Oleh : H. Surya Ibnu Nawawi
Berfirman Allah : “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi (Kejadian 1:3)
“Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam” (QS. Al-Fatihah ayat 2)
Dalam kehidupan beragama umat Yahudi, Kristen, dan Islam, Allah diyakini sebagai Tuhan. Karena Tuhan Yang Maha Esa maka otomatis ketiga agama itu bersumber dari Tuhan yang sama. Luwesnya Islam dalam menyebut Allah, tidak demikian bahkan sangat jauh berbeda bagi umat Yahudi maupun Kristen.
Sebenarnya bagi Sang Maha Pencipta tidak mempermasalahkan Apa yang disebut hamba-Nya. Boleh disebut Allah ataupun disebut Tuhan selama nilai penyebutannya benar-benar bermakna Maha Esa dan benar-benar yang disebut itu adalah nama-Nya. Memang Allah dan Tuhan adalah suatu makna yang agak sulit dibedakan. Kalau seseorang mengucapkan Allah maka akan tersyirat makna Tuhan, begitupun sebaliknya. Sehingga akan sulit pula mengartikan “Ya Allah Tuhanku” dengan “Ya Tuhan Allahku” Perbedaan secara umum yang terasa adalah karena kebiasaan sehari-hari dalam ucapan maupun tulisan. Bagi yang terbiasa mengucapkan “Ya Allah Tuhanku” tentu akan terasa janggal bila menyebut “Ya Tuhan Allahku”, begitupun sebaliknya. Mana yang benar dari kedua nilai Ketuhanan tersebut, tentu kebenarannya bukan menurut agama masing-masing. Tetapi harus benar dari presepsi dari Sang Maha Pencipta Itu sendiri. Harus sesuai keinginan Pemilik nama tersebut.
Berbeda dengan tradisi Islam yang konsisten mengatakan Allahu ahad, Allah akan selalu bersifat Esa. Sementara dalam kitab perjanjian lama yang cenderung biografis dan konseptis di dalamnya terdapat perbedaan dalam memaknai nilai ketuhanan. Sehingga Allah bias bermakna jamak. Adanya kontroversi nilai keesaan terhadap Sang Maha Kuasa, maka selayaknyalah nilai ketuhanan perlu ditelusuri kembali.
- Sang Maha Pencipta disebut Allah.
Sebagaimana umat Islam yang meyakini “Laa Ilaaha Illallah” (Tiada Tuhan selain Allah). Ketauhidan ini juga tertulis di dalam Al Kitab Yahudi, sehingga otomatis juga terdapat dalam Al Kitab Kristen. Pada awal kitab PL juga banyak tertulis Allah, sebutan bagi Tuhan Yang Maha Esa. Allah adalah pencipta langit dan bumi. Juga tertulis Allah menciptakan manusia. Karena itu, semua(Yahudi, Kristen Islam) bahwa Allah satu-satunya Tuhan sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (QS. Al-fatihah ayat 1)
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”. (Kejadian 1:1)
- TUHAN Allah
Setelah tertulis Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, pada halaman Taurat berikutnya tertulis “Tuhan Allah”. Sehingga pada lembar berikutnya penambahan kata “Tuhan” di depan kata “Allah” (sekitar kitab Kejadian 2 dan Kejadian 3) lebih mendominasi menggantikan kata “Allah”.
Kejadian 2:
(4) Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit,
(22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
- Tuhan dipisahkan dari Allah.
Sebutan “Tuhan Allah” yang banyak tertulis dalam Kitab kejadian 2 dan kejadian 3, namun pada Kejadian 4 dua kata itu mulai dipisahkan. Tidak lagi ditulis “Tuhan Allah” tetapi hanya Tuhan, atau hanya “Allah”. Dalam hal ini kata “Tuhan” justru lebih banyak dipergunakan daripada kata “Allah”. Hal inipun masih terdapat dalam Taurat, diantaranya :
Kejadian 4:6
Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Kejadian 6:7
Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”
- Sebutan “Allah” kembali dominan.
Setelah kata “Allah” banyak digantikan dengan kata “Tuhan” (Sekitar kitab Kejadian 4 s/d Kejadian 7), pada ayat berikutnya kata “Allah” kembali dominan. Hal ini terdapat dalam Kitab Kejadian 8 s/d Kejadian 9. Sehingga kita akan menjumpai kata “Allah” lebih banyak tertulis dibandingkan Kata “Tuhan”.
Kejadian 8:
(15) Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh:
(16) Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;
Kejadian 9:
(8) Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
(9) Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
- Tuhan, Allah.
Sedikit perbedaan dengan poin 2 di atas (Tuhan Allah), mulai kitab kejadian 9 akan terdapat penambahan tanda koma(,) diantara kata “Tuhan” dan “Allah”. Penambahan tanda koma diantara kata “Tuhan” dan “Allah” dalam kitab kejadian sepintas tidak begitu signifikan dalam mempengaruhi makna Ketuhanan sebelumnya. Apalagi penambahan tanda koma (Tuhan,Allah) dalam kitab ini relatif sedikit dibandingkan kata “Tuhan” atau “Allah.”
Tetapi kalau dilihat dalam Kitab Keluaran adanya penambahan tanda koma itu menjadi jelas menunjukkan bahwa makna Ketuhanan di dalam Taurat(Kitab Perjanjian lama) adalah berbanding terbalik dengan makna Ketuhanan dalam Islam. Allah dalam Islam harus bermakna Esa, di Perjanjian Lama Allah bisa bermakna jamak walaupun juga bisa bermakna Esa.
Kejadian 9:26 Lagi katanya: “Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.
Keluaran 3:15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kau katakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Keluaran 23:24 Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala mereka haruslah kauremukkan sama sekali.
- Tuhan menjadi Ayah
Disamping itu terdapat dalam Kitab PL disebutkan bahwa Allah juga disebut Ayah bagi para nabi bahkan orang-orang soleh.
Kejadian 26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.”
- Ayah menjadi Bapa.
Pada akhir kitab perjanjian lama (Kitab Maleakhi 1) kata “Tuhan” yang semula ditulis ayah, mulai tertulis “Bapa” walaupun masih belum tegas menggantikan Allah. Selanjutnya anda tentu akan bisa memperkirakan kemana kata “Bapa” ini akan diarahkan.
Maleakhi 1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?”
- Tuhan adalah Maha Esa, bukan Allah.
Mulai setidaknya kitab Keluaran 3:15 sampai akhir kitab PL nilai ke esaan sebuatan Tuhan mutlak menggantikan Allah. Selanjutnya akan tertulis “allah-allah mereka” bagi yang bermakna jamak. Bukan tertulis “tuhan-tuhan mereka”.
