Serial Debat Isadanislam VS Emkant

Imanuel menulis, “Ayat Al-Quran yang anda kutip itu adalah firman Tuhan yang turun29-membunuh_thumb.jpg dalam peristiwa perang.” Menarik sekali.

Copy paste (kata : “menarik sekali”), anda memang tidak punya ide! Malas! Tidak serius!

Pertanyaannya adalah apakah pemenggalan kepala yang dilakukan umat Islam saat ini adalah dalam kondisi perang? Bagaimana Imanuel?

Mana bung peristiwa pemenggalan kepala saat ini? Ambil contoh di Indonesia aja, nggak usah muluk2 cari diluar. Apalagi menuding umat (komunitas orang banyak).

Imanuel yang budiman, fakta bahwa nabi Imanuel adalah seorang teroris terlihat jelas dari banyaknya ayat Al-Quran yang memerintahkan untuk membunuh.

Banyak??? Coba sebutkan berapa byk ayat Qur’an yg menyuruh umatnya jadi teroris (membunuh)?. Kutip secara lengkap, saya pengen tau bener. Kalo nggak nggak salah memang ente emang tukang fitnah semuanya juga pengecut !

Dan ini dipertegas oleh aksi-aksi para pengikutnya, bukan?

 Tunjukkin buktinya… kapan, dimana, siapa, dalam konteks apa?

Contoh nyata adalah fatwa mati untuk Salman Rushdie yang menulis tentang ‘Ayat-ayat setan’. Apakah ini terjadi pada masa perang? Bagaimana Imanuel?

 Fatwa mati Cuma dikeluarkan 1 org=> Khomeini (tokoh islam syiah Iran yg minoritas didunia Islam), bahkan tokoh syiah lainnya tdk pernah mengeluarkan fatwa seperti itu. Andai pun Khomeini telah mengeluarkan fatwa mati atas kekurang ajaran Salman Rushdi menghina Qur’an & Nabi Muhammad, toh Si Pengumbar Kebohongan (Salman tsb) masih hidup.
Fatwa tsb dari segi psikologis masih bisa dimaklumi, siapa dulu yg memfitnah (bedakan dgn kritik dgn dasar yg kuat), fitnah itu kebohongan seperti yg anda lakukan dgn memelintir ayat atau menciptakan hadish palsu. Andai anda menggugat dgn dasar yg sahih dan argument yg jelas, Islam tak pernah keberatan dgn segala kritik.

Uniknya nabi yang diikuti umat Islam ini justru tidak bisa menjamin keselamatannya sendiri bahkan para pengikutnya (Qs. 46:9). Tetapi nabi Imanuel ini dikultuskan sedemikian rupa. Benarkah yang disembah umat Islam adalah Allah atau nabi Imanuel?

Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.” (QS 46:9).
Tolong jelaskan mana keselamatan yang tidak dijamin di ayat diatas? Bisa baca nggak? Ayat tsb Nabi menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui hal-hal yang belum terjadi (bukan tidak dijamin masuk sorga). Hal seperti ini analog dgn pengakuan Yesus sendiri “TETAPI TENTANG HARI ITU ATAU SAAT ITU TIDAK SEORANGPUN YANG TAHU, MALAIKAT-MALAIKTA DISORGA TIDAK, DAN ANAKPUN TIDAK, HANYA BAPA SAJA” (markus 13:32).
Secara logis, yg nyata-nyata tidak terjamin keselamatannya ya justru kepercayaan anda sendiri ttg Yesus yang ditangkap tentara romawi lalu disiksa, dihina, dipermalukan hingga disalib akhirnya di tombak sampai MATI. Padahal terekam dalam bible anda Yesus berteriak mengeluh Elli-elli lamakhsabakhtani, “Tuhanku-tuhanku, mengapa kau tinggalkan aku?”… ucapan terakhir Yesus secara terang benderang menegaskan bahwa ia merasa ditinggalkan Tuhan dan tidak rela mati di palang salib diapit dua penjahat. Jadi jaminan bagaimana yg anda maksudkan bos???
Percaya aja ama Yesus mati buat menghapus dosa, selanjutnya terserah mau buat apa didunia sesuka-sukamu… Aneh, ngga dipakai akal sehatnya….!!!, ngga usah jualan “keselamatan” lagi ama saya, buktikan saja nanti setelah kita mati semua, dan masuk dalam fase kehidupan berikutnya di akherat !!!

My Favorite Quote in Bible :

“TUHAN ITU BUKANLAH MANUSIA …DAN TUHAN BUKANLAH ANAK MANUSIA…” (BILANGAN 23:19)

Salam Imanuel,
 
Senang menerima email Imanuel. Terlepas dari apapun asumsi Imanuel terhadap kami, tetapi kami sungguh senang menerima email Imanuel. Ijinkanlah kami menanggapi.

Tolong garis bawahi, saya berasumsi berdasarkan fakta bukan opini. Kesanggupan anda membuat hadish palsu, memelintir ayat, memakai seragam keyakinan lain demi tujuan yang licik cukup buat saya untuk menilai ketulusan anda dalam berdialog. Jadi wajar saja… kalo saya juga menaruh curiga terhadap “rasa senang” anda terhadap email saya, tak cukup terlihat!
Orang yang senang, pasti bisa bersikap fair,  obyektif & punya kemampuan apresiasi serta  merespon secara cepat obyek yang akan dibahas… anda semua??? Hanya sebulan sekali membahas/ membalas email saya? Dan juga tidak detail…anda hanya memilah dan memilih apa yang anda rasa bisa membalas 1-2 point saja.
 

Imanuel yang budiman, kami telah menanggapi salah satu ayat Injil yang dikutip Imanuel tentang pedang yaitu Injil, Rasul Besar Matius 10:34. Ayat itu untuk memisahkan anak dari orang tua, dan bukan untuk membunuh.

Saya menganjurkan anda melihat sebuah tayangan di youtube tentang pembahasan ayat tsb di alamat berikut http://m.youtube.com/watch?v=iHFgcRGIrH0 yang dipresentasikan oleh mantan pendeta terkemuka di Texas USA Bro.Yusuf Estes.
Tapi mungkin saya yakin, anda malas membuka tautan film tsb, karena anda toh tak bersungguh-sungguh mencari kebenaran. 
Saya kutip saja uraian Yusuf Estes tsb “Dulu semasa Estes menjadi pendeta protestan, ia bertanya pada koleganya mengapa ada ayat yang berbunyi “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan PEDANG..!” apa yang dimaksud PEDANG di ayat itu? 
Lalu pendeta senior kolega Estes itu menjawab: “Anda tahu? Injil oleh orang Italia dulu diterjemahkan dari bahasa Latin ke Inggris pada abad pertengahan sering dikerjakan pada tengah malam dengan menggunakan lampu seadanya. Dalam kondisi temaram, ia menulis kata ‘WORD” lalu jatuh mie spaghetti yang membentuk huruf “S” didepan huruf ‘WORD” membentuk ‘S+WORD” (= PEDANG), jadi mestinya ayat itu (kata Pendeta senior itu) : “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan KATA (WORD)..!”
Yusuf Estes kemudian mengatakan, betapa penuh dustanya pendeta-pendeta di Amerika itu? Bukankah kata word dalam bahasa latin itu LOGOS ? Dan Yusuf Estes beserta Ayahnya yang juga pendeta terkenal itu kemudian menghitung berapa kata “pedang” terulang di Alkitab, ternyata lebih dari 200 x dan berapa kali kata “Pedang” disebut di AlQur’an? Ternyata NOL alias tidak ada. Silahkan dikonfirmasi pada Youtube tsb !!!
 

Sangat berbeda dengan nabi Imanuel yang memisahkan kepala dari tubuhnya (Qs. 8:12). Dan kalau dikutip ayat-ayat yang memerintahkan pemenggalan dan memerangi, tentu banyak sekali. Kami akan mengutip salah satunya, misalnya Qs. 9:5; Qs. 2:216; Qs. 8:39; Qs. 9:29.

