menggunakan frasa Bapa dan anak lagi ? Kelihatannya menarik kita bahas.

Artikel ini sekalian menjawab pertanyaan saudara Kristen yang mengatakan :

“kitab suci Al Qur’an tidak mengunakan Istilah itu, dan kesimpulan bahwa Tuhan Islam tidak sama dengan Tuhan para Nabi terdahulu.”

Maha Suci Allah dari perkataan seperti itu. sebelum kita membahas kajian nya, mari kita renungkan ayat-ayat Allah Azza wajalla di dalam Al Qur’an perihal ini.

  1. Dahulu Paganisme Quraish menetapkan bahwa Allah mempunyai anak perempuan. Berkenaan dengan itu maka Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad saw yaitu :

Transliterasi : Wayaj aluwna (dan mereka menjadikan)- lillahil (bagi Allah)- banaati (anak-anak perempuan)- Subhanahu(Maha Suci Allah)- walahum (dan bagi mereka)- maa (apa)- yasy tahun (mereka sukai).

“Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki).” (QS An nahl ayat 57)

  1. Orang Yahudi dan Nashrani di zaman dahulu sampai sekarang menyombongkan diri terhadap umat Islam dan mengaku sebagai anak-anak Allah. Berkenaan hal itu Allah menjawabnya :

trANSliterasi : wa qalatil (dan berkata)- yahudu(orang2 yahudi)- wan nasara(dan orang2 nasrani)- nahnu (Kami)- abnaul(anak-anak)- lahi(Allah)- wa ahibba uhu(dan kekasih-kekasih-Nya)- qul(katakanlah)- falima (maka mengapa)- yu ‘azzibukum (Dia menyiksa kamu)- bi zunubikum (karena dosa2 kamu)- bal (tetapi/bahkan)- antum (kamu)- basyarum(manusia)- mimman (diantara orang)- khalaqa (Dia ciptakan)- yagfiru(Dia mengampuni)- limay(bagi siapa)- yasya u (Dia Kehendaki)- way u ‘azzibu (Dan Dia menyiksa)- may(orang/siapa)- yasya u(Dia Kehendaki)- walillahi(dan milik Allah)- mulkus(kerajaan)- samawati(langit)- wal ardi(dan bumi)- wa ma(dan apa)- bainahuma(diantara keduanya)- wailaihil(dan kepada-Nya)- masir(tempat kembali).

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).”(QS. Al maidah ayat 48)

  1. Ada juga golongan musyrik Quraisy yang menganggap bahwa Allah memiliki anak lelaki dan anak perempuan. Turunlah wahyu Allah :

Transliterasi : wa ja ‘alu (dan mereka menjadikan)- lillahi(Allah)- syuraka al(sekutu-sekutu)- jinna (jin)- wa khalaqahum(dan/padahal Dia menciptakan mereka)- wa kharaqu(Dan mereka mengada-adakan)- lahu(bagi-Nya)- banina (anak laki-laki)- wa banatim(dan anak perempuan)- bi gayri(dengan tanpa)- ‘ilmin (ilmu pengetahuan)- subhanahu wa ta ala(Maha Suci Allah dan Maha tinggi)- amma(dari apa)- yasyifun (mereka sifatkan).

“Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): “Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan”, tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan.” (QS Al An ‘am ayat 100)

  1. Pagan Quraisy mengatakan beranggapan bahwa Malaikat adalah anak perempuan Allah. Maka turun wahyu Allah :

Transliterasi : fastaftihin(maka tanyakan pada mereka)- alirabbikal(apakah untuk Tuhanmu)- banaatu (anak2 perempuan)- walahumul (dan bagi mereka)- banun (anak laki-laki). Am (ataukah/apakah)- khalaqnal (Kami ciptakan)- malaaikata(malaikat-malaikat)- inaa san(perempuan)- wahum(dan mereka)- syahidun (menyaksikan). Alaa(ingatlah/ketahuilah)- innahum (sesungguhnya mereka)- min(dari)- ifkihim (kebohongan mereka)- layakuluwna (benar-benar mereka mengatakan). Waladal (beranak)- lahu(Allah)- wa innahum(dan sesungguhnya mereka)- lakaazibuna (benar-benar berdusta). Astafal (apakah Dia memilih)- banaati (anak-anak perempuan)- alal (atas/dari)- baniyna (anak laki-laki). Maa (mengapa)- lakum (baki kalian)- kayfa (bagaimana)- tahkumuwna(kamu menetapkan). Afala (maka apakah tidak)- tazakkaruwna (kamu ingat/memikirkan).

“Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah): “Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan(nya)? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: “Allah beranak”. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta. Apakah Tuhan memilih (mengutamakan) anak-anak perempuan daripada anak laki-laki ? Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan? Maka apakah kamu tidak memikirkan?” (QS Ash Shaaffat ayat 149-155)

  1. Pagan Quraisy mengatakan Al-lata,al uzza,dan al manah adalah ketiga berhala pagan quraish yang mereka anggap sebagai anak Allah yang perempuan. Sanggahan Allah pada mereka :

Transliterasi : Afara ‘aytumul (apakah maka kamu perhatikan)- laata(Al lata)- wal ‘uzza (dan al uzza). Wa manaatas(dan manah)- salisatal(yang ke tiga)- ukhraa (yang lain/hina).

“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?” (QS  An najm ayat 19-20)

  1. Bantahan Allah Azza wajalla memiliki anak yaitu malaikat sebagaimana anggapan pagan Quraish (Musyrik).

Transliterasi : waqaalut (dan mereka berkata)- takhazar (mengambil)- rahmaanu (Maha Pemurah)- waladan (anak)- subhanahu (Maha Suci Dia)- bal(bahkan/tetapi)- ibaadum (hamba-hamba)- mukramun (mereka dimuliakan).

“Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”, Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,” (QS Al Anbiyaa ayat 26)

  1. Bantahan bahwa Allah Azza wajalla mempunyai anak (secara Jasmani sebagaimana Iman Paganisme)

Transliterasi : Law (jika)- aradal (menghendaki)- lahu (Allah)- ay (bahwa)- yattakhiza (Dia mengambil)- waladal (seorang anak)- lastafaa (tentu Dia memilih)- mimmaa (dari apa)- yakhluqu (Dia ciptakan/ciptaan-Nya)- maa (apa)- yasya ‘u (Dia kehendaki)- subhanahu (Maha Suci Dia)- huwal (Dia)-lahul (Allah)- wahidul (Maha Esa)- qahharu (Maha Perkasa/Mengalahkan).

“Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” (QS Az zumar ayat 4)

  1. Kafir Paganisme mengatakan bahwa Allah mempunyai Anak.

Transliterasi : wa qaalut (dan mereka berkata)- takhazal (mempunyai)- laahu (Allah)- waladan (anak)- subhaanahu (Maha Suci Dia)- bal (bahkan)- lahuu (milik-Nya)- maa (apa)- fis (di)- samaa waati (langit)-  wal ardi (dan bumi)- kullul (tiap-tiap)- lahuu (kepada-Nya)- qaanituuna (mereka tunduk).

“Mereka (orang-orang kafir) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.” (QS Al Baqarah ayat 116)

  1. Al Qur’an datang sebagai peringatan keras buat Paganisme

Transliterasi : wa yunziral (dan ia memberi peringatan)- laziina(orang-orang yang)- qalut (mereka mengatakan)- takhazal (mengambil)- lahu (Allah)- waladan (seorang anak). Maa (tidaklah)- luhum (bagi mereka)- bihii (dengannya)- min (dari)- ‘ilmiw (pengetahuan)- walaa (dan tidak)- li aabaa ‘ihim (bagi bapak-bapak/nenek moyang mereka)- kaburat (alangkah besar / jelek)- kalimatan (perkataan)- takhruju (keluar)- min (dari)- afwaahihim (mulut mereka)- in (tidaklah)- yaquuluuna (mereka mengatakan)- illaa (kecuali)- kazibaan (dusta).

“Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak”. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka.” Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.” (QS AlKahfi ayat 4-5)

  1. Allah tidak mempunyai anak secara biologis,dan juga bantahan ada tuhan lain disamping-Nya

Transliterasi : Mat (tidak)- takhazal (mengambil)- lahu (Allah)- min (dari)-  waladin (anak)- wamaa (dan tidak)- kaana (ada)- ma ‘ahu (bersama-Nya)- min (dari)- ilaahin (Tuhan)- izal (jika demikian)- lazahaba (tentu pergi/membawa)- kullu (masing-masing)- ilahin (Tuhan)- bimaa (dengan apa)- khalaqa (Dia ciptakan)- wala ‘ala (dan mengalahkan)- ba’duhum (sebagian mereka)- ‘alaa (atas)- ba’din (sebagian yang lain)- Subhanallahi (Maha Suci Allah)- ammaa (dari apa)- yasifuuna (mereka sifatkan).

“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” (QS Al Mu’minun ayat 91)

Transliterasi : maa kaana (tidak ada)- lillahi (bagi Allah)- an (bahwa)- yattakhiza (Dia mengambil)- min (dari)- waladin (seorang anak)- subhaanahu (Maha Suci Dia)- iza (apabila/tatkala)- qadaa (Dia telah memutuskan)- amran (perkara)- fainnamaa (maka sesungguhnya hanyalah)- yaquulu (Dia berkata)-  lahuu (kepadanya)- kun (jadilah)- fa yakuunu (maka jadilah ia).

“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.” (QS Maryam ayat 35)

  1. orang-orang yahudi dan kristen mengatakan Allah mempunyai anak

Transliterasi : Qaalut (MEREKA BERKATA)- takhazal (mengambil/mempunyai)- lahu (Allah)-  waladan (anak)- subhaanahu (Maha Suci Dia)- huwal (Dia)- ganiyyu (Maha Kaya)-  lahuu (kepunyaan-Nya)- maa (apa)- fis (di)- samaawaati (langit)- wa ma (dan apa)- fil ardi (di bumi)-  in(jika tidak)-  ‘indakum (kamu mempunyai)- min (dari)- sultaanim (hujjah)- bi haazaa (dengan ini)- ataquuluuna (apakah kamu mengatakan)- ‘alallahi Allah)- maa (apa)- laa(tidak)- ta’lamuuna (kalian mengetahui).

 “Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: “Allah mempuyai anak”. Maha Suci Allah; Dialah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS Yunus ayat 68)

  1. Tiada anak bagi-Nya dan tiada sekutu bagi-Nya, Maha Suci Allah Azza wajalla.

Transliterasi : wa quill (dan katakanlah)- hamdu lillaahil (segala puji bagi Allah)- lazii (yang)- lam (Dia tidak)- yattakhiz (mengambil)- waladan 9seorang anak)- walam (dan tidak)- yakul (ada)- lahuu (bagi-Nya)- syariikun(sekutu)- fil (dalam)- mulki (kerajaan)- wa lam (dan tidak)- yakul(ada)- lahuu (baginya)- waliyyum(penolong)- minaz(dari)- zulli (Kehinaan)- wa kabbirhu (dan agungkanlah Dia)- takbiran (sebesar-besar-Nya).

“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS Al Isra ayat 111)

Dan masih banyak Firman Allah Azza wajalla mengenai bantahan bahwa Diri-Nya memiliki anak sebagaimana yang di imani paganisme akan hal itu dan kristen yang menganggapYesus adalah anak tunggal Allah, yang lahir dari rahim maria. juga sebagian kaum yahudi (saduqim) yang percaya bahwa ‘uzair atau Ezra adalah Anak Allah.

BAPA dan ANAK Di DALAM TaNaKH

Faktanya orang-orang yahudi terbiasa menyebut dan memanggil YHWH dengan sebutan “Adonay” (Tuhanku), “HaShem”(Sang Nama)  dan “Elohim” (Tuhan Ilah). Sampai sekarang orang yahudi sangat jarang memanggilNya dengan “Abba”(Bapa) sebagaimana kaum kristiani.

Dalam bahasa ibrani bermakna BENEI ELOHIM. Benei Elohim bermakna “Supernatural being” atau “wujud-wujud ghaib” pertama kali muncul adalah di bereshit.

Genesis 6:2 “wayir-u BENEI-HAELOHIM et-benot ha-adam ki thovot hennah wayiqhu lahem nashim mikol asher bacharu”

(maka Benei Elohim melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.)