Itulah konsep Ketuhanan (Allah; Tuhan Allah; Tuhan, Allah; Tuhan; Ayah dan Bapa) yang terdapat dalam Kitab Perjanjian Lama. Sehingga setidaknya mulai poin ke 5 di atas Allah bisa bermakna jamak. Benarkah Allah bisa bermakna esa sekaligus jamak adalah ketetapan Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Musa as dan para nabi lainnya ? Ataukah hanya kekhilafan bahwa mereka melakukan persaksian yang salah karena taurat yang originalnya dibakar oleh penjajah Kerajaan Babilonia (Penyembah berhala). Anda bisa berpikir dengan menyimak ayat-ayat berikut ini :
Maleakhi 3:
(7) Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?”
(13) Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: “Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?”
ALLAH MAHA ESA
Penggunaan kata “Allah” yang berarti Tuhan seringkali terdengar agak aneh dan asing bagi telinga orang barat. Allah adalah kata dalam bahasa arab yang berasal dari pemadatan “al” dan “ilah”. Yang berarti Tuhan, yakni menyiratkan satu Tuhan. Secara linguistic bahasa ibrani dan bahasa arab terkait dengan bahasa-bahasa semitik. Dan istilah arab “Allah” atau “al ilah” terkait dengan “El” dalam bahasa Ibrani yang berati Tuhan. El – Elohim berarti Tuhannya para Tuhan atau Sang Tuhan. Ia adalah bahasa ibrani yang dalam PL diterjemahkan Tuhan. Karena itu kita bisa memahami bahwa penggunaan kata “Allah” adalah konsisten, bukan hanya Al Quran dan tradisi Islam tetapi juga dalam tradisi-tradisi biblical yang tertua.
Persamaan mendasar kata “Al ilah” dalam istilah arab dengan El – Elohim bisa difahami secara lebih jelas jika kita memperhatikan abjad bahasa arab dan ibrani. Baik bahasa arab dan ibrani sama-sama tidak memiliki bunyi untuk huruf vocal. Abjad kedua bahasa tersebut hanya terdiri dari konsonan, dan keduanya bersandar pada penandaan sebagai bunyi huruf vocal yang secara khas ditemukan hanya pada tulisan yang formal sebagai suatu petunjuk pengucapan. Transliterasi bahasa Indonesia dari istilah arab “al ilah” dan istilah ibrani El – Elohim telah memasukkan penandaan-penandaan vocal ini. Jika kita harus hilangkan transliterasi Indonesia berupa penandaan vocal ini maka istilah arab tersebut akan menjadi “al ilh” sementara ibraninya menjadi “el elh”. Akhirnya jika kita harus melakukan transliterasi terhadap semua “alif” dalam bahasa arab sebagai “a” maka akan menjadi “ Al Alh, dan seluruh “alif” dalam ibrani juga sebagai “a” maka istilah dalam ibrani pun menjadi “ Al alh”. Dengan kata lain, pengecualian tunggal bahwa ibrani menggunakan bentuk jamak, al – ilah, dimana “Allah” merupakan pemadatannya, dan El Elohim, maka istilah ibrani yang diterjemahkan sebagai Tuhan dalam PL benar-benar merupakan istilah yang sama sekali identik dalam bahasa arab dan ibrani, dua bahasa yang memiliki hubungan sangat erat.(Gerald F Dirk. Salib di Bulan Sabit : 237-238)
Allah, Nama Tuhan
Allah yang berasal dari Al-Alh atau El-Elh adalah bentuk tunggal bahasa arab dan Ibrani (bentuk jamak ibrani Elhm). Dari segi spesifikasinya sangat identik dengan Al kitab (Al-Kitab) atau Al Quran(Al-Quran) dll. Kitab bermakna buku dan Quran bermakna bacaan. Bacaan dan buku sangat menunjukkan makna sebuah dzat. Penambahan kata “Al” pada Quran dan kitab (menjadi Al Quran dan Al Kitab) merubah makna dari dzat (kata benda) menjadi “nama” dari dzat tersebut.
Dalam agama Islam ada 99 nama yang dikhususkan bagi Tuhan. Yaitu Allah, Al Quddus, Al Haq dll yang terangkum dalam Asmaul Husna. Quddus : suci, haq : benar, begitu pula ilahi : Tuhan, tidak menunjukkan nama. Penambahan kata Al pada Haq (AL HAQ) juga menjadi nama dari Dzat Yang Maha Benar. Begitupula penambahan kata Al pada ilahi menjadi ALLAH merubah makna dari Dzat Yang Dipertuhankan menjadi nama Tuhan. Berbagai unsur dzat yang ada di dunia ini, begitupula berbagai sifat terdapat pada Tuhan, manusia, binatang dll. Sehingga dzat dan sifat lebih menunjukkan unsur jamak. Sedangkan nama sangat menunjukkan ke-esaan (menuju pada se-Tuhan atau seorang). Artinya jelas bahwa Allah adalah Maha Esa, karena Allah adalah nama dari Tuhan (DZAT-Nya).
Contoh nama Muhammad memang terdapat di mana-mana(merujuk ke banyak orang). Namun kalau kita menunjuk pada nama Muhammad bin Abdullah bin Hasyim, Muhammad Ali bin …, Muhammad Suharto bin …, Muhammad bin lainnya pasti akan menunjuk pada seorang(bermakna tunggal). Dan hal tersebut berbeda bila menelusuri dzat atau sifat yang terdapat diri Muhammad bin fulan. Karena dzat dan sifat dari Muhammad bin fulan pasti jamak.
Selain Allah, Musa juga nama dari dzatnya manusia. Bila kita memanggil “Hai Manusia” terhadap Musa akan terasa kurang pas. Bukankah akan lebih baik dan benar bila memanggilnya “ Hai Musa”. Karena disamping sopan, memanggil “Musa” akan lebih bermakna tunggal/menunjuk ke 1 orang. Sedangkan menyebut “Hai Manusia” menunjuk ke banyak orang / jamak. Hai itu bisa dibuktikan bila memanggil “Hai Manusia” pada Musa yang sedang bersama banyak orang. Begitupula kepada Allah, karena Allah adalah nama dari Tuhan(Dzat-Nya). Apalagi Allah adalah nama yang tidak dimiliki siapapun selain Tuhan.