Ayat bernomor 8 (Al-Anfal artinya HARTA RAMPASAN PERANG) & 9 (At-Taubah) adalah ayat-ayat yang berisikan tema peperangan, bagaimana etika perang, batasan perang, yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam perang, bagaimana memperlakukan tawanan perang, bagaimana mensikapi harta rampasan perang, tentang traktat perjanjian perang, bagaimana hukum disersi, penghianatan terhadap gencatan senjata, bagaimana mempersiapkan armada kavaleri, infantry dsb, dsb. Islam adalah ajaran yang komprehensif yang tidak meninggalkan sisi kehidupan apapun termasuk kemungkinan bila terjadi perang, Tuhan menggariskan tuntunan tentangnya. (Entahlah apakah orang Kristen ketika berada di sebuah kondisi pertempuran masih memegang falsafah “Beri pipi kiri bila pipi kanan ditampar??).
Perang dalam sejarah Nabi Muhammad saw terjadi 28 kali, dan hanya 9 kali terjadi pertempuran sisanya musuh menyerah damai. Luar biasa subhanallah dari 9 pertempuran hanya 1 yang draw (perang Uhud) sisanya dimenangkan kaum Muslimin.
Perang dalam Islam, hanya diperbolehkan sebagai upaya mempertahankan dan membela diri, bukan sebagai aggressor aktif. Dari notasi ayat yang anda himpun agar diketahui, surat no 8 (Al-Anfal) didahului sebuah firman “Hai orang-orang yang beriman, APABILA KAMU BERTEMU DENGAN ORANG-ORANG YANG KAFIR YANG SEDANG MENYERANGMU, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).8:15”. Lihat siapa yang menjadi aggressor pertama dari kronologi ayat tersebut ? …jadi jangan anda main potong kompas meloncat ke ayat no 12 & 39, bos! Anda juga melakukan advokasi bahwa ayat-ayat Alkitab harus diletakkan dalam kronologi suatu perikop bukan? Dan di ayat menjelang akhir dari surat tsb Tuhan menegaskan “Dan jika mereka CONDONG KEPADA PERDAMAIAN, MAKA CONDONGLAH KEPADANYA dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS 8:61”.
Sekarang surat no 9 (At-Taubah yang artinya : pemutusan hubungan). Satu-satunya surat dalam Qur’an yang tdd 114 surat yang tidak diawali ayat “Bismillahirrahmanierrahiem” (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), karena memang ini ayat-ayat tentang perang. 
Surat At-Taubah ini didahului oleh kisah perjanjian yang dilanggar oleh kalangan diluar Islam “….kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. (QS 9:4), …Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui (QS 9:6). Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil haraam[632]? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS 9:7), Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (tidak menepati perjanjian). (QS 9:8), …Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (QS 9:10)…. Dan lihatlah penegasan ayat tersebut, siapa sebetulnya yang disuruh diperangi? “Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang YANG MERUSAK SUMPAH (JANJINYA), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul DAN MEREKALAH YANG PERTAMA MULAI MEMERANGI KAMU? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman (QS 9:13)…. Siapa bos, yang membuat “The First Blood?” Siapa yang dulu mungkir pada perjanjian ? (BTW… saya jadi ingat kisah yg relevan terhadap perjanjian Atlanta di dunia modern, bahwa Negara berdaulat tidak boleh diintervensi atau di sadap… eh, ternyata Amerika & Australia yang penduduknya mayoritas Kristen seenaknya menyadap Negara-negara berdaulat termasuk Indonesia! Siapa yang melanggar perjanjian Jenewa, untuk menghormati kedaulatan suatu Negara? Eh… si Uncle Sam yang mayoritas Kristen dan presidennya Kristen Fanatik George W Bush ketika itu, menuduh ada senjata pemusnah masal di Irak. Lalu Irak di bombardier dgn senjata-senjata canggih yang meluluhlantakkan (bukan hanya militer) tapi juga rakyat sipil anak-anak, wanita dan orangtua tak berdosa… dan lihatlah yang mengklaim sok si Kampiun Demokrasi & penganut ajaran kasih itu? Mengeksekusi mati presiden Irak Sadam Husain tepat saat orang islam akan melaksankaan penyembelihan kurban Idul Adha. Sebuah tindakan sadis dan sangat mengina… dan apa yang terjadi kemudian ? adakah senjata pemusnah masal ditemukan di Irak ?… dgn santai tanpa rasa bersalah Bush mengatakan ternyata “tidak ada” !
Saya rasa cukup jelas, ini bukan perintah seperti yang kalian tuduhkan: Penggal kepala orang kafir, perangi mereka, bunuh mereka dsb… kecuali memang kalian picik berfikir dengan memotong-motong ayat tanpa memperhatikan kelengkapan narasi cerita dan tanpa juga pernah tahu asbabun nuzul (latar belakang peristiwa ayat tersebut turun) sejarahnya. Jadi jawaban saya CLEAR.
Adapun satu ayat yang terpisah 2:216 “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”… lagi-lagi soal perang ! tak ada bos ayat yang dalam kondisi damai, orang islam disuruh nempeleng kepala orang Kristen… mestinya bisa dicoba untuk mengetes loyalitas anda terhadap ayat di Matius 5:39.

Tambahan dari om Kris :

Silahkan download penjelasan lengkap tentang ayat ayat diatas disini 

Imanuel menulis, “Itu pendapat Khomeini di Iran, jangan dikaitkan dalam Islam. Tidak ada ulama terkemuka didunia Islam lainnya, meski jelas kami terluka, yang punya fatwa seperti dia. Namun, seandainyapun Khomeini berlebih-lebihan memberi fatwa mati tersebut (sampai sekarang Salman Rusdi toh masih hidup)” Menurut kami, bila fatwa hukuman mati telah dikeluarkan maka itu tidak bisa dilepaskan dari Islam. Sebab keputusan itu telah menyebabkan Salman Rusdhie harus bersembunyi bertahun-tahun. Karena itu, Salman Rusdhie masih hidup karena harus bersembunyi.

