Selanjutnya coba kita simak, apakah ayat-ayat dibawah ini termasuk firman Allah kepada Salomo (Sulaiman), ataukah hanya berupa puisi atau surat-surat percintaan kepada para wanita atau istri-istri yang seribu orang (700 istri dan 300 gundik?)

Kidung-kidung Salomo 2:1-17

(1) Bunga mawar dari Seron aku, bunga bangkung di lembah-lembah.

(2) Seperti bunga bakung diantara duri-duri, demikianlah manisku diantara gadis-gadis.

(3) Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan,demikianlah kasihku di antara taruna-taruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.

(4) Telah dibawahnya aku kerumah pesta, dan panjinya di atasku cinta.

(5) Kuatkanlah aku dengan panganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku.

(6) Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

(7) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!

(8) Dengarlah! Kekasihku ! Lihatlah, ia datang,melompa-lompat di atas gunung-gunung,  meloncat-loncat di atas bukit-bukit.

(9) Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia bediri dibalik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.

(10) Kekasihku mulai berbica  kepadaku: ”Bangunlah manisku,jelitaku, marilah!

(11) Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.

(12) Diladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas;bunyi terkukur terdengar ditanah kita.

(13)  Pohon ara mulai berbuah, dan buahnya pohon anggur semerbak buahnya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!

(14) Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”

(15) Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!

(16) Kekasihku kepunyaanku, dua aku kepunyaan dia yang mengembalakan dom di tengah-tengah bunga bakung.

(17) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang atau rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!

Baca pula kidung-kidung Salomo 3:1-11 dibawah ini :

(1) Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku, Kucari, tetapi tak kutemui dia.

(2) Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan – lapangan ku cari, jantung hatiku, kucari tak ku temui dia.

(3)  Aku ditemui peronda-peronda ota, “apakah kamu melihat jantung hatiku?”

(4) Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemu jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.

(5) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya.

(6) Apakah itu yang membubung dari pada gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dari bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?.

(7) Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan Israel.

(8) Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

(9) Tiang Salomo membuat bagi dirinya suatu tanda dari kay Libanon.

(10) Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandaran-nya dari emas, tempat duduknya berwana ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang. Hal puteri Yerusalem,

(11) Puteri-puteri Sion, kelarlah dan lengklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pasda hari kesukaan hatinya.

Sebagai seorang nabi, mestinya nabi Salomo memberikan suri teladan yang baik kepada rakyatnya atau umatnya agar mereka beraklak mulia dan menyembah hanya kepada Allah saja, tapi pada ayat – ayat tersebut terlihat bagaiman nabi Salomo berbica kepada kekasih-kekasihnya dan juga memperlihatkan segala mahkota yang ada pada dirinya kepada putrid-putri siom diwaktu hari pernikahannya yang entah yang keberapa. Dari ayat-ayat tersebut, pendidikan dan pelajaran apa yang bisa diambil untuk kita?.

Bacalah Kidung-kidung Salomo 4;1-16 berikut ini:

(1) Lihatlah, cantik engka, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaiman merpati matamu di bali telekungmu. Rambutmu bagaimankan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

(2) Gigimu bagikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semua-nya, yang tak beranak tak ada.

(3) Bagaikan seutus pita kirmizi bibirmu, dan elok mulut-mu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. Bangun untuk menyimpansenjata perisai tergantung padanya dan ganda para pahlawan semuanya.

(4) Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

(5) Seperi dua anak rusa buah dadamu seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.

(6) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.

(7) Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.

(8) Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul.

(9) Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.

(10) Betapa nimat kasihmu, dinda pengantinku jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.

(11) Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaiamu seperti bau gunung Libanon.

(12) Dinda, pengantinku, kebun tertutup engka, kebun tertutup dan mata air termeterai.

(13) Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat, bunga pacar dan narwastu.

(14) Narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan gaharu, serta pelbagai rempah yang terpilih

(15) O, mata iar di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!.

(16) Bangunlah, hal angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplan dalamkebunku, supaya semerbaklah bau rempah rempahnya, semoga kekasihnya datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat.

Silahkan baca pula kidung-kidung Salomo 5:1-16

(1) Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!

(2) Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. “Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan ram,butku penuh tetesan embun malam!”

(3) “Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?”

(4) Kekasihku memasukkan tanganya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.

(5) Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.

(6) Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang., kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.

(7) Aku ditemui peronda-ronda kota, dipukulinya aku, dilukaiknya, selendangku, dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.

(8) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem; bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakana kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!

(9) Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kau sumpahi kami begini?

(10) Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.

(11) Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.

(12) matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.

(13) Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur.

(14) Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertaburan batu nilam.

(15) Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni, Perwatakanya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.

(16) Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Baca lagi kidung-kidung Salomo 6 : 1 – 9

(1) Kemana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan makala kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu?

(2) Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke bedeng rembaph-rempah untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung.

(3) Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

(4) Cantik engkau, menisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yeryusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji- panjinya.