Adanya perubahan makna Allah yang seharusnya tunggal menjadi jamak, dan adanya perubahan nama Bapa yang seharusnya Allah dalam Al Kitab Taurat dan Injil, tidak lebih karena adanya tujuan yang sudah jelas. Kalau saja transliterasi dari ayat original yang bermakna Tuhan tetap diterjemahkan Tuhan, begitu juga dengan makna Allah, maka perbedaan makna keesaan dalam seluruh agama samawi dari Allah tidak akan pernah terjadi. Allah adalah nama- Nya maka Allah tidak bisa bermakna jamak. Karena apabila harus memilih satu diantara dua yakni Allah atau Tuhan yang bermakna jamak, maka sebutan Tuhan lah yang seharusnya bermakna jamak, bukan Allah.
Ayat original Matius 27:46 “Eli, Eli, lama sabakhtani ?” walaupun hanya beberapa kata, sudah cukup menjadi bukti adanya in konsistensi Keesaan dalam penerjemahan ayat tersebut. “Eli, Eli” dalam bahasa ibrani akan tertulis “EL” karena tidak memiliki bunyi huruf vocal seharusnya diterjemahkan Tuhan. Tetapi oleh mereka diterjemahkan Allah-KU, Allah-Ku yang seharusnya “Allah” dalam ibrani adalah dari “Ellh” bukan kata “El”.
Perbedaan penyebutan nama Allah di berbagai tradisi, daerah atau Negara tetap menyiratkan nama dari Tuhan yang satu. Yakni bahasa arab ditulis dengan alif lam lam ha, atau bahasa Indonesia dengan menulis “Allah”. Bagaimana pun sebutannya atau bagaimana pun cara mengucapkannya pasti menuju pada makna yang sama yakni si Pemilik Nama Allah. Karena Allah adalah nama-Nya. Dan ini akan tidak sama, dengan penyebutan makna Tuhan. Misalnya English : GOD, Arab : ilahi, Indonesia : Tuhan, dll. Sehingga sebutan “Tuhan” tidak mengarah pada satu nama, atau dengan kata lain tidak menunjukkan keesaan.
Kejadian 21:35 Oleh sebab itu, bersumpahlah kepadaku di sini demi Allah, bahwa engkau tidak akan berlaku curang kepadaku,………….
Al ‘Ala ayat 14-15 Sesungguhnya beruntunglah orang yang selalu membersihkan diri dan dia selalu ingat nama Tuhannya (Allah dan Asma ul husna lainnya).
patut dtanyakan juga drmana orang” kristen di indonesia kenal nama Allah, pdhal dinegara luar ga ada kristen yg kenal nama Allah
Kalau Muslim merasa sama menyembah Tuhan Kristen dan Yahudi, mengapa menyembah Kabah? Ajarannya mengapa nenghalalkan darah orang Yahudi dan Kafir. Apapun alasannya Tuhan adalah kasih, tidak pernah mengajarkan membenci sesama apa lagi membunuh apapun alasannya dan dalihnya sangat bertentangan dgb Firman Tuhan. Tuhan kita berbeda, pernahkah Muhammad mengenalkan Tuhan Yahwe kepada Muslim?? Tidak pernah, tetapi Muslim bersahadat menyatakan tidak ber-Tuhan dan mengagungkan Allah Kabah, Allah Pagan , Allah nenek moyang Muhammad
ibrani : Shema’ Yisrael: YAHWEH Eloheinu YAHWEH echad
arab : Isma’u ya Israil, ALLAH Ilahuna ALLAHu achad
wkwkwk jikalau anda mengatakan YAHWEH itu beda sama Allah, maka anda telah menistakan al kitab kristen arab.
gak usah jauh2 nanya ama Muhammad SAW, coba tanya injil kapan yesus menyebut yahwe ?
yang perlu ditanyakan itu apakah Tuhan Kristen sama dengan Tuhan Yahudi ? yesus gak mengajarkan trinitas loh.
Matius 23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Bukankah kiblat kaum Muslimin yang pertama itu menghadap ke Bayt Elohim di Yerusalem? Bukankah kiblat kaum Yahudi itu menghadap ke Beyt Elohim di Yerusalem juga? Bukankah tembok ratapan itu bagian dari bangunan Bayt Elohim? Bukankah kiblat kaum Muslim yang kedua itu kemudian menghadap ke arah Bayt Allah di Makkah? Bukankah masjid Qiblatayn di kota suci Madinah justru menjadi saksi atas perubahan arah kiblat dari kiblat Beyt Elohim di kota Yerusalem menuju kiblat Beyt Allah di kota Mekkah? Jadi, bila umat penganut agama Yahudi dan umat penganut agama Islam sama-sama menghadap ke arah kiblat di Beyt Elohim di kota Yerusalem apakah ini justru membuktikan bahwa Tuhan yang dimaksud dalam agama Yahudi dan Tuhan yang dimaksud dalam agama Islam itu berbeda? Tentu saja tidak! Justru umat Kristen-lah yang berbeda dengan umat Yahudi dan umat Islam, karena umat Kristiani menyembah Yesus, bukan menyembah ALLAH atau menyembah YAHWEH. Justru dogma trinitas yang ada dalam ajaran Kristen itu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam maupun ajaran Yahudi karena meyakini bahwa Tuhan itu Trinitas. Bila kita berpandangan bahwa entitas Yahudi dan entitas Islam itu tidak bisa dipersatukan hanya karena persoalan nama Tuhan Yahweh atau Allah, itu membuktikan ketidakcerdasan kita.
Ka’bah itu kiblat, arah resmi aturan baku dari Allah azza wajalla. jadi bukan menyembah ka’bah. beda ama kalian kiblatnya menghadap salib.
perpindahan kiblat ke Ka’bah di Makkah itu perintah Allah dalam Al Quran. Awalnya kiblat umat Islam itu di Yerussalem
﴾ Al Baqarah:144 ﴿
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
@Setia Budi
nggak ada yang nyembah ka’bah mas…hehehe… kabah itu adalah ARAH YANG TELAH DITENTUKAN TUHAN DALAM BERIBADAH MENYEMBAH-NYA…
apa menurutmu mereka-mereka dibawah ini, menyembah bait Allah :
Aku hendak SUJUD KE ARAH BAIT-MU yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. (Mazmur 138:2)
Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, SUJUD MENYEMBAH KE ARAH BAIT-MU yang kudus dengan takut akan Engkau. (Mazmur 5:7-8)
Termasuk Yesus :
…pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke BUKIT ZAITUN … Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu SUJUD DAN BERDOA…(Matius 26:(30)39)
KEMANA ARAH YESUS SUJUD ? inilah dia….