Ya itu menurut anda, itu tafsir sosial anda… ini bukan diskusi normatif kitab suci. Coba Sebutkan mana dalil Al-Qur’an nya bila memang tafsir anda bahwa fatwa mati tidak bisa dilepaskan dari Islam jika memang anda benar!
Saya sudah mengatakan, ini soal perasaan kehormatan umat Islam, kalau anda mengkritik Muhammad dengan elegan berdasarkan dalil-dalil yang ada takkan ada reaksi yang berlebihan dari umat Islam. Tapi kalo anda MENGHINA, MEMFITNAH jangan salahkan respon emosi dari komunitas Islam, wajar respon tersebut ditanggapi secara beragam… btw: apa anda sudah baca novel picisan “Satanic Verses salman rushdie itu?”

Apakah ada konsekuensi lain selain hukuman mati bagi orang yang berani mengkritik Islam atau nabi Imanuel? Sedangkan membuat film tentang nabi Imanuel, seluruh umat Islam bereaksi sangat marah bahkan sampai membunuh.

Yang terjadi bukan mengkritik bos, tapi “menghina & memfitnah” film sampah seperti FITNA & INNOCENT isinya sempurna sebuah fitnah… bahkan kemudian di akui oleh pembuat film tersebut. Anda tahu Arnoud Van Doorn pembuat film FITNA tsb masuk Islam kini dan menjadi pembela Islam di Belanda? Anda tahu… ketika Emha Ainun Nadjib mau mengajak Get Wilders tokoh utama pembuat film Fitna tsb berdialog secara baik-baik, namun Wilders malah ketakutan, karena menyadari bahwa ia telah berbuat kezaliman. Dan apakah anda tahu Daniel Streich pencetus pelarangan mendirikan Masjid di swiss juga akhirnya masuk Islam? Dan apakah anda juga tahu Lauren Booth (adik sepupu Tony Blair yang sangat membenci islam) juga telah memeluk islam? Dan apakah anda tahu? Yvone Ridley wartawati senior BBC yang diculik Taliban 11 hari namun anehnya pasca pembebasannya dan sekembalinya ia ke Inggris ia malah memeluk Islam dan menjadi pejuang pembela islam terhadap stigma buruk dunia barat sekarang. 
Mereka semua berangkat dari pembenci Islam tapi kemudian bersungguh-sungguh mencari kebenaran secara jujur dan obyektif dan wajar bila Tuhan menunjukkannya.

Nah, pertanyaannya adalah benarkah umat Islam akan menerima bila nabinya ditelanjangi perilaku dan sifatnya yang bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika? Bagaimana Imanuel?

Silahkan ungkapkan, sepanjang betul dari sejarah dan informasi yang sahih.. saya juga pengentahu ? Kecuali anda membuat-buat fitnah dengan menciptakan Hadish palsu seenak perut anda, maka semoga laknat Allah tertimpa kepada anda semua kini ataupun nanti. 
Karena soal ahlak budi pekerti nabi Muhammad saw yang memuji bukan hanya manusia, tapi Tuhan Yang Menciptakan Alam inipun menegaskan bahwa :” Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS 68:4).

====================================================

RENUNGAN JIHAD KRISTIANI:
Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku (Yesus) menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan BUNUHLAH MEREKA DI DEPAN MATAKU.” (Lukas 19:27).

Satu minggu ini, Menteri Kesehatan Indonesia, dr.Nafsiah Mboi Sp.A mengancam dokter-dokter yang berunjuk rasa memperjuangkan aspirasi dan keadilan bagi profesinya dengan perkataan “Awas, kalian yang berdemo, akan saya bunuh pelan-pelan !”. Setelah statement controversial itu keluar dari Bu Menkes, seluruh korps dokter Indonesia, IDI dan kolega-koleganya mengecam keras statement “kasar” tersebut. Bu Menkes, mengelak dan membela diri… tolong jangan ditafsirkan macam-macam, saya hanya bersenda gurau dgn kata “Bunuh itu”… namun komunitas seluruh professional dokter dari sabang sampai merauke tetap KEBERATAN dgn kata BUNUH. Kata membunuh tak mungkin jadi PERUMPAMAAN seperti yang kalian bilang, tak mungkin sebagai senda gurau…. Apalagi jika keluar dari mulut seorang Tokoh panutan dan tertulis dalam sebuah kitab suci …renungkan pakai otak kalian !

Emkant
Pejuang kebenaran