Surah Al Ba Qoroh

Tanya 
Pantaskah dalam surah Al Quran, nama surah nya nama binatang??

Jawab
tanggapan :
yang pertama saya sebutkan dulu surah dengan nama binatang dalam Al Quran :
1.Al-Baqoroh (Surah ke-2)
2.An-Nahl (Surah ke-16)
3.An-Naml (Surah ke-27)
4.Al-Ankabut (Surah ke-29)
5.Al-Fiil (Surah ke-105)


1. surah Al Baqarah
Surah Al-Baqarah (Arab: البقرة , al-Baqarah, “Sapi Betina”) adalah surah ke-2 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah. Sebagian besar ayat dalam surah ini diturunkan pada permulaan hijrah, kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina saat peristiwa Haji Wada’. Surah ini merupakan surah terpanjang dalam Al-Qur’an. Surah ini dinamai al-Baqarah yang artinya Sapi Betina karena di dalam surah ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67-74). Surah ini juga dinamai Fustatul Qur’an (Puncak Al-Qur’an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain.

2. An-Nahl (Lebah)
“…Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl: 69)
Madu berasal dari sari bunga dan menjadi obat berbagai macam penyakit manusia. Sedangkan al-Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi terdahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kemukjizatan madu sebagaimana disampaikan al-Quran telah terbukti secara ilmiah. Dalam tafsir al-Quran, sayyid Quthb mengungkapkan, madu sebagai obat penyembuh penyakit sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para para pakar kedokteran. Inilah salah satu bukti kebenaran ayat al-Quran yang harus diyakini umat manusia. So karena lebah memiliki keistimewaan maka Al Quran menamai salah satu surahnya dengan nama lebah (An-Nahl).

3. Surat An Naml (semut)
nabi Sulaiman as bersama tentaranya ketika berjalan pada suatu tempat melalui daerah sarang semut. Saat itu panglima semut mengatur pasukannya dan para semut pekerja agar cepat menghindar dari injakan rombongan nabi Sulaiman as. Oleh nabi Sulaiman terdengar (mukjizat nabi Sulaiman mengerti bahasa binatang) sehingga beliau mengingatkan rombongannya agar hati-hati dan menghindar jangan sampai menginjak semut.
QS 27;18-19: Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”; maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh” .
Dalam surat an-Naml banyak menceritakan kisah mukjizat nabi Musa as, nabi Daud as, dan nabi Sulaiman as dengan mukjizatnya yang menundukkan jin dan mampu berbagai bahasa binatang. Di sini Nabi Sulaiman mengajarkan kepada kita agar tidak menganiaya binatang, bahkan kebaikan kepada binatang kecil seperti semutpun mendapat pahala. jadi apasalahnya kalau surah Al Quran bernama semut ? bukankah bisa mengingatkan Muslim agar berbuat baik juga pada binatang.

4. Al-Ankabut (laba-laba)
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.(QS. Al ‘Ankabut :41)
di dalam surah ini terdapat pelajaran dan hikmah dari filosofi laba-laba, diantaranya :
1. Laba-laba giat bekerja tak kenal lelah
2. Laba-laba contoh egoisme sektoral (Hanya berbuat untuk kesenangan sendiri)
3. Jaring Laba-laba contoh model Networking Management
4. Laba-laba contoh model Kepribadian Mudah Panik/Kalang-kabut
5. Jaring Laba-laba Indah Tapi Rapuh
jadi ada yang salah kalau namanya laba-laba ???

khairunnisa, [26.02.16 10:58]
5. Al-Fiil (gajah)
Menurut sejarawan Islam awal seperti Ibnu Ishaq, Abrahah yang menjabat sebagai Gubernur Yaman yang berasal dari Habsyah atau Ethiopia sekarang, membangun gereja yang besar di Sana’a, dengan tujuan memikat bangsa Arab dari Ka’bah. Salah seorang anggota suku Quraisyi marah akan hal ini dan ia pergi ke Sana’a, ke gereja tersebut pada malam hari dan mengotorinya.
Abrahah kemudian mengeluarkan perintah ekspedisi penyerangan terhadap Mekkah, dipimpin oleh seekor gajah (kemungkinan juga dengan gajah-gajah lainnya) untuk menghancurkan Ka’bah. Beberapa suku Arab menghadang pasukan Abrahah, tetapi dapat dikalahkan.
Begitu mereka berada di dekat Mekkah, Abrahah mengirim utusan yang mengatakan kepada penduduk kota Mekkah bahwa mereka tidak akan bertempur dengan mereka jika mereka tidak menghalangi penghancuran Ka’bah. Abdul Muthalib, kepala suku Quraisyi, mengatakan bahwa ia akan mempertahankan hak-hak miliknya, tetapi Tuhan akan mempertahankan rumah-Nya, Ka’bah, dan ia mundur ke luar kota dengan penduduk Mekkah lainnya.
Hari berikutnya, ketika Abrahah bersiap untuk masuk ke dalam kota, terlihat burung-burung yang membawa batu-batu kecil dan melemparkannya ke pasukan Ethiopia; setiap orang yang terkena langsung terbunuh, mereka lari dengan panik dan Abrahah terbunuh dengan mengenaskan.
Jadi kalau surah yang menceritakan tentang pasukan bergajah apa salahnya diberi nama surah gajah ?
Segala isi Al Quran adalah keinginan Allah, jadi hanya Allah swt yang mengetahui Hikmah sebenarnya.
==================================================================================
Nopan Saputra, [26.02.16 07:31]
PR 3…
Nopan Saputra, [26.02.16 07:36]
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهَ رَاجِعُوْنَ
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.
Nopan Saputra, [26.02.16 07:37]
Kembali…apakah Allah adalah tempat??
——————————————————————————-
tanggapan :
“Innalillaahi wa inna ilaihi roojiun” adalah kalimat istirjaa’. Artinya kalimat ini adalah doa sekaligus ungkapan rasa duka dengan adab yang baik. kalimat ini disunatkan menyebutnya waktu ditimpa musibah baik besar maupun kecil.
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali”
makna “kembali” dalam kalimat ini adalah pernyataan seorang Hamba akan kebesaran Allah. Bahwa segala sesuatu musibah terjadi karena atas izin Allah. Makanya kami sebagai Muslim menyerahkan kembali musibah tersebut kepada Allah agar kami diberi ketabahan, dan diberikan kemudahan, serta digantikan yang lebih baik. Rasulullah saw sebenarnya telah menjelaskan hal ini dalam hadist :
“Tidaklah seorang muslim terkena musibah, kemudian mengucapkan kalimat yang telah diperintahkan oleh Allah Ta’ala dalam (kitabNya) iaitu mengucapkan “inaa lillaahi wa inaa ilaihi roji’uun”, Ya Allah berilah pahala pada musibah yang menimpaku, dan berilah ganti darinya yang lebih baik, melainkan Allah pasti akan menggantinya yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim)
Dan kalimat istirja ini termasuk bagian dari adab Nabawi yang agung, kerana kalimat tersebut akan membuat hati menjadi tenang dan tenteram. so masih bermasalah dengan kata “kembali” ?….
Wallahu’alam …

Oleh Ustadzah Khairun Nisa