Ketika Yesus duduk di atas BUKIT ZAITUN, MENGHADAP KE ARAH BAIT ALLAH…(Markus 13:3) -> http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/verse/?b=41&c=13&v=3
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ﴾ Qs. Al Baqarah:148 ﴿
Perhatikan, bahwa Yesus dan perempuan itu, mempunyai tempat menyembah yang berbeda-beda :
Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini ( (orang samaria -> hxxp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Gerizim), tetapi kamu (Yesus) katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” (Yohanes 4:20)
Yesus berkata kepadanya bahwa semuanya akan akan dipersatukan, bukan lagi di Yerusalem maupun di gunung :
Tetapi masanya akan datang, dan sekarang sudah sampai, bahwa SEGALA PENYEMBAH YANG BENAR itu akan menyembah Bapa sebagai Allah yang benar…(Yohanes 4 :23)
Perhatikan kalimat diatas ….
“…..SEGALA PENYEMBAH YANG BENAR ITU AKAN MENYEMBAH BAPA SEBAGAI ALLAH YANG BENAR….”
bukan menyembah Yesus sebagai allah …. semoga kamu paham ….
@stain
sepertinya anda banyak tahu akan kitab injil namun salah kaprah .
yesus kristus berkata : Aku dan Bapa adalah satu. barangsiapa telah telah melihat Aku , maka ia telah melihat Bapa. coba artikan kalimat itu !
jadi pahamilah dahulu kitab injil dengan baik dan benar..
umat yg baru tdk butuh arah menyembah , karena tubuh kristuslah bait Allah.
anda tahu ucapan Yesus kristus sebelum terjadi penyaliban: bait Allah akan diruntuhkan, dan dalam waktu 3 hari Dia bangun kembali ? apakah anda paham maksudNya , coba anda artikan !
haruskah ditafsirkan harafiah ? silahkan di cek kembali
yoh 14:9 “Siapa yang sudah tampak Aku, ia sudah tampak Bapa,” dan di ayat 10 disebutkan: “tiadakah engkau percaya bahwa aku ini didalam Bapa, dan Bapapun didalam Aku? Segala perkataan yang aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal didalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu.”
terus cek lagi yoh 17:23 “Aku di dalam mereka itu, dan Engkau didalam Aku; supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan.
Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata “Aku di dalam mereka.” Kata “mereka” di ayat ini ialah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan “dengan aku” ialah Yesus. Jadi kata “AKU” beserta mereka artinya Yesus beserta sahabat-sahabatnya. Jadi Tuhan itu beserta Yesus dan para sahabatnya. Kalau saudara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa maka saudara pun harus percaya tentang kesatuan Bapa itu dengan semua sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang itu. Jadi bukan Yesus dan Roh suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan,melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan persatuan bukan hanya Tritunggal tetapi 15-tunggal. Jadi berdasarkan perselisihan ayat-ayat tsb, yang manakah yang benar. Tiga menjadi Tunggal atau 15 menjadi Tunggal. Ayat manakah yang akan saudara yakini, yang tiga menjadi tunggal ataukah yang 15 itu?
@uncle moh.
…Aku dan Bapa adalah satu. barangsiapa telah telah melihat Aku , maka ia telah melihat Bapa. coba artikan kalimat itu !…
Jawab :
itu kayak lagu Obbie Messakh “kau dan aku satu”….hehehe….(kalo nggak salah)…
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu TIDAK PERNAH MENDENGAR SUARA-NYA, RUPANYA-PUN TIDAK PERNAH KAMU LIHAT, (Yohanes 5:37)
Pada saat Yesus berbicara seperti diatas dihadapan orang banyak…RUPA DAN SUARANYA DILIHAT DAN DIDENGAR BANYAK ORANG… pahamkah kamu ???
@stain
ayat yohanes 5:37 itu ditujukan kepada anda .
baca ayat berikut nya
38dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. 39Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 40namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
41Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. 42Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. 43Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
….itu sdh menjadi ketetapan Tuhan , anda tdk akan bisa melihat bapa dalam Yesus kritsus.bila anda tdk mau datang kepada Yesus kristus untuk memperoleh hidup itu.
beda dalam Yohanes 14 terhadap pengikutNya , dan orang yg percaya kpd Dia , mereka telah melihat Yesus kristus berarti telah melihat Bapa.
muhamad pun tdk bisa memahaminya kenapa?
kenapa demikian ?
@uncle moh.
…dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya…
Jawab—> kalau kamu sendiri yang tidak paham nggak usah teriak-teriak…hehehe….baca lagi ya :
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, (Yohanes 5:37)
itulah gunanya SEORANG UTUSAN TUHAN dan seorang “utusan” itu menurut yesus TIDAK LEBIH TINGGI DARIPADA YANG MENGUTUSNYA :
Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. (Yohanes 13:16)
– Kenapa Bapa belum pernah dilihat ? karena…
Sungguh, Engkau ALLAH YANG MENYEMBUNYIKAN DIRI, Allah Israel, Juruselamat. (Yesaya 45:15)
– Kenapa suara-NYA belum pernah didengar, meski Yesus pada saat itu yang bicara ?
Karena Yesus hanya mengatakan (dari pita suaranya), apa yang telah didengarnya yaitu firman dari Tuhan yang disampaikan oleh malaikat kepadanya… UNTUK KEMUDIAN DISAMPAIKAN KEPADA MANUSIA DIMANA SANG UTUSAN TUHAN BERADA…
…APA YANG KU DENGAR DARI PADA-NYA, itu yang Kukatakan kepada dunia.” (Yohanes 8:26)
Dan MALAIKAT ALLAH BERFIRMAN kepadaku dalam mimpi itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan! (Kejadian 31:11)
Kemudian berfirmanlah TUHAN DENGAN PERANTARAAN PARA HAMBA-NYA, YAKNI PARA NABI: (2 Raja Raja 21:10)
Perinciannya kayak gini mas…..
MUSA inilah yang menjadi PENGANTARA dalam sidang jemaah di padang gurun di antara MALAIKAT YANG BERFIRMAN KEPADANYA DI GUNUNG SINAI…dan dialah (Musa) yang MENERIMA FIRMAN-FIRMAN (dari Malaikat Allah) yang hidup untuk MENYAMPAIKANNYA kepada kamu. (Kis 7:38)
1- TUHAN BERFIRMAN
2- MALAIKAT menyampaikan Firman Tuhan kepada seorang nabi
3- seorang NABI kemudian menyampaikan Firman Tuhan kepada manusia.