(5) Palingkanlah matamu daripapdaku, sebab akau menjadi menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.

(6) Gigimu bagaikan kananan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semua, yang tak beranak tak ada.

(7) Bagaikan belahan buah dielima pelipis-mu di bali telekungmu.

(8) Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.

(9) Tetapi dialah satu-datunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibumya, anak kesayang bagi yang mmelahirkannya: puteri-puteri melihatnya dan menyebutknya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir menujinya.

Baca lagi kidung Salomo 7 : 1 – 112

(1) Batapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung peinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.

(2) Pusarmu seperti cawan yang bulat yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.

(3) Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak member kijang.

(4) Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagai mentega di Hesybon, dekat pintu gerbang batrabin; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.

(5) Kepalamu seperti bukit Karnel, rambut kepalamu merah lembanyung :seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.

(6) Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.

(7) Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.

(8) Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.

(9) Kakta-kaktamu manis bagaikan anggur ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!.

(10) Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.

(11) Mari kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!

(12) Mari, kita pergi pagi – pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur ondah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!.

Kita teruskan lagi dengan kidung – kidung Salomo 8: 1 – 10

(1) O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusui pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang kan menghina aku!.

(2) Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku.

(3) Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

(4) Kusumpai kamu, puteri-puteri Yerusalem : mengapa kamu membangkitkan dan mengerakkan cinta sebelum diingininya?.

(5) Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? Di bawah pohon apel kubangunkan engkau di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.

(6) Turunlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti merai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nya api, seperti nyala api  Tuhan!.

(7) Air yang banyak tak memadamkan cinta, sungguh-sungguh taka dapat menganyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumayhnya untuk cinta namun ia pasti akan dihina.

(8) Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakh yang akan kami perbuat dengan asik perempuan kami pada hari ia dipinang?.

(9) Bila ia tembok, akan, kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan kayu aras.

(10)  Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara.

Ayat-ayat di bawah ini apakah benar wahyu Allah atau bukan? Mungkinkah Tuhan menyuruh berjalan telanjang sampai kelihatan pantat selama 3 (tiga) tahun? Mari kita baca kitab Yesaya 20 : 2 – 4 berikut ini :

(2) pada waktu itu berfirmanlah Tuhan melalui Yesaya bin Amos. Firman-Nya: “Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut dari kakimu,” lalu ia pun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang dan tidak berksut.

(3) Berfirmanlah Tuhan : “Seperti hamba Ku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap Etiopia.

(4) demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang “Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan bantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir.

Selanjutnya mari kita baca dalam Alkitab dimana Soul telanjang di depan Samuel selama sehari semalam. Benarkah iniu ada wahyu Allah kepada penulis kitab Samuel?.

Mari kita lanjutkan dengan membaca kitab 1 Samuel 19:24 yang berbunyi:

“Ia pun menanggalkan pakaiannya, dan ia pun juga kepenuhan di depan Samuel, ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata: “Apakah juga Saul termasuk golongan nabi?”

Sekarang kiita membuka halaman Yeremia 3 : 6 – 8 sebagai berikut :

(6) Tuhan berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia : “Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaiman dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yng rimbun untuk bersundal di sana ?.

(7) Pikir-ku : Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yesuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.

(8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinah-nya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya perempuan murtad itu, dan memberikannya kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga bersundal.

Kristen : Maaf kepalaku pusing, terlalu banyak ayat-ayat porno dn vulgar yang anda bacakan. Saya kira cukup sekian saja. Nanti akan saya pertanyakan kepada pendetaku tentang ayat-ayat tersebut.

Islam : Baiklah silahkan anda tanyakan dan setelah itu kita dialogkan kembali. Namun perlu anda ketahui bahwa ternyata pelaku cabul & pornografi dalam Alkitab justru banyak dilakukan para nabi – Nabi Allah. Aneh kan? Padahal mestinya mereka adalah orang-orang pilihan Tuhan bukan?.

Kristen : Ah yang benar aja! Masakkan para nabi allah melakukan perbuatan bejat seperti itu. Apakah bapak bisa buktikan?.

Islam : baiklah mari kita buktikan bersama, bahwa memang benar para Nabi Allah dalam Alkitab melakukan permbuatan cabul atau pornografi dan sadis, kemudian nanti kita bandingkan dengan ayat Al Qur’an. Silahkan baca kisah nabi Lot (Luth) yang menghamili kedua anak gadisnya.

Alkitab Kejadian 19:30-36 menceriterakan Nabi Lot menghamili dua anak gadisnya:

(30) Pergilah Lot dari Zoar ia menetap bersam-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu goa beserta kedua anaknya.

(31) Kata kakaknya kepada adiknya : “Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapt menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. (32) Marilah kita beri ayah minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.

(33) Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya iitu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika bangun.

(34) Keesokan harinya kakaknya kepada adiknya : “Tedi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”

(35) Demikianlah juga pada malam iti memeria memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih mudas untuk tidur dengan ayahnya: dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

(36) lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.