Apa makna ayat diatas karena apakah benar benei elohim (para malaikat) menikah dengan para wanita manusia, namun apakah makna ayat diatas adalah para jin ? Wallahu a’laam…

dan bangsa Israel disebut Anak Yang Sulung, menurut Torah tertulis :

Exodus 4:22 “wa amarta el-far’oh koh amar Adonai beni bekhori yisrael”

(Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman YHWH: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;)

sebutan beni “Anak-Ku” dalam artian kasih sayang Tuhan kepada bangsa israel bagaikan seperti itu. Sedangkan  yang pertama kali menyebut dan memanggil Tuhan dengan BAPA menurut TaNaKh tertulis di :

Psalms 68:6 ” Avi yetomim we-dayan almanot Elohim bim’on qadsho”

( Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Elohim di kediaman-Nya yang kudus;)

Sementara permisalan sayang-Nya Tuhan kepada orang-orang takut (Makna panggilan Bapa adalah metafora) :

Psalms 103:13 “ke-rachem av ‘al-banim richam Adonai ‘al-yereayv”

(Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian YHWH sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.)

sampai sekarang kaum yudaism terbiasa dengan Adonai-HaShem-Elohim dan jarang memanggil Dia dengan -av- kecuali pembacaan tehilim yang di dalamnya terdapat kata “av”.

Menurut Kristen dan Injil.

Arti ANAK :

(1) METAFORA [10057] salah satu gelar Kristus. Sebagai “Anak Allah,” Kristus memiliki sifat Ilahi. Sebagai “Anak Manusia,” Ia – seperti kita – memiliki sifat manusiawi. Namun Ia tetap satu Oknum.

/TB Mzm 2:7; 8:4*; /TB Yes 9:6*; /TB Dan 7:13*; /TB Mat 3:17*; /TB Mrk 2:10*; /TB Luk 9:35*; /TB Yoh 1:14*; /TB Kis 7:56*; /TB Rm 1:3*; /TB 1Kor 15:28*; /TB Kol 1:13*; /TB Ibr 1:2*; /TB 2Ptr 1:17*; /TB 1Yoh 1:7*; /TB Why 1:13; 12:5; 14:14*, dll.

(2) SIMILE [14205] sikap berserah dan ketergantungan yang diperlukan setiap orang yang datang kepada Kristus dan masuk ke dalam Kerajaan-Nya.

/TB Mat 18:2-5; 19:13*; /TB Mrk 9:36-37; 10:15*; /TB Luk 9:47; 18:17*.

(3) Anak-anak Allah atau anak Kerajaan Allah atau anak-anak Bapak adalah METAFORA [10057] untuk mereka yang – oleh karena iman – sungguh menjadi milik Allah dalam segala abad. Juga METAFORA [10057] untuk mereka yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dan yang memancarkan karakter Allah dalam kehidupan mereka.

/TB Kej 6:2*; /TB Kel 4:22-23*; /TB Ul 1:31; 14:1*; /TB 1Taw 22:10*; /TB Ams 3:12*; /TB Hos 11:1*; /TB Mal 3:17*; /TB Mat 5:45*; /TB Luk 6:35*; /TB Yoh 1:12*; /TB Ef 5:1*; /TB Ibr 12:5*; /TB 1Yoh 3:1,2,10*; /TB Why 21:7*.

(4) METAFORA [10057] karakter seseorang. Misalnya “anak-anak guruh” atau “anak-anak si jahat” – suatu ungkapan umum dalam bahasa Ibrani.

/TB 1Sam 20:30*; /TB Yes 57:3*; /TB Yeh 2:1*; /TB Mat 13:38*; /TB Mrk 3:17*; /TB Yoh 12:36*; /TB 1Tes 5:5*.

(5) METAFORA [10057] murid atau pengikut.

/TB Yos 7:19*; /TB 1Sam 3:16; 4:16; 24:16*; /TB 1Tim 1:2*; /TB 2Tim 2:1*; /TB Tit 1:4*; /TB Flm 1:10*; /TB 1Ptr 5:13*.

(6) Kadang-kadang Sebagai METAFORA [10057] anak cucu, bahkan keturunan yang lebih jauh. Makna kata “anak” dalam bahasa Ibrani mencakup pengertian yang luas ini.

/TB Im 24:9*; /TB Rut 4:17*; /TB Neh 9:23*; /TB Ayb 25:6*; /TB Mzm 11:4; 105:6*; /TB Yes 14:21*; /TB Mat 1:1*.

Namun muncul pertanyaan “mengapa gelar BAPA dan ANAK tidak digunakan lagi di dalam Al Qur’an ?”

Jawabannya : karena Al Quran turun dalam bahasa arab, dan bahasa atau kalimat-kalimat metafora yang berat tidak digunakan lagi karena Al Qur’an adalah wahyu dengan bahasa arab yang jelas dan terang. Sebagaimana firman Allah dalam QS An Nahl ayat 103 :

“Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: “Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad).” Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa ‘Ajam, sedang Al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang.

 

Bagaimanakah umat Islam mengukur suatu sembahan agama lain ?

Artinya apapun atau siapapun yang sanggup memenuhi syarat ini maka kami umat Islam tidak akan keberatan menyembah kepadanya. Syaratnya adalah :

QS Al ikhlash ayat 1-4 :

  1. Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa

Yesus mengajarkan dalam Mark 12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Sesembahan kita, Tuhan itu esa.

kok orang kristen sekarang mengajarkan bahwa :

Bapa adalah Allah

Anak adalah Allah

Ruhul Qudus adalah Allah

berarti Tiga Allah???

orang kristen menjawab :

“Bapa,Anak dan Roh kudus adalah tiga pribadi dalam satu hakekat yaitu Allah Esa”????

pertanyaan:

“dimanakah letak ajaran ini apakah tertulis di TaNakh, atau apakah Yesus mengajarkan nya dalan Injil ?”

 

  1. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

Para Nabi, Yesus maupun para Murid nya pasti berdoa dan memohon hanya kepada Allah, akan tetapi mengapa kristen berdoa kepada Yesus????

adakah Tuhan berdoa kepada Tuhan???

adakah salah satu pribadi Tuhan semesta alam yaitu “berdoa”?

Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

  1. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

Baik di dalam Al Qur’an maupun TaNakh dan Injil tidak mengajarkan bahwa Tuhan itu beranak apalagi diperanakkan karena dia bukan manusia.

Terus kalau kristen mengatakan bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri. Maka berarti Allah diperanakkan dan beranak ? kalau Yesus adalah Allah maka ada Allah yang diperanakkan (menurut kristen adalah yesus) oleh Maria. Dan Allah beranak (menurut kristen adalah Yesus adalah Allah,otomatis maria juga di anggap Allah) walaupun sekarang tidak ada lagi sekte kristen yang demikian, namun fakta sejarah mengatakan bahwa ada sekte yang menganggap bahwa Maria adalah Bunda Allah.

  1. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”

Isaiah 40:25 “weel-mi tedamyuni we-eshweh yomar qadosh”

(dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.)

Yesus berkata

Yohanes 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,

jadi jelas sudah Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan dan sekutukan.

Artikel ini saya tutup dengan kesimpulan bahwa Allah Azza wajalla di dalam Al Qur’an jelas menyatakan bahwa hanya paham pagan yang masih mempercayai bahwa Dia punya anak.

Allah juga mengkritik klaim yahudi dan Nasrani yang merasa bangga sebagai Anak Allah menurut mereka,  tapi faktanya mengapa mereka mengalami banyak penderitaan dan azab ? Karena seorang Bapak tidak mungkin mengazab/menyiksa anaknya.

Al Quran sudah tidak menggunakan frasa Bapa Anak karena Al Quran adalah bahasa Arab yang terang walaupun ada frasa di dalamnya namun frasa metafora yang ringan. Dan sekarang pertanyaan pamungkas adalah :

Kalau Al Quran tidak menggunakan frasa Bapa dan Anak, maka seperti apa Al Quran menggambarkan hubungan Allah dan hambanya ? jawaban :

QS Qaaf ayat 16 : “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”

QS Al-Baqarah ayat 186 : Allah berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”

 

Assalamualaikum wr. Wb

Bunda Maria