4. kita semua akhirnya tahu tentang Firman Tuhan….sudah paham ya….hehehe
dalam alkitab kata Tuhan , Allah , Elohim , adonai , Bapa , Abba, Gusti , Lord, Eli dll itu merupakan sebutan yg ditujukan kpd sang pencipta , bukanlah Nama . namaNya yaitu YHWH (tulisan latinnya) , dalam alkitab TUHAN huruf besar semua.
sedangkan dalam alquran huruf latin Allah = nama Tuhan.
dalam bahasa indonesia kata Allah = Tuhan , sedangkan huruf latin Allah juga digunakan oleh islam tetapi sebagai Nama Tuhan.
Kapan “Allah” adalah bahasa Indonesia ? Akar katanya darimana ?
penggunaan kata Allah adalah strategi kristenisasi agar orang Indonesia tidak merasa asing.
dalam bahasa indonesia kata Allah = Tuhan , ..BLA..BLA…
====
“Allah” adalah bahasa indonesia?????…trus Islam mengadopsinya untuk nama Tuhan???…… brati Qur’an, Nabi Muhammad, dan semua orang arab mengadopsi bahasa indonesia gitu???…….huahahahaha…. 😀
@lurus ,bunda,
coba check bukti sejarah , kata Allah sudah ada sebelum pra islam , kalau mau tahu asal usul kata Allah.
kata Allah berasal dari kata Allaha dlm bahasa aram sdh ada sebelum kedtangan Yesus kristus , atau dalam bahasa ibrani Elohim.
pada masa sebelum islam lahir , kata Allah sudah digunakan oleh Arab kristen untuk menggantikan kata elohim dalam bahasa ibrani. dan kemudian oleh orang orang pagan di arab mengutip kata Allah dan menggunakan kata Allah sebagai nama dari dewa pagan Arab.
pada masa sekarang semua penggunaan kata Allah pada umat nashrani di timur tengah , arab ,indonesia ,turki ,malaysia hanya untuk sebutan kpd sang pencipta bukan merujuk kepada nama dari sang pencipta.
silahkan anda pelajari lagi , kenapa kata Allah dlm alquran adalah nama dari sang pencipta?
baik mari kita lihat siapa yang ngibul.
[ALP] Exodus 3:15
Wayyomer (Dan Berfirman) ‘od (lagi) Elohim (Tuhan) el (kepada) mosyeh (MUSA) koh (demikianlah) tomar (kamu katakan) el (kepada) benei yisraael (Bangsa Israel) YHWH (Qr.Adonaay) Elohey (SEMBAHAN) Avoteykhem (Nenek moyang mu) Elohey (SEMBAHAN) Avraahaam (Avraham) Elohey (SEMBAHAN) Yitschaaq (Yitschaq) weElohey Ya’aqov (dan SEMBAHAN yakub) syelaachni (yang telah mengutusku) aleykhem (kepada kalian) zeh-syemi (inilah Nama-Ku) le-‘olaam (untuk ‘ALEM) we-zeh zikhri (dan inilah PeringatanKu) leDOR-DOR (untuk turun temurun)
coba lihat ngibulnya LAI :
TUHAN, #Allah nenek moyangmu, #Allah Abraham, #Allah Ishak dan #Allah Yakub,
Bandingkan dengan ini
Targum Aramaic Onqelos:
YY Elaha da-avaahaatkhon Elaaheyh de-avraahaam Elaaheyh de-yistchaaq welaaheyh de-ya’aqov.
Targum Arabic, SaadYa Gaon::
ALLAH ilaha abaaikum Ilaha ibrahiim Ilaha ishaq wa ilaha ya’qub.
LXX:
“Kurios o Theos ton pateron umon,Theos abraam kai Theos isaak kai Theos Iakob”
Ortodox jewish Bible:: (Kristen Mesianik)
Hashem, Elohei Avoteichem, Elohei Avraham, Elohei Yitzchak, and Elohei Ya’akov
Alkitab Muqaddas (Kristen Ortodox syiria,Smith van dyke):
Yahwah Ilahu abaaikum Ilahu Ibroohima wa ilaahu Ishaaqo wa Ilaahu Ya’qub
ahli bahasa MANA yang mengajarkan Kalimat ALLAH menjadi gelar/jabatan kata ganti milik ???
ELOHEY = THEOS = ILAHA = SEMBAHAN ……bukan ALLAH …
Keluaran 3:15 (SB2010) Firman Al-Ilah lagi kepada Musa, “Beginilah harus kaukatakan kepada bani Israil, ALLAH, Tuhan yang disembah oleh nenek moyangmu Ibrahim, Ishak, dan Yakub, telah mengutus aku kepadamu. Itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah nama untuk mengenang Aku turun-temurun.
Lihatkan betapa ngibulnyA LAI. atau coba anda buka kamus bahasa indonesia kata ‘Allah” itu apa.
jadi menurut ahli bahasa :
Elohey=Ilaha=Alah (sembahan)
Elaha=HaEl= Ha-Elohim=Al-Ilah (yang patut disembah)
YHWH (NAMA)
ALLAH (NAMA)
yang artinya sembahan itu Alah/ilah (huruf alif lam alif ha) (huruf :”l” cuma 1), bukan ALLAH.
****
saya tidak mau membahas YHWH, el, baal yang disandingkan dengan dewa. saya gak minat menghina.
walaupun anda menista sekarang, walaupun anda sok tahu dan asbun sejarah dewi bulan pagan arab Quraish.itu bahasan lain. OOT namanya. menyamarkan masalah sebenarnya biar pindah topik. Paganisme itu kalian mengakui Tuhan berdaging, dewa, trinitas.
Dalam pembahasan mengenai nama ALLAH, ada 4 pendekatan:
(1) pendekatan linguistik,
(2) pendekatan kritis historis,
(3) pendekatan teologis Qur’an,
(4) pendekatan arkheologis.
yakni pendekatan teologis Qur’an. Menurut Qur’an, kaum pagan Arab dari kalangan suku Quraish, mereka mengakui bahwa ALLAH itu pencipta langit dan bumi, matahari, bulan dan air hujan (QS. al-Ankabut [29]:61-63). Meskipun mereka meyakini bahwa ALLAH itu pencipta matahari dan bulan, tetapi pada saat yang sama, mereka juga menyembah matahari dan bulan (QS. Fushshilat [41]:37). Begitu juga kaum Arab Yaman yang dipimpin oleh ratu Sheba yang menyembah matahari (QS. al-Naml [27]:24. Perdasarkan kedua ayat ini, justru membuktikan bahwa kaum pagan Arab Quraish, mereka tidak pernah menganggap bahwa dewi bulan itu adalah ALLAH, karena menurut mereka, dewi bulan diciptakan oleh ALLAH. Bagaimana mungkin ALLAH yang sekaligus bukan dewi bulan, tetapi pada saat yang sama juga menyatakan diri sebagai dewi bulan? Yang linglung itu Anda atau orang-orang Arab Quraish? Orang-orang pagan Arab dari kalangan suku Quraish bisa membedakan antara ALLAH yang menciptakan bulan dengan dewi bulan itu sendiri. Namun anehnya, Anda tidak bisa membedakan antara ALLAH dengan dewi bulan. Meskipun Anda menganggap bahwa bulan itu dewa (god), bukan dewi (goddess), tetapi Anda tidak bisa berkilah dan membantah bahwa kaum pagan Arab tidak menyebut dewa bulan dengan nama ALLAH, meskipun mereka menyembah dewa bulan, sebab kaum pagan Arab Quraish juga menganggap bahwa Dialah ALLAH yang menciptakan dewa bulan. Paham! Jadi, kalau Anda menuduh ALLAH itu dewa bulan, justru tuduhan ini berlawanan dengan iman kaum pagan Arab dari kalangan Quraish itu sendiri. kelihatanlah anda tidak melakukan penelitian pada hal ini. namun cuma copas dari web salibis tukang fitnah. atau tulisan Robert Murray yang sudah dimentalkan oleh ahli kristen sendiri. wkwkwk
@uncle moh
…kata Allah sudah ada sebelum pra islam…
Jawab—> Itu malah membuktikan bahwa Allah adalah Tuhan yang sudah ada sejak dahulu kala…
…mengenai penyimpangan yang mereka lakukan terhadap Allah dengan menambah sekutu-sekutu dan bahkan menjadikan Allah sebagai salah satu dewa itu adalah hal lain…
misalnya mengenai kristen, ada kelompok yang menyatakan bahwa Yesus adalah anak saja bukan bapa, maka menurut kristen kebanyakan itu adalah penyimpangan…hehehe…bukan begitu ?
Dikarenakan adanya PENYIMPANGAN TENTANG ALLAH, maka ALLAH akan meluruskan penyimpangan tersebut dengan mengutus seorang nabi untuk menjelaskan kepada mereka tentang KEBENARAN YANG SEHARUSNYA…
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan KEBENARAN; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) TENTANG PENGHUNI-PENGHUNI NERAKA. (Qs. Al Baqarah:119)
@stain ,
saya ulang lagi , kata Allah oleh arab kristen , masa pra islam itu hanya sebutan , seperti elohim dalam bahasa ibrani atau Bapa ,atau adonai ,atau Tuhan dlm bahasa indonesis , bukanlah Nama dari Tuhan sang pencipta. jadi jangan salah kaprah. sampai sekarang pun tetap bukanlah nama dari Tuhan.
nama dari Tuhan/Allah/Bapa/Elohim/Adonai, yg benar tetap tdk berubah yaitu YHWH .
saya tdk melihat ajaran muhamad meluruskan kitab seblumnya ,
masa sabda Tuhan diluruskan oleh muhamad , memangnya muhamad lebih berkuasa dari Tuhan? yang ada hanya menyesatkan orang. wkwkwk
ajaran muhamad : tuhan menyesatkan orang orang:
qs 7:178
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.
qs4:143
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
qs4:88
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
tulisan kamu :
saya ulang lagi , kata Allah oleh arab kristen , masa pra islam itu hanya sebutan , seperti elohim dalam bahasa ibrani atau Bapa ,atau adonai ,atau Tuhan dlm bahasa indonesis , bukanlah Nama dari Tuhan sang pencipta. jadi jangan salah kaprah. sampai sekarang pun tetap bukanlah nama dari Tuhan.
nama dari Tuhan/Allah/Bapa/Elohim/Adonai, yg benar tetap tdk berubah yaitu YHWH .
——————
tanggapan :
kata siapa Allah digunakan kristen arab untuk jabatan ? Pernah baca bible arab gak ? sok tahu
Deuteronomy 6:4 שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה אֶחָד:
“Syema’ Yisrael ADONAY (YHWH) Eloheynu ADONAY Echad”
di dalam Naskah arabic, Torah At Taj di terjemahkan :
اِعْلَمْ يَا إِسْرَائِيلَ إِنَّ اللهَ رَبُّنَا اللهُ ٱلوَاحِدُ
” I’lam yaa Isrooiila InnALLHa Rabbunaa ALLHul wachid”
“ketahuilah wahai orang Israel, ALLH Tuhan kita adalah ALLH Yang Esa”
YHWH diterjemahkan ALLH. proper name, bukan jabatan.
neh gua kasih yang pakai elohim,terjemahannya bukan menggunakan Allah dalam bible arab :
Exodus 20:3 לֹא-יִהְיֶה לְךׇ אֱלֹהִים אֲחֵרִים עַל-פָּנָי:
“Lo Yihyeh Lekha Elohiym acherim ‘al panay”
لاَ يَكُنْ لَكَ مَعْبُودٌ آخَرٌ مِنْ دُونِي
“la yakul laka ma’budun akhorun min duuni”
“Jangan kamu adakan sembahan lain di sisi-Ku”
nah kamu lihat itu ada gak jabatan diterjemahkan Allah.
masih mau ngeyel Allah = jabatan menurut kristen arab ???? ckckck
—————————————————
mengenai ayat2 Al Quran yang kamu sebutkan itu benar. Namun kamu baca dulu Al Quran, yang manakah orang yang tidak diberi petunjuk ?
” Allah tidak memberi hidayah kepada orang-orang yang fasik” (QS. Al-maaidah: 108)
“Dan Allah tidak menunjuki orang-orang yang dahlim” (QS. Ali Imran: 86), dll
Jadi Allah memberi hidayah kepada yang serius mencari hidayah-Nya, Hidayah itu gak gratis, harus ada usaha. ckckck
,”Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam memperoleh hidayahKu, niscaya akan Kami tunjuki jalan-jalanKu” (QS. Al-Ankabuut: 69).
wkwkwk, makanya jangan pakai standard ganda. harus subjektif menilai.
@uncle moh
…ajaran muhamad : tuhan menyesatkan orang orang:….qs 7:178 Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi…
Jawab—> dibaca ya…hehehe
ALLAH PELINDUNG ORANG-ORANG BERIMAN; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Qs. Al Baqarah:257)
Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, (Qs. Maryam:81)
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya MEREKA MENJADIKAN SYAITAN-SYAITAN PELINDUNG (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk (Qs.Al A’raf:30)
…BARANGSIAPA YANG MENJADIKAN SYAITAN MENJADI PELINDUNG SELAIN ALLAH, MAKA SESUNGGUHNYA IA MENDERITA KERUGIAN YANG NYATA. (Qs.An Nisaa:119)
Manusia itu diberi kehendak bebas, mau pilih yang mana terserah…kalau mau jadi ORANG BERIMAN maka Allah akan melindungi mereka dari godaan setan menyesatkan…
Siapakah yang menyuruh iblis untuk menggoda Ayub…hehehe…
Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ADA DALAM KUASAMU (iblis); hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. (Ayub 1:12)
Tentang nama tuhan, tiba-tiba jadi nama orang Yunani yaitu “Yesus” bagaimana ceritanya ? ada nggak “Yesus” dalam PL ??? ….hehehe
@STAIN,
qs 7:178 Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi…
frasa ” barangsiapa yg disesatkan Allah”
sudh jelas dan terang benderang bahwa Allah yg menyesatkan ..
mengenai penjelasan saudara itu , saya setuju bahwa ada golongan orang orang yg tdk mau ikut kpd ajaran muhamad atas kehendaknya sendiri . anda menyodorkan ini:
(Qs.An Nisaa:119) aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya”. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
bertolak belakang dengan ayat qs 7: 178 dan satu ayat lagi
qs4:88
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
frasa ” Allah membalikan mereka kpd kekafiran , disebakan usaha mereka sendiri? ” dalam bahasa Malaysia kata “membalikan” diganti dengan “menjerumuskan ”
anda perhatikan kalimat ini adalah kalimat pertanyaan . itu sdh jelas bahwa itu bukan usaha manusia untuk menjadi kafir tapi karena Allah yg menjerumuskan mereka kpd kekafiran..yg didukung oleh kalimat berikutnya sbg penjelasan kalimat tsb …
kita kupas kalimat berikutnya :
Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah?
coba anda perhatikan , frasa “disesatkan Allah ”
sudh jelas sekali artinya bahwa Allah sdh menentukan mereka menjadi sesat.
kalimat berikutnya :
Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
ditulis kembali frasa ” disesatkan Allah”
sudh jelas sekali bahwa Allah lah yg menyesatkan mereka , dan yg telah disesatkan oleh Allah , mustahil bisa memberikan petunjuk kpdnya karena sdh ditakdirkan oleh Allah supaya sesat.
jadi saya melihat dalam an nissa :119 yaitu syaitan yg menyesatkan , tapi dalam qs 7:178 ; qs4:88 yaitu Allah yang menyesatkan . ajaran muhamad:
1. Allah memberikan jalan yg lurus dan juga ada yg disesatkan Allah .
2. syaitan memberikan jalan yg sesat.
3. manusia diberi kebebasan untuk memilih ke 2 jalan itu.
4. Allah memberikan perintah kpd muslim untuk tdk memberi petunjuk (hidayah) kpd orang orang yg memang disesatkan Allah.
untuk kisah ayub saya tanggapi kemudian .. semoga tulisannya diposting admin..
@uncle
” barangsiapa yg disesatkan Allah” sudh jelas dan terang benderang bahwa Allah yg menyesatkan…
Jawab—> Kamu ini payah sekali, iblis itu termasuk ciptaan Tuhan…hidup, mati, berhasil, gagal untuk semua yang diusahakannya (iblis) hanya terjadi BILA TUHAN MENGHENDAKI ITU TERJADI….pahami dulu ini….
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (Qs. Al Ikhlash:2)
Mereka yang sesat itu telah memilih sendiri jalannya, maka Allah Swt membiarkan mereka dengan pilihannya itu :
Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah MEMBIARKAN mereka terombang-ambing dalam kesesatan. (Qs. Al-Araf:186)
Kenapa ada pembiaran ? sebab agama bukan sesuatu untuk dipaksakan :
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat…(Qs. Al Baqarah:256)
Bukankah Tuhan telah menganugerahkan akal dan fikiran, maka gunakanlah itu :
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu SEBAGAI BINATANG TERNAK, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs. Al A’raf:179)
Jangan pernah rela untuk disamakan dengan BINATANG TERNAK :
…kami telah dianggap sebagai DOMBA-DOMBA SEMBELIHAN.” (surat paulus, Roma 8:36)
Bukankah Yesus telah berkata :
Kata Yesus : Bukankah MANUSIA JAUH LEBIH BERHARGA DARIPADA DOMBA ?…(Matius 12:12)
Komentar mu yang lain itu sebenarnya sama saja…Jangan sampai kamu termasuk dalam ORANG-ORANG YANG DIBIARKAN SESAT…
Ini Bedanya antara Al Qur’an dan bibel
– Al Qur’an :
iblis TIDAK DIBERIKAN KEKUASAAN untuk menyesatkan manusia (Allah Swt, tetap Maha Kuasa).
Iblis berkata : “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”. Allah berfirman : “Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku TIDAK ADA KEKUASAAN BAGI-mu (iblis) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (al-Hijr 39-42)
Kesimpulan….
Karena iblis TIDAK BERKUASA MENYESATKAN manusia, maka masih ada harapan bagi manusia untuk berlindung dan selamat dari godaan iblis….SEBAB ALLAH SWT MAHA KUASA.
– bibel :
iblis DIBERIKAN KEKUASAAN untuk menyesatkan manusia (iblis, penguasa lain)
Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ADA DALAM KUASAMU (iblis); hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. (Ayub 1:12)
Kesimpulan….
karena iblis BERKUASA MENYESATKAN manusia, maka tidak ada lagi tempat berlindung bagi manusia untuk selamat dari godaan iblis….SEBAB iblis PUNYA KUASA.
====
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (al-A’raaf:200)
====
Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ADA DALAM KUASAMU (iblis); hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. (Ayub 1:12)
Perintah Tuhan bibel kepada iblis untuk menggoda Ayub adalah bukti bahwa tuhan bibel turut serta dalam penyesatan manusia…. sebab bila Tuhan berkehendak Ayub tersesat, maka tersesatlah dia.
Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: “Ketahuilah, ROH JAHAT YANG DARI PADA ALLAH mengganggu engkau; (1 Samuel 16:15)
Sedangkan dalam Al Qur’an, Allah tidak pernah memerintah iblis untuk menggoda manusia…penyesatan oleh iblis kepada manusia adalah atas inisiatifnya sendiri ….
Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.(Qs. Shaad:82-83)
Sesungguhnya Aku (Allah Swt) pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu (iblis) dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu (iblis) di antara mereka kesemuanya. (Qs. Shaad:85)
Keberhasilan iblis dalam menggoda manusia ditentukan oleh si manusia itu sendiri yang memang ingin disesatkan oleh iblis dengan menjadikan setan-setan sebagai teman dekatnya….
…BARANGSIAPA YANG MENJADIKAN SYAITAN MENJADI PELINDUNG SELAIN ALLAH, MAKA SESUNGGUHNYA IA MENDERITA KERUGIAN YANG NYATA. (Qs.An Nisaa:119)
RUGI…karena mereka akan memenuhi neraka jahanam bersama iblis….sudah berbuat baik ternyata nyembah iblis nggak masuk itungan deh kebaikannya….hehehe
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Qs. Al Furqaan:23)
saya sangat setuju dengan pendapatmu stain remover.
sesungguhnya yahudi adalah kaum yg keras kepala dan banyak mengubah kitabnya sendiri dan keristen adalah kaum yg suka berdebat tetapi ngawur semua,mereka telah ditipu oleh yahudi, kaum yg bodoh dan dungu.
Allah menyesatkan mereka semuanya ini oleh karena keingkaran mereka sendiri.
untuk saudara uncle,
anda kata :
3. manusia diberi kebebasan untuk memilih ke 2 jalan itu.
Benar sekali dan tepat tetapi ini bukan ajaran nabi Muhammad s.a.w seperti yg anda tuturkan di atas.
ingat,
nabi Adam dan Hawa telah keluar dari surga karena lebih percaya ama iblis dari pada Allah.
ini adalah pilihan saudara! mendengar kata Allah atau kata iblis.
manusia diturunkan kemuka bumi agar mengubah Akhlak mereka untuk yg lebih baik,seperti anda ini yg masih memilih iblis.kapan anda mau mengubah akhlak anda yg lebih baik iya?
salam,
Adam dan Hawa dilarang satu hal saja, gagal.
Apa kita bisa sekses dgn begitu banyak larangan?
Mereka dilarang di Taman Eden, kita di Kotak Edan pula.
Salam Damai!
@Maren
Adam dan Hawa dilarang satu hal saja, gagal. Apa kita bisa sekses dgn begitu banyak larangan?
========
kalau belum mencoba jangan pesimis…memang sih firman taurat itu menurut paulus dibuat agar dosa bertambah….hehehe
Tetapi hukum Taurat ditambahkan SUPAYA PELANGGARAN MENJADI SEMAKIN BANYAK; dan dimana dosa bertambah banyak, disana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.” (Roma 5:20).
Jadi Tuhan nurunin kitab supaya dosa bertambah-tambah….
Tuhan Kristen PASTI sama dgn Tuhan Yahudi kalau tidak sama Alkitab PL adalah copy paste dari Kitab Yahudi, kalau tidak sama tentu Alkitab akan mengambil sebagian-sebagian isi Kitab Yahudi seperti yg dilakukan Alquran comot sana sini, putar balikkan kisahnya dari Alkitab. baru klaim Kitab Yahudi palsu.
memang cuma sebagian kok ngambilnya. kristen gak meyakini Targum torah. Intinya kristen bukan yahudi, karena yahudi gak mengajarkan trinitas.
Yang PASTI Tuhan Yahwe atau Yahova adalah Tuhan Yahudi dan Kristen adalah Tuhan Abraham, Ishak dan Yakub.
Bagaimana dgn Islam??
Mengimani para nabi terdahulu sebagai nabi-nabi Islam, tetapi TIDAK PERCAYA kepada Tuhan para nabi.
Secara konsep dan dalil-dalil semua agama ingin dan mau yg disembah Tuhan Pencipta Alam, tetapi fakta NOL BESAR.
Apakah umat Islam tahu kalau Kabah adalah bekas Kuil Hindu?? Cari di google. Setelah membuang 360 berhala dan menyisahkan 1 Batu Hitam sbg Allah Muhammad. 1 Batu Hitam berhala juga kan??
Batu Hitamlah yg akan menghapus dosa umat Islam.
Banyak Islam yg tidak rela tapi Fakta tak terbantahkan.
GBU
tuhanmu namanya yahweh atau yahova atau YHWH atau siapa ? itu aja belum kamu jawab. apa yang kamu tahu tentang hajar aswad nak ? knp komentarnya gak pernah akademis. Hujjah bodoh. di sini kajian ilmiah nak. bukan tempat membaca komentar begomu.
Bunda Maria si Setia Budi nanya nya kyk pertanyaan anak SD ?
kasih permen Loli Pop aja ???
Yahudi sangat-sangat takut sekali menyebut nama Tuhan YHWH (Yahwe atau Yahova), itu sebabnya mengantikan penyebutan dgn adonai atau El (Ilah tunggal) Elohim (Ilah jamak). Walaupu ada perbedaan penulisan para Pendeta seluruh dunia tahu dan mengajarkan kepada jemaatnya siapa nama Tuhan.
Tuhan Yahudi dan Kristen BEDA dgn Allah Islam.
Ajaran Yahudi dan Kristen BEDA dan BERTOLAK BELAKANG.
Jadi sudah sepantasnya Alkitab kami tidak usah dikutak-katik dan diputarbalikkan oleh pengajar umat Islam. Agar saudari tidak tergolong kepada Guru-guru penyesat. Penulis Alkitab sudah wafat mau saudara\i bilang semua kitab yg ditulisnya palsu pasti penulis tidak bisa bantah.
Kalau ada kesilapan penulis itu menjadi tanggung jawab Penulis kepada Tuhan dan bukan kepada saudara\i dan umat Islam.
GBU
alah sok tahu, makanya baca targum torah, YHWH gak ada yg tahu dilafalkan gimana. kalau menurutmu YHWH dilafalkan yahwe gak benar jg karena cuma 3 huruf.
Yahova gak benar jg cuma 3 huruf. jadi uda salah gak usah ngotot deh, org yahudi sendiri berbahasa ibrani gak tahu, kamu malah sok tahu.
ke laut aja khotbah sama ikan.
Bunda Maria betul itu betul, wkwkwk
klo di bca isi debatnya, sy lebih mudah memahami konsep tuhan islam dalam islam, daripada konsep tuhan dalam kristen dan yahudi,, sy memang terlahir sebagai muslim, tapi sy juga senang mempelajari agama2 lain, klo dibanding2kan emang konsep tuhan dalam islamm lah yang mudah dicerna oleh siapapun dan dari tingkat pendidikan apapun, ini adalah pendapat saya secra obyektif bukkan karena sy seorang muslim.