Islam : Justru imanmu saat ini sedang diuji. Kalau anda merasa imanmu sudah kuat dan benar, pasti anda tidak akan goyah. Tetapi jika dalam lubuk hatimu bahwa apa yang saya paparkan benar, dan bisa membuat imanmu goyah, itu tandanya anda benar-benar ingin mencari kebenaran yang hakiki. Saya tidak menuruh apalagi memaksakan anda masuk Islam, karena dalam berislam, tidak boleh ada paksaan dan tidak boleh karena merasa terpaksa. Dalam ajaran Islam, Kitab kami Al Qur’an menerangkan bahwa tidak boleh memaksa dalam berislam, sebagaimana firman-Nya :

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Qs 2 Al Baqarah 256).

[162]. Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allahs.w.t.

Berdasarkan ayat tersebut, maka yakinlah, saya tidak akan memaksa, dan anda tidak perlu merasa dipaksa, jadi cukup anda dengar dan saksikan penjelasan saya saja. Biarlah hati nurani anda yang berbicara, apakah rasional atau tidak ayat yang akan saya bacakan untuk anda. Nah sekarang silahkan anda baca dalam Alkitabmu yaitu pada kitab Yehezkiel pasal 16 ayat 25-26 berikut ini :

(25) Pada setiap persimpangan jalan yang engkau membangun bukti pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah. (26) Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.

Selanjutnya silahkan anda baca lagi pada kitab yang sama yaitu kitab Yehezkiel 16:32-37.

(32) Hai isteri yang berzinah, yang memeluk orang-orang lain ganti suaminya sendiri. (33) Kepada semua perempuan sundah yang memberi upah, tetapi engkau sebaliknya, engkau yang memberi hadiah umpan kepada semua yang mencintai engkau sebagai bujukan, supaya mereka dari sekitarmu datang kepadamu untuk bersundal. (34) Maka dalam persundalanmu engkau adalah kebalikan dari perempuan-perempuan yang lain; bukan orang yang mengejar engkau tidak diberi apa-apa; itulah kebalikannya padamu. (35) Oleh karena itu, hai perempuan sundal, dengarkanlah firman tuhan! (36) Beginilah firman Tuhan Allah: Oleh karena engkau menghamburkan kemesumanmu dan auratmu disingkapkan dalam persundalanmu dengan orang yang mencintai dan dengan berhala-hala yang keji dan oleh karena darah anak-anakmu yang engkau persembahkan kepada mereka, (37) sungguh, oleh karena itu Aku akan mengumpulkan semua kekasihmu, yaitu yang merayu hatimu, baik yang engkau cintai maupun yang engkau benci; Aku akan mengumpulkan mereka dari sekitarmu untuk melawan engkau dan Aku akan menyingkap auratmu di hadapan mereka, sehingga mereka melihat seluruh kemaluanmu.

Benarkah itu firman Allah? Rasanya mustahil! Tapi itulah kenyataannya, Alkitab mengatakan bahwa itu adalah firman Tuhan. Kalau begitu hati-hati para pesundal dan istri-istri yang pernah berzinah, bahwa nanti Tuhan akan menyingkap aurat kalian serta akan memperlihatkan seluruh kemaluan kalian dihadapan orang banyak nanti. Tapi anehnya justru Tuhan di dalam Alkitab malah menyuruh seorang nabi-Nya yang bernama Hosea untuk menikahi seorang wanita pelacur yang suka berzinah untuk menjadi istrinya. Perhatikan ayat Alkitab Hosea 1:2-3 berikut ini :

(2) Ketika Tuhan mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi Tuhan.” (3) Maka pergilan ia dan mengawnini Gomer binti Diblaim, lalu mengandungkah perempuan itu dan melahirkan bayinya seorang laki-laki.

Sungguh ironis sekali, disatu pihak Tuhan akan menghukum para pesundal dan pezinah, tapi dilain pihak justru Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk mengawini wanita sundal.

Bahkan dalam ayat lain Tuhan berfirman bahwa Dia tidak akan menghukum pelacur dan pesundal serta para pezinah, perhatikan ayat Hosea 4:14 sebagai berikut :

“Aku tidak akan menghukum anak-anak perempuanmu sekalipun berzinah, atau menantu-menantu perempuan, sekalipun mereka bersundal, sebab mereka sendiri mengasingkan diri bersama-sama dengan perempuan-perempuan sundal dan mempersembahkan korban bersama-sama dengan sundal-sunda bakti, dan umat yang tidak berpengertian akan runtuh.

Kristen : Tuhan itu Maha Kasih, jadi apa saja perbuatan mereka, pasti Tuhan Allah akan mengampuni mereka.

Mungkin semua itu adalah cerita-cerita lama, yang diceritakan kembali oleh penulis Alkitab tentang kejadian pada masa itu, agar supaya manusia zaman sekarang jangan mengikuti kelakuan dan tingkah laku mereka. Barangkali kita bisa ambil pelajaran dari semua peristiwa tersebut, sebab Alkitab mengatakan di dalam 1 Tesalonika 5:21 sebagai berikut :

“Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (Prove all things, hold fast that which is good.).

Islam : Saya setuju dengan bunyi ayat tersebut, bahwa segala sesuatu itu harus diuji dan kemudian kita ambil dan pegang mana yang baik. Tetapi dalam mengujinya, bila kita temukan ayatnya saling bertentangan satu sama lainnya, masihkah dapat dikatakan bahwa itu wahyu Allah? Jika wahyu Allah pasti tidak mungkin ada pertentangan antar ayat didalamnya, sebab tidak mungkin Tuhan itu salah atau keliru dalam menyampaikan firman-Nya. Kalau terjadi kekeliruan, itu psti bukan salah-Nya. Kalau bukan firman atau bukan wahyu-Nya, untuk apa kita amalkan apalagi mengimaninya?

Kristen : Saya setuju dengan pendapat Bapak, tapi perlu bapak ketahui bahwa menurut Alkitab, setiap firman Allah bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, dan juga memperbaiki kelakuan serta mendidik pada kebenaran, sebagaimana diajarkan oleh rasul Paulus dalam 2 Timotius 3:16 sebagai berikut :

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

Islam : Baiklah kalau begitu marilah kita uji, apakah ayat-ayat yang akan saya uraikan dibawah ini bermanfaat untuk mengajar dan mendidik orang pada jalan kebenaran. Untuk itu marilah kita lihat tulisan Nabi Solomo (Sulaiman) dalam Alkitab secara berurutan, apakah ayat-ayatnya adalah benar-benar firman Allah yang bermanfaat untuk mengajar dan mendidik pada jalan kebenaran, ataukah hanya merupakan bentuk puisi yang dia tulis berdasarkan perasaan dan luapan emosional pribadi kepada wanita pujaan hatinya?

Mari kita baca Perjanjian Kidung-Kidung Salomo 1:1-16 berikut :

(1) Kidung agung dari Salomo

(2) Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,

(3) Harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namanu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

(4) Tariklah aku dibelakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa kau ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih daripada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!

(5) Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma.

(6) Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur, kebun anggurku sendiri tak kujaga.

(7) Ceritakanlah kepadaku, jantung hatiku, dimana kakanda menggembalakan domba, dimana kakanda menggembalakan domba dimana kakanda membiarkan domba-domba berbari pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

(8) Jika engkau tak tahu, hai jelita diantara wanita, ikutilah jejak-jejak domaba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.

(9) Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun ku-umpamakan engkau manisku,

(10) Moleklah pipimu ditengah perhiasan-perhiasan dan lehermu ditengah kalung-kalung.

(11) Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengna manik-manik perak.

(12) Sementera sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku. (13) Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersiap di antara buah dadaku.

(14) Bagiku kekasihku setangkai bunag pacar dikebun-kebun anggur En-Gedi.

(15) Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.

(16) Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik, sungguh sejuk petiduran kita.

Apakah ini firman Allah, ataukah hanya puisi atau surat cinta untuk kekasih-kekasihnya? Mungkinkah seorang nabi seperti Salomo (Sulaiman) sepanjang hidupnya beliau hanya menerima wahyu tentang percintaan?