jadul2

Assalamualaikum Wr. Wb

Kami akan menjawab sebuah permintaan sanggahan dari saudara kita atas hujjah artikel di samping.  Hal ini pernah ditanyakan ke saya sewaktu menggantikan penceramah yang tidak sempat hadir dalam suatu pengajian. Yang mana bila kita membaca QS Al Baqarah ayat 62 yang artinya :

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari Kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Bila sejenak kita membaca maka terkesan Al Quran membenarkan semua agama, hal ini pun kita dapati senada dalam QS Al Maidah ayat 69 yang artinya :

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Dalam artikel tersebut dilemparkan hujjah oleh non muslim bahwa hal ini bertentangan dengan QS Ali Imran ayat 85 yang artinya :

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Dan juga bertentangan dengan ayat yang mengkafirkan Kristen yaitu orang-orang yang menyamakan Allah Dan Isa as QS Al ma’idah ayat 72 yang artinya :

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”

Apakah benar demikian ? Benarkah Al Quran membenarkan semua agama ? Mari kita bahas.

Pertama kita bahas sebab turunnya(Azbabun nuzul) QS Al Baqarah ayat 62.  Ayat turun berkenaan dengan pertanyaan Salman Al farisi ra kepada Rasulullah saw. Menurut Ibnu Katsir, Salman Al Farisi radhiyallahu ‘anhu pernah memuji teman-temannya di masa lalu yang beragama Yahudi dan Nasrani: “mereka shalat, puasa dan beriman kepadamu bahwa suatu saat engkau akan diutus.” Setelah Salman selesai bercerita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai Salman, mereka termasuk ahli neraka.” Jawaban itu sangat berat bagi Salman. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan Surat Al Baqarah ayat 62 ini.

Ketika menjelaskan ayat ini dalam tafsir Al Qur’anil Adhim, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan haaduu, nashaaraa dan shabi’in dalam ayat ini adalah kaum terdahulu, sebelum Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus.

“Allah mengingatkan melalui ayat ini, bahwa barangsiapa yang berbuat baik dari kalangan umat-umat terdahulu dan taat, bagi mereka pahala yang baik,” tulis beliau. Yang dimaksud dengan Haaduu (orang-orang Yahudi) dalam ayat ini adalah pengikut Nabi Musa ‘alaihi salam. Nashaaraa (orang-orang Nasrani) adalah pengikut Nabi Isa ‘alaihi salam. Sedangkan Shaabi’in adalah orang-orang yang belum sampai kepada mereka dakwah seorang Nabi pun.

Jadi yang dimaksud ayat di atas ialah yahudi, nasrani, shabi’in pada zamannya masing-masing. Atau secara penjelasan ringannya gini :

“Iman orang-orang Yahudi itu ialah yang berpegang kepada kitab Taurat dan sunnah Nabi Musa ‘alaihi salam, maka imannya diterima hingga Nabi Isa ‘alaihi salam datang. Apabila Nabi Isa telah datang, sedangkan orang yang tadinya berpegang kepada Taurat dan sunnah Nabi Musa tidak meninggalkannya dan tidak mau mengikuti syariat Nabi Isa, maka ia termasuk orang yang binasa.”

“Iman orang-orang Nasrani itu ialah yang berpegang kepada kitab Injil dan syarita Nabi Isa ‘alaihi salam, maka imannya diterima hingga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam datang. Apabila Nabi Muhammad telah datang, sedangkan orang yang tadinya berpegang kepada Injil dan sunnah Nabi Isa tidak meninggalkannya dan tidak mau mengikuti syariat Nabi Muhammad, maka ia termasuk orang yang binasa.”

Secara kasarnya gini Salam Al farasi bertanya pada Rasulullah saw tentang teman-teman seimannya (Nashrani) dahulu maka turunlah QS Al Baqarah ayat 62 sebagai jawaban Allah.

Yang selamat yaitu :

  1. Golongan Yahudi pada zaman Nabi Musa as yang beriman kepada Allah dan Musa as sampai datangnya Isa as.
  2. Setelah datangnya Isa as pengikut Musa as yang masih hidup harus mengikuti syariat yang diturunkan kepada Isa as. Bila mereka ingkar kepada Isa as maka mereka binasa. Termasuk golongan yang menuhankan Yesus PBUH.
  3. Setelah datangnya Muhammad saw maka pengikut Isa as yang masih hidup dan sempat mendengar kerasulan Muhammad saw wajib mengikuti syariat yang diturunkan kepada Muhammad saw. Bila mereka ingkar maka binasa dan merugi di hari akhir.

Jadi QS Al Baqaarah ayat 62 adalah jawaban nasib umat-umat terdahulu dan nasib kaum sabiin atas perihal pertanyaan dan pujian Salman Al Farisi ra terhadap teman-temannya yang seiman dahulu. Jadi ayat ini tidak bertentangan dengan ayat manapun di dalam Al Quran. Hanya non Muslim saja yang sok tahu dan mencoba  menyesatkan umat Islam.

Sementara dalam QS Al Ma’idah  ayat 72 adalah penegasan dan pengkafiran orang-orang yang mengatakan Isa/Yesus adalah Allah. Golongan Nashrani yang selamat adalah Nashrani pada zaman nabi Isa as yang mengakui Allah sebagai Tuhan satu-satunya dan Isa as sebagai utusan-Nya (Bukan Nashrani yang menyebut diri dengan kristen yah). Bila zaman sekarang masih ada golongan yang mengakui Allah sebagai Tuhan namun menolak kerasulan Muhammad saw maka dia akan binasa dan merugi di hari pembalasan. Karena sekarang syariat yang berlaku adalah seperti firman Allah dalam QS Ali Imran ayat 85 yang artinya :

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Nah simple kan ? Intinya Al Quran tegas. Anda adalah kafir bila menolak :

  1. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
  2. Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Demikian pula Nabi-nabi dari Adam as sampai Isa as adalah utusan Allah.

Salam bagi yang berpikir.

Bunda Maria