alfatihah1

Tuduhan Kristen

Tefilah Ha Patha adalah doa liturgis yg dilantunkan pada hari raya Sukhot

[Tefilla Happatha].

Beshem Eloah Harakhman HarakhimimHodu

la-YHWH Rabun Ha‘olamimHarakhman

Harakhimin, Melekh Yom HaddinElekha na‘bod

Adonai le’orekh yamimNeheni be’orakh mishor

lehayyimLalekheth be’orakh hatstsadiqqimLo

halakh be‘etsath risha‘im welo hassagimAmen

Dengan Nama (Eloah – TUHAN) Maha Pengasih Maha Penyayang (Ezra 5:1; Daniel 9:9)

Syukur kepada (YHWH – TUHAN), Penguasa semesta alam (Liturgi Yahudi)

Maha Pengasih, Maha Penyayang, Raja Hari Pengadilan (Terminologi Yahudi)

Kepada-Mulah kami beribadah, ya (TUHAN – Adonai), untuk selamanya (Mazmur 30:9)

Bimbinglah kami senantiasa ke jalan yang lurus menuju kehidupan (Mazmur 27:11)

yaitu menurut jalan orang-orang yang benar (Ulangan 8:6)

Bukan menurut nasihat orang fasik dan bukan orang sesat (Mazmur 9:21)

Amin

Tanggapan :
(Oleh : ustadz Adriansyah)

Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebenarnya di dalam liturgis siddur yahudi tidak ada nama nya “ha patchah” ini adalah murni buatan kristen, yaitu pendeta bernama yusuf roni, hal ini pernah saya temukan di note milik giovani richard prnata, seorang goy yehudi. (Sesuai dengan tulisan HaDavar)

Sedikit tentang Yusuf Roni. Kesaksian yang indah dan memikat itu sempat menggegerkan umat karena ditobatkan di gereja-gereja lalu kesaksian tersebut direkam dan diedarkan ke kalangan muslim di Kalimantan, Surabaya, Bandung, Jakarta, Malang dan beberapa kota besar lainnya. Tetapi ternyata …pendeta Jusuf Roni berbohong dalam kesaksiannya. Akhirnya terbongkar :
1. Berdasarkan surat keterangan dari pusat administrasi akademi IKIP bandung NO.259 P.T 25R.II4/0/1979 tertanggal 22 Mei 1979 Jusuf Roni tidak pernah tercatat sebagai mahasiswa IKIP Bandung.
2. Surat rector Universitas Islam Indonesia Nusantara Bandung NO.78/R-UIN/D/V91997 tertanggal 2 september 1979 Jusuf Roni pun tidak pernah tercatat sebagai mahasiswa UIN Bandung.
3. Surat kepala kantor direktorat jendral bina tuna warga Bandung no P.R.II.LL/D.P/2383/79 tertanggal 22 mei 1979 menyatakan bahwa Jusuf Roni sudah pernah meringkuk di penjara Banceuy Bandung dalam kasus tindak pidana. Jadi Jusuf Roni adalah seorang recidivist.
4. Jusuf roni bukan asli Palembang tapi berdarah campuran asing (;China Kristen).
5. Mustahil menjadi juri MTQ ketua lembaga dakwah wakil sekjen organisasi Islam sedunia karena Jusuf Roni ternyata tidak bisa baca Alquran tidak tahu tata cara dan doa-doa shalat tidak hafal surat alfatihah.
Maka tidak heran bila akhirnya pada tanggal 19 juli 1979 pengadilan negeri Jakarta pusat memutuskan hukuman 6 tahun penjara karena terbukti melakukantindak pidana subversi sebagaimana yg diatur dalam pasal 1(1) ke 1 sub c undang undang no. 11/PNPS/1963. Itulah profil Jusuf Roni pendeta recidivist yang kini menjadi rector Apostolos

Kembali ke Laptop… hehehehe,………..

kalau menuduh Al Fatihah mencontek siddur ini, juga tidak sesuai fakta naskah, karna apa? karna tidak ada satupun naskah siddur yahudi dalam ibadah sukkot memakai doa sebagaimana yang dituduhkan kaum kristiani, namun untuk meyakinkan lebih tegas akan tuduhan ini mari kita lihat Targum Ha Qor’an+teks Surah Al Fatihah nya.

1.Al Qur’an dan Targum
 *. Al-Qur’an 1:
Bismillahir Rohmanir Rochiim
Targum Qur’an:
Be-Syem ELOHIM (YHWH) HaRachman we Harachum
*.  Al-Qur’an 2:
Alchamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin
Targum Qur’an:
Ha-tehillah le-ELOHIM (YHWH) Ribbon Ha-‘Olamim
*. Al-Qur’an 3:
Ar-Rochmaanir Rachiim
Targum Qur’an:
Ha-Rachman weHarachum
*. Al Qur’an 4:
Maaliki Yaumid diin
Targum Qur’an:
Ha-Molekh Be-Yom Haddiin
*.  Al Qur’an 5:
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’in
Targum Qur’an:
Otekha Na’vod we-le Yesyu’atkha naqoveh
*. Al Qur’an 6:
Ihdinas shiroothol Mustaqiim
Targum Al Qur’an:
Nechnu be-Orach me-yasarim
*. Al Qur’an 7:
Shiroothol ladziina an’amta ‘alayhim
ghoyril maghdu bi ‘alayhim waladh-dhoolliin
Targum Qur’an:
Oracham syel elleh asyer nitachah hachemmah ‘aleyhem ,
we-lo syel hato’im
(Targum Ha Qor’an,Uri Rubin, Universitas Tel Aviv,Israel, hlm 1)

1.Besyem ELOHIM (YHWH) Ha Rachman we Harachum
2.Ha-Syebach le-ELOHIM Ribbon Ha-‘Olamim
3.le-Rachman we-le Rachum
4.le-Adon Yom hadiin
5.Otekha enu ‘ovedim u-bekha na’azar
6.Hanachnu be-Orach mi-yasarin
7.be-Orach elleh asyer channat, lo be-orach elleh syehacharun ‘aleyhem, we lo syel hato’im
(Musa Asad Odeh, The Holy Qur’an, Arabic dan hebrew translation text,First Edition hlm.1)

2.Bukti Siddur Yahudi, Yom Sukkot
Silahkan anda cari dalam dalam liturgi yahudi dalam ibadah sukkot. Ternyata tidak ada namanya “doa hapatchah”. Bila ingin melihat liturgi yahudi dalam ibadah sikkot silahkan lihat dari siddur edot hamizrach,tefillah le-syelosy regalim di http://www.sefaria.org.
Dari siddur tersebut kita dapat pahami bahwa bualan atau fitnahan yang di lontarkan kristen tidak memiliki bukti yang kuat, melainkan hasil karya pendeta yusuf roni yang di sanding kan seenak nya dengan surah Al Fatihah di dalam Al Qur’an, dan serta merta mencatut nama siddur Yahudi. LOL

Perjanjian Lama / TaNaKh
Dengan Nama (Eloah – TUHAN) Maha Pengasih Maha Penyayang
(Ezra 5:1; Daniel 9:9)
Syukur kepada (YHWH – TUHAN), Penguasa semesta alam
(Liturgi Yahudi)
Maha Pengasih, Maha Penyayang, Raja Hari Pengadilan
(Terminologi Yahudi)
Kepada-Mulah kami beribadah, ya (TUHAN – Adonai), untuk selamanya
(Mazmur 30:9)
Bimbinglah kami senantiasa ke jalan yang lurus menuju kehidupan
(Mazmur 27:11)
yaitu menurut jalan orang-orang yang benar
(Ulangan 8:6)
Bukan menurut nasihat orang fasik dan bukan orang sesat
(Mazmur 9:21)
Amin
Apakah paralel atau menyambung antara Al Fatihah dan ayat-ayat TaNaKh versi Yusuf roni ? Mari kita lihat :

I.
[ALP] Ezra 5:1
בְּשֻׁם אֱלָהּ יִשְׂרָאֵל עֲלֵיהוֹן
Besyum ELAH yisrael ‘aleyhon
Bismi ILAHI isrooiila ‘alayhim (arab)
“Dengan Nama SEMBAHAN orang Israel kepada mereka”

לַֽאדֹנָ֣י אֱלֹהֵ֔ינוּ הָרַחֲמִ֖ים
La-Adonay Eloheynu Harachamim
Lir-Robbi Ilahinal Maroohimu (arab)
“Bagi TUHAN Ilah kita ada Kesayangan” (Daniel:9:9)
Maka bila disatukan akan menjadi :

בשם אלה הרחמים
Be-syum Elah Harachamim
Bismi Ilahul Maroohim (Arab)
“dengan Nama Tuhan yang Maha Penyayang”

II.
Memang banyak di dalam siddur kalimat :
Barukh Attah Adonay Eloheynu melekh Ha’olam
Jika di arabkan :
Mubarook antaa Ya ALLH malikul ‘aalam
(mereka memberkati Ilahi dengan makna jelasnya adalah “Terpujilah Engkau Ya ALLH,Raja Alam semesta”)
di dalam Targum Qur’an versi Uri Rubin, pengunaan Ha-Tehillah (התהלה) yang berasal dari akar kata Halel הלל “pujian” jikalau kata Ha-Tehillah “segala pujian itu”
sedangkan dalam Targum Qur’an versi Musa Odeh, pengunaan Ha-Syebach (השבח) berasal dari akar kata Syebach שבח yang bermakna “Memuji” kedua kata ini sinonim ketika di gunakan dalam memuji ALLH Azza wajalla.
Maka kita dapat memahami bahwa ternyata ada korelasi antara Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin dengan Barukh Attah Adonay Eloheynu melekh Ha’olam, bukan berarti ayat pertama ini menjiplak ucapan itu, melainkan meneguhkan dan menegaskan di dalam Lisan ‘Arabi, SubhanALLH.

III.
kata Ha-Rachamim adalah Jamak dari Rachem, sedangkan Rahman+Rahiim “Maha Kasih Maha sayang”

IV.
Melekh Yom haddiin
“Raja di hari pengadilan”

banyak ayat di TaNaKh, menjelaskan bahwa YHWH itu Melekh,dan juga berkenaan dengan DIIN “pengadilan”nya

di dalam TaNaKh sering muncul dengan akar kata :
[ALP] Psalms 135:14
כִּי-יָדִין יְהוָה עַמּוֹ וְעַל-עֲבָדָיו יִתְנֶחָם
KI-YADIN ADONAY ‘AMMO WE-‘AL ‘AVADAYV YITNECHAM
Sebab YHWH akan memberi keadilan (YADIIN) kepada umat-Nya, dan akan sayang kepada hamba-hamba-Nya.

V.
[ALP] Psalms 30:9
אֵלֶיךָ יְהוָה אֶקְרָא וְאֶל-אֲדֹנָי אֶתְחַנָּן
ELEYKHA ADONAY EQRA WE-EL ADONAY ETCHANNAN
Ilayka Ya Rabbu Ashrokhu wa Ilas sayyidi Atadhorro’u (Arab)
Kepada-Mu, ya YHWH, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon

Coba bandingkan dengan :
IYYAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IIN
“HANYA KEPADA ENGKAU KAMI BERIBADAH DAN HANYA KEPADA ENGKAU KAMI MEMINTA”
saya rasa hanya paralel pada kalimat IYYAKA NASTA’IN….sedangkan tidak dengan IYYAKA NA’BUDU.

VI.
IHDINASH-SHIROOTHOL MUSTAQIIM
“TUNJUKKANLAH KAMI JALAN YANG LURUS”
Mzm 27:11
הֹ֤ורֵ֥נִי יְהוָ֗ה דַּ֫רְכֶּ֥ךָ וּ֭נְחֵנִי בְּאֹ֣רַח מִישֹׁ֑ור לְ֝מַ֗עַן שֹׁורְרָֽי
HORENI ADONAY DARKHEKHA U-NECHENI BE-ORACH MIYSUR LE-MA’AN SYORERAY

‘ALLIMNI YA ROBBU THORIIQOKA WAHDINII FII SABIILIM MUSTAQIIMIN BI-SABABI A’DAA-II (Arab)
Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya YHWH, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.

ayat ini tidak ada kaitan nya dengan Shirothol Mustaqiim. LOL

VII.
SHIROOTHOL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAYHIM , GHOYRUL MAGHDU BI ‘ALAYHIM WALAD-DHOLLIIN
“YAITU JALAN ORANG-ORANG YANG ENGKAU BERIKAN NI’MAT KEPADA MEREKA, BUKAN YANG ENGKAU MURKAI ATAS MEREKA, DAN ORANG-ORANG SESAT”

Ulangan 8:6
וְשָׁ֣מַרְתָּ֔ אֶת־מִצְוֹ֖ת יְהוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ לָלֶ֥כֶת בִּדְרָכָ֖יו וּלְיִרְאָ֥ה אֹתֹֽו
We-syamarta et-mitsvot Adonay Eloheykha la-lekhet bidrakhayv u-leyirah oto
wachfadzh washooyar rabbi ilahika litasluka fii thuruqihi wa tattaqiyahu (Arab)
Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah YHWH, Eloheymu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.

ayat Mazmur 9:21 tidak berkaitan apa apa dengan jalan orang fasik dan jalan orang sesat….
Jadi jelasnya seperti table berikut :

alfatihah2

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa Al Qur’an tidak menjiplak TaNaKh, sebaliknya Al Qur’an mengukuhkan beberapa ayat di dalam TaNaKh, lalu kemudian TIDAK ADA satupun Naskah yang bernama siddur hapatchah, ini hanyalah buatan Pdt.Yusuf Roni.

lalu ada pertanyaan, kenapa di dalam Targum Qur’an, konsisten memakai Elohim? bukankah Elohim itu bisa juga untuk berhala ?
jawabannya :
“di dalam TaNaKh, Tradisi Qera Ketiv le Syem Hameforash (membaca tulisan untuk Nama Tetragramaton), ketika Ibadah, dibaca Adonay (אדני) yang bermakna “Tuhanku” dan ketika Percakapan biasa dibaca HaSyem (השם) yang bermakna “Nama itu”. Namun ada di beberapa tempat Nama YHWH dibaca dengan ELOHIM (אלהים).

Kajian :

[ALP] Kejadian 15:8 WAYYOMER ADONAY YHWH (Qr.ELOHIM) BAMMAH EDA’ KI IYRASYENNAH
[Alkitab] Kejadian 15:8 Kata Abram: “Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?” (LAI)
(Versi Shellabear) Kejadian 15:8 Kata Abram, “Ya ALLAH, ya Rabbi, bagaimana aku tahu bahwa aku akan memilikinya?”

jadi kesimpulan nya adalah bahwa
1.AlFatihah tidak ada sangkut pautnya dengan siddur sukkot
2.Al Fatihah tidak pernah di wahyukan kepada Nabi-Nabi sebelum nya, namun point-point di dalam Al Fatihah itu sendiri ada memang di dalam TaNaKh, sebagai bukti bahwa Al Qur’an datang sebagai Mushodiq (membenarkan yang haq,mengkoreksi yang bathil). Sesuai dengan dalam Al Quran bahwa kitab umat islam adalah “Furqan” yaitu pembeda yang benar dan yang salah.

Refrensi :
1.Al Qur’anul Kariim
2.Tulisan Sdr. HaDavar