felyn

Felyn Grasya Krisnity

Hadits Ibnu Majah – Al Asya’ah 191

Tidak ada Imam Mahdi selain Isa [Yesus Kristus, red.]

putra Maryam

“Laa mahdiya illa isabnu maryama.”.

. Hadits Shahih Muslim no 127

Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya ‘Isa putera

Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim Yang Adil.’

o Surat 95 At Tiin: 8

Alaisa Allahu bi’ahkami al-hakimina

Bukankah Alah Hakim yang seadil-adilnya

Kalo hanya Allah Hakim Yang Adil, dan Isa akan turun sebagai Hakim Yang Adil, berarti

ISA ITU ALLAH.

. Surat 31 Luqman: 34 berkata

“Innallaha ‘indahuu ‘ilmus saa’ati…..”

“Sesungguhnya Allah, disisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat……”

o Surat 43 Az Zukhruf: 61

“Wa innahu la’ilmul lis saa’ti fa laa tamtarunna bihaa wa tabi’uuni hadzaa shiraathum

mustaqiim”

Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.

Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan

yang lurus.

Kalo hanya Allah yang tahu tentang Hari Kiamat, dan di Al-Quran dibilang bahwa Isa

[Yesus Kristus] tahu tentang Hari Kiamat, bisa disimpulkan dengan mudah bahwa ISA ITU

TUHAN ALLAH.

. Surat 1 Al Faatihah: 6

Ihdinash shiraathal mustaqiim

tunjukilah kami jalan yang lurus

Sudah jelas di depan mata bahwa ISA [Tuhan Yesus Kristus] adalah jalan yang lurus.

Ikutlah Dia.

Apakah ISA itu hanya Nabi atau Dia Allah?

. ISA FAA INNAHU ROHULLAH WA KALIMATAHU, artinya

ISA ITU SESUNGGUHNYA ROH ALLAH DAN FIRMAN ALLAH.

. “…..’Isabnu maryama wajihan fid dun-yaa wal aakhirat

Isa putera (YESUS KRISTUS) Mariam terkemuka di dunia dan akhirat.

. Surat 5 Al Hadiid: 3

“Huwal awalu wal aakhiru wazh zhaahiru walbaaithinu wa huwa bi kulli syaiin’aliim”

“Dialah (ISA) Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Dia YANG MAHA

mengetahui Segala sesuatu”

Waktu di sekolah, kita pasti diajari bahwa Allah saja yang MAHA mendengar, MAHA

melihat, MAHA mengampuni, MAHA pengasih, