jadul1

Assalamu alaikum Wr.Wb.

Sedikit tersenyum membaca artikel di samping. Sebenarnya kalau anda membaca secara utuh perikop kisah dalam Al Quran sangat jelas sekali.  Hujjah artikel ini : ”watak iblis dan watak Allah sama-sama menyesatkan” dengan bukti  QS Hijr ayat 39, QS ayat 119-120 dan bertentangan dengan QS An Nisa ayat 88.” Hehehe… menurut saya artikel ini bunuh diri, karena buat umat Islam yang rajin membaca Al Quran akan tertawa aja melihatnya. Namun kita tetap berkewajiban menyanggahnya, sebagai sarana dakwah mengingatkan saudara Muslim kita bahwa Islam adalah agama yang diridhai Allah.

Oke pertama kita bahas kisah dialog antara iblis dan Allah saat penciptaan Adam as. Dalam Al Quran Allah mengabadikan kisah ini :

QS Hijr ayat 28-43 yang artinya :

“Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya (Adam) telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu (para malaikat) kepadanya dengan bersujud.”

“Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama.”

“kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.”

“Allah berfirman: ‘Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu’.”

“Berkata iblis: ‘Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia, yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk’.”

“Allah berfirman: ‘Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu (iblis) terkutuk,”

“dan sesungguhnya, kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat’.”

“Berkata iblis: ‘Ya Rabb-ku, (kalau begitu), maka beri tangguhlah kepadaku, sampai hari (manusia) dibangkitkan’.”

“Allah berfirman: ‘(Kalau begitu), maka sesungguhnya, kamu termasuk orang yang diberi tangguh.”

“sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan’.”

“Iblis berkata: ‘Ya Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan, bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,”

“kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka’.”

“Allah berfirman: ‘Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).”

“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat.”

“Dan sesungguhnya, Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.”

Nah kira-kira ringkas kisahnya seperti ini. Pada saat Allah menciptakan Adam as dan meniupkan ruh kepadanya maka Allah memerintahkan Malaikat dan Iblis untuk bersujud sebagai penghormatan kepada Adam as. Malaikat patuh pada Allah dan saat itu mereka semua bersujud, namun iblis tidak mau bersujud. Alasannya Iblis merasa lebih mulia, lebih hebat ketimbang Adam as (cieee om iblis sombong). Iblis merasa lebih mulia dari Adam as karena iblis diciptakan dari api sedangkan Adam as hanya diciptakan dari tanah liat kering yaitu berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Melihat tingkah laku Iblis yang pembangkang dan sombong seperti ini maka Allah  murka. Karena iblis sebagai makhluk tidak patuh kepada Pencipta-Nya. Sehingga pembangkangan iblis adalah suatu kesesatan yang nyata. Sebenarnya Allah sudah mengingatkan iblis untuk segera patuh yaitu pada perkataan Allah : “Allah berfirman: ‘(Kalau begitu), maka sesungguhnya, kamu termasuk orang yang diberi tangguh. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan’.” Namun Iblis tetap teguh pada pendiriannya. Lebih baik dia menjadi terkutuk dan sesat daripada bersujud pada Adam as. Iblis tidak patuh pada Allah dan itu pilihan iblis sendiri. Sesuai kata iblis : “Berkata iblis: ‘Ya Rabb-ku, (kalau begitu), maka beri tangguhlah kepadaku, sampai hari (manusia) dibangkitkan’.”

Karena iblis sudah menentukan pilihannya sebagai orang sesat maka Allah pun berkata kepada iblis : “Allah berfirman: ‘(Kalau begitu), maka sesungguhnya, kamu termasuk orang yang diberi tangguh. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan’.” Dan sesatlah Iblis karena pilihannya sendiri. Dan dia meminta kepada Allah agar diberi umur panjang dan diberi kesempatan mencari teman buat dia di neraka yaitu manusia yang mau mengikuti iblis. Dan Allah mengabulkan permintaan tersebut.

Dari kisah di atas Allah menetapkan Iblis sebagai orang yang sesat karena pilihan iblis sendiri. Yakni tidak patuh pada perintah Allah. Jadi bukan Allah menyuruh iblis sesat, namun iblis sendirilah yang memilih sesat. Sekarang kita bisa melihat bahwa artikel tersebut hanya untuk menyesatkan umat Islam belaka. Dan isinya asbun. Jangan-jangan penulis artikel ini termasuk orang-orang sesat yaitu pengikut iblis laknatullah. Wkwkwk. Asbun.

Selanjutnya kita sanggah hujjah artikel tersebut bahwa “Allah menyesatkan manusia” pada QS An Nisa ayat 119-120. Hehehe kali ini sama saya senyum-senyum dikit namun merasa kasihan juga sama penulis artikelnya. Kelihatan sangat tidak mengkaji sebelum menulisnya. Semoga Allah masih memberi hidayah bagi penulis artikel tersebut.

Silahkan simak Firman Allah dalam QS An Nisa ayat 115-120 yang artinya :

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”

“Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,”

“yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: “Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya)

“dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya.” Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.

“Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.”

Nah dalam ayat ini pun Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia silahkan memilih menjadi orang yang patuh pada Allah atau menjadi orang-orang yang sesat dan menyesatkan.

Selanjutnya kita bahas hujjah berikutnya bahwa  firman Allah pada QS An Nisa ayat 88.

Simak QS An Nisa ayat 88-90 yang artinya :

“Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah ? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.”

“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, “

“kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.”

Lihatlah para missionaris berupaya sedemikian rupa memenggal Al Quran biar kelihatan kontradiksi dan aneh. Wkwkwk mereka putus asa mencari kelemahan wahyu Allah, jadinya kayak gini deh.

Ayat 88 dengan jelas Allah berfirman : “Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, DISEBABKAN USAHA MEREKA SENDIRI ?”…… dst . Namun kelicikan mereka ayatnya dipenggal hanya mengambil “…Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah ? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.” Hehehehe… bodohnya lagi tafsir dan sebab turun ayat gak dibaca.

Ayat 88 ini turun berkenaan dengan terjadinya perbedaan sikap kaum Muslimin kepada orang munafik saat itu. Yakni golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan golongan orang-orang mukmin yang memusuhi mereka. Jadi orang munafik ini disesatkan Allah karena usaha mereka sendiri. Jadi Allah menegur bahwa percuma saja membela dan memberi petunjuk orang yang telah memilih sesat dari jalan Allah.

Lanjut ke ayat 89 Diriwayatkan bahwa beberapa orang Arab datang kepada Rasulullah s.a.w. di Madinah. Lalu mereka masuk Islam, kemudian mereka ditimpa demam Madinah, karena itu mereka kembali kafir lalu mereka keluar dari Madinah. Kemudian mereka berjumpa dengan sahabat Nabi, lalu sahabat menanyakan sebab-sebab mereka meninggalkan Madinah. Mereka menerangkan bahwa mereka ditimpa demam Madinah. Sahabat-sahabat berkata: Mengapa kamu tidak mengambil teladan yang baik dari Rasulullah? Sahabat-sahabat terbagi kepada dua golongan dalam hal ini. Yang sebahagian berpendapat bahwa mereka telah menjadi munafik, sedang yang sebahagian lagi berpendapat bahwa mereka masih Islam. Lalu turunlah ayat ini yang mencela kaum Muslimin karena menjadi dua golongan itu, dan memerintahkan supaya orang-orang Arab itu ditawan dan dibunuh, jika mereka tidak berhijrah ke Madinah, karena mereka disamakan dengan kaum musyrikin yang lain. Nah ayat inilah perintah Allah sebagai penyatuan sikap umat muslim saat itu.

Ayat 90 adalah hukum suaka. Yaitu batasan-batasan dan syarat-syarat agar dalam pelaksanaan hukum dalam ayat 89 tidak melampaui batas.

Nah sekarang hujjah mereka yang mengatakan “QS Hijr ayat 39, An Nisa ayat 119-120 bertentangan dengan QS An Nisa ayat 88,” dan hujjah kedua mereka “watak Allah dan watak iblis sama” adalah omong kosong.

  1. QS Hijr ayat 39 adalah bahagian percakapan Allah dan iblis. Dimana iblis telah memilih menjadi sesat daripada harus sujud pada Adam as. Jadi Allah menetapkan iblis sesat karena itu keinginan iblis sendiri. Iblis itu sesat dan menyesatkan, dan dilanjutan ayat nya dikatakan “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” Orang yang disesatkan Allah karena mereka mengikuti iblis dan syaitan penggoda manusia.
  2. QS Annisa ayat 119-120 Adalah dimana syaitan dan penyembah berhala yang sesat juga akan mengajak kepada penyembahan berhala. Dan Allah menegaskan menjadikan berhala sebagai pelindung selain Allah maka akan berada dalam kerugian yakni sesat dan menyesatkan dan tempatnya di neraka.
  3. QS An Nisa ayat 88 adalah orang munafik itu disesatkan Allah karena usaha mereka sendiri. Jadi ayat ini sebenarnya tidak ada kaitan sama-sekali pada kisah 2 ayat yang lain. Ayat ini menceritakan teguran bagi kaum Muslimin yang membela orang-orang munafik. Ada sedikit kaitan yakni orang-orang yang di sesatkan Allah itu akibat usaha dan keinginan mereka sendiri.

 

Nah jelas bukan ? kalau nulis hujjah itu yah dikaji dulu kek. Jangan main comot penggal aja. Kajilah kitab suci dengan hati yang bersih. Jangan pakai standard ganda.

Salam bagi yang berpikir.