Kristen : Mungkin anda bisa tunjukkan padaku tentang menggauli isteri dalam Al Qur’an biar saya tidak penasaran.

Islam : Baiklah biar saya bacakan untuk anda Qur’an Surat 2 Al Baqarah ayat 223 berikut ini

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

223. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

Makna ayat tersebut adalah kita boleh menggauli isteri kita sendiri sesuka hati asal dengan cara yang baik. Artinya dalam menggauli isteri saja ada tuntunannya dalam Al Qur’an, dan itu merupakan ibadah kepada Allah SWT bagi orang yang beriman. Sungguh luar biasa, bahasanya sangat indah dan santun bukan?

Kirsten : Wah saya baru tahu ternyata bahasa Al Qur’an sangat indah dan santun. Jika berbicara masalah hubungan suami isteri saha bahasanya sangat santun dan indah, apalagi diluar hal tersebut. Rupanya AL Qur’an begitu sempurna dan telah mengatur segalanya dengan baik dan benar.

Islam : Benar sekali katamu itu! Bahasa Al Qur’an memang begitu indah dan santun. Tidak akan kita jumpai ayat-ayat di dalam Al Qur’an, dimana Allah mengajarkan sesuatu yang jorok kepada manusia. Bukan hanya itu, bahkan samapi urusan menggauli istri yang sedang sedang haid saja, ada aturannya. Tidak seperti dalam Alkitab, begitu banyak ayat-ayat yang jorok lalu dikatan itu firman Allah.

Biar saya bacakan untuk anda ayatnya yang berhubungan dengan larangan Allah dalam menggauli istri yang sedang haid.

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

222. Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138]. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

[137]. Maksudnya menyetubuhi wanita di waktu haidh.

[138]. Ialah sesudah mandi. Adapula yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar.

Coba anda perhatikan, bukankah Allah begitu memperhatikan kesehatan bagi kita manusia? Sampai soal haid saja Allah turunkan ayatnya, agar manusia tahu kapan waktunya untuk tidak menggauli istrinya agar tidak terkena penyakit. Nah biasanya batas waktu wanita bersih atau suci kembali dari haid yaitu lebih kurang seminggu. Berarti setelah lewat seminggu, kita boleh menggauli istri kita lagi dengan cara yang benar dan diridhoi-Nya. Allah dalam Al-Qur’an mengajarkan tentang kebersihan, tidak mengajarkan tentang jorok. Hal ini sangat jauh berbeda dengan keterangan yang ada dalam Alkitab, ada ayat jorok yang katanya dari Allah.

Kristen : Ah apa iya ada ayat-ayat jorok di Alkitab! Bisakah Bapak buktikan? Maksudnya tunjukkan padaku ayatnya!

Islam : Baiklah silahkan buka Alkitab dan baca Yehezkiel 4:12-15 dibawah ini:

(12). Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus membakarnya diatas kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka. (13).  Selanjutnya Tuhan berfirman: “Aku akan membuang orang Israel ke tengah-tengah bangsa-bangsa dan demikianlah mereka akan memakan rotinya najis di sana.” (14).  Maka kujawab: “Aduh,Tuhan Allah, sesungguhnya, aku tak pernah dinajiskan dan dari masa mudaku sampai sekarang tak pernah kumakan bangkai atau sisa mangsa binatang buas; daging yang sudah basi.” (15). Lalu firman-Nya kepadaku: “Lihat, kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya.”

Perhatikan bagaimana bahasa Alkitab tersebut. Dapatkan ayat tersebut dikatakan sebagai firman Tuhan? Apakah benar Tuhan menyuruh membakar roti diatas kotoran manusia?

Kalau benar firman Tuhan, betapa jorok dan kasar bahasa tersebut. Dibandingkan dengan bahasa Al-Qur’an, sungguh amat jauh berbeda bukan?

Kristen : Benar sekali, baru sekarang saya mengetahuinya, ternyata Al Qur’an bahasa-nya sangat Indah dan santun, sedikitpun tidak menjurus kepada yang jorok-jorok apalagi yang berbau pornografi. Tetapi yang pernah saya dengar, bahwa yang mengatakan bahwa Al Qur’an adalah Kitab Suci yang paling porno di dunia adalah seorang kyai yang sangat terkenal, makanya saya percaya karena beliau bukan kyai biasa, tapi kyai besar yang dianggap sebagai seorang wali.

Islam : Begini saudaraku, dalam ajaran Islam, ada suatu standar untuk mengukur dan menentukan suatu kebenaran, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Nabi saw. Artinya, siapa pun yang mengatakan sesuatu perkara, jika hal tersebut bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah, maka hal itu tidak wajib diikuti, apalagi diamalkan.

Jadi yang perlu kita lihat yaitu apa yang disampaikannya, bukan siapa penyampainya. Walaupun dia itu seorang kuli bangunan atau tukang sapu jalanan, maupun pemulung, jika yang dia sampaikan benar sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya, maka hal itu wajib diikuti, wajib diaminkan dan diamalkan. Akan tetapi kalau bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah, walaupun dia itu seorang menteri, pejabat tinggi ataupun presiden maupun wali, wajib kita tolak.

Ulama sebesar apa pun dan terkenal di seluruh dunia, jika yang dia sampaikan itu bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah, tetap saja tidak wajib diikuti, bahkan haram untuk diikuti.

Baiklah saya kutip beberapa ayat Al Qur’an yang menyatakan bahwa tidak ada kewajiban mengikuti seseorang walaupun dia mengaku seorang kyai atau wali, atau pemerintah, bahkan orang tua kita sendiri, jika hal itu bertentangan dengan firman Allah, wajib kita tolak. Mari kita lihat dan perhatikan ayat-ayat Al Qur’an berikut ini :

“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul dan kepada pemangku kekuasaan diantaramu. Maka jika kamu berselisih dalam sesuatu (urusan), kembalikanlah ia kepada (Kitab) Allah dan (Sunnah) Rasul, jika kamu benar-benar beriman terhadap Allah dan hari kemudian. Itulah yang lebih baik dan lebih bagus kesudahannya.

Ayat ini menjelaskan bahwa kita harus lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya ketimbang manusia. Walaupun dia seorang ulama atau kyai besar, jika bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah, wajib ditolak.

Kemudian pada ayat lainnya Allah menjelaskan pada surat Al Maidah 104 :

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ

104. Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul.” Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.

Ayat tersebut jelas sekali mengajarkan bahwa yang diikuti adalah Allah dan Rasul-Nya, bukan orang tua atau nenek moyang kita. Walaupun orangtua sendiri, nenek moyang bahkan kyai atau ulama, kalau ajarannya bertentangan dengan perintah Allah & Rasul-Nya, wajib ditolak.

Demikian juga dengan perintah dari pejabat negara, setinggi apapun jabatannya, kalau perintahnya bertentangan dengan perintah Al Qur’an dan Sunnah itu tidak wajib kita ikuti.

Kristen : Tapi menurut kyai tersebut, katanya boleh cari di Injil (Alkitab) kalau ada ayat porno seperti yang ada di dalah Al Qur’an, maksudnya wanita mengeluarkan tetek (buah dada) untuk menyusui anaknya. Bagaimana menurut Bapak?

Islam : Mestinya saya yang bertanya sama anda, apakah di dalam Bible / Injil (Alkitab) tidak ada ayat tentang wanita menyusui anaknya atau yang berbicara tentangan “tetek” atau buah dada?

Kristen : Terus terang saja, bahwa saya tidak begitu tahu, tapi rasanya ayat seperti itu ada, Cuma entah di pasal dan ayat berapa.

Islam : Baiklah saya bacakan untuk anda tentang wanita menyusui dan anaknya di dalam kitab suci anda Alkitab. Coba saudara buka dan baca Perjanjian Lama yaitu Keluaran pasal 2 ayat 9-10 dan Perjanjian Baru Injil Lukas 11 : 27.

a.       Nabi Musa netek pada ibunya.

Hal ini bisa dibaca di Keluaran 2:9-10 :

(9). Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu : “Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.” Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu (Musa) dan menyusuinya. (10). Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah keapda puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya : “Karena aku telah menariknya dari air.”

Selanjutnya mari kita lihat dalam Injil apakah Yesus menyusui pada ibunya atau tidak.

b.      Nabi Isa (Yesus) netek pada ibunya

“Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” (Lukas 11:27).

Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa menyusui itu adalah fitrah, dimana semua manusia yang pernah terlahir sebagai bayi, umumnya menyusui bukanlah perbuatan porno, tapi sunnatullah.

Kristen : Kalau begitu konteks ayat-ayat dalam Al Qur’an dan Alkitab tentang wanita yang menyusui anaknya tidaklah berarti porno walaupun harus mengeluarkan tetek atau buah dadanya, karena menyusui anaknya justru kewajiban ibu terhadap anaknya.

Islam : Benar sekali! Bahwa wanita yang mengeluarkan “tetek” atau buah dadanya ketika akan menyusui anaknya bukanlah sesuatu yang porno, karena wanita yang mengeluarkan tetek atau buah dadanya sekedar untuk menyusui anaknya, bukan untuk dibuka-buka dan dipertontonkan kepada orang banyak akan keberadaan buah dadanya.

Tetapi dalam Alkitab memang ada cukup banyak ayat-ayat dimana buah dadanya dijadikan bahan persundalan, dipegang-pegang dan diremas-remas oleh pasangan sundalnya. Nah yang demikian itulah yang dikatakan porno, tetapi banyak umat Kristiani yang benar-benar tidak mengetahuinya.

Kristen : Maaf saya minta sekarang Bapak harus bisa membuktikan dan menunjukkan kepadaku ayat-ayatnya, sebab kalau ternyata tidak benar, berarti Bapak telah merendahkan, melecehkan dan bahkan memfitnah kitab suciku Alkitab.

Islam : Kalau ada seorang kyai mengatakan bahwa tidak ada ayat-ayat pornografi dalam Alkitab, itu membuktikan dia benar-benar buta Alkitab, dia tidak tahu dan tidak paham akan kandungan kitab tersebut. Baiklah saya akan buktikan sekarang bahwa justru Alkitab menguraikan cukup banyak tentang pornografi secara fulgar, baik secara langsung menjurus ke pornografi dan sejenisnya. Untuk itu silahkan anda baca Alkitab anda yaitu pada kitab Yehezkiel pasal 16 ayat 7-8 saja.

(7) Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil. (8) Maka Aku lari dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta birahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan Allah, dan dengan itu engkau Aku punya.

Nah kalau anda masih kurang puas, biarlah saya tambahkan lagi beberapa ayat, agar anda lebih yakin di dalam Alkitab-lah adanya ayat-ayat porno tersebut, bukan di dalam Al Qur’an. Silahkan anda baca lagi dalam Alkitab yaitu pada Yehezkiel pasal 23 ayat 1-3 :

(1) Datanglah firman Tuhan kepadaku : (2) “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. (3) Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; disana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.

Ayat-ayat tersebut bukan berbicara bagaimana seorang wanita mengeluarkan tetek atau buah dadanya bukan untuk menyusui anaknya, tetapi justru buah dadanya dipegang-pegang dan dijamah-jamah atau diremas-remas oleh siapa saja yang mau bersundal denganya bukan? Nah apakah ayat-ayat seperti ini bukan termasuk ayat-ayat porno?

Kristen : Benar juga ya? Apakah hanya itu saja ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang pornografi?

Islam : Jika anda masih kurang puas biarlah saya berikan ayat lainnya lagi. Silahkan buka kitab Yehezkiel pasal 23 ayat 18-21 :

(18). Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya. (19) Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. (20) Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. (21) Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu

Sungguh luar biasa kasarnya ayat-ayat Alkitab. Kami umat Islam tidak percaya kalau itu adalah firman Allah. Sangat tidak pantas kalau firman Allah berbicara dengan bahasa yang vulgar seperti itu. Anda bisa baca dan telusuri seluruh terjemahan Al Qur’an, pasti anda tidak akan dapati satu ayat pun yang sejorok dan sekasar itu. Kami umat Islam menyakini Alkitab adalah wahyu Allah, tetapi bukan Alkitab seperti yang ada ditangan saudara sekarang ini yang sudah banyak mengalami perubahan.

Kristen : Tetapi terus terang selama ini saya tidak tahu kalau ada ayat-ayat seperti itu di dalam Alkitab lho! Wah kalau ada ayat-ayat seperti itu anda harus terus sodorkan dan dibacakan untuk saya, lama-lama imanku bisa goyah.

Islam : Kalau begitu biar anda lebih yakin dan percaya, baiklah saya buktikan dan beberkan kepada anda semua ayat-ayat yang berbau pornografi yang ada dalam Alkitab-mu itu biar anda lebih yakin bahwa memang benar ayat-ayat seperti itu dalam Alkitab.

Kristen : Maaf saya kira tidak perlu lagi, saya khawatir imanku bisa goyah kalau bapak teruskan dengan ayat-ayat panas seperti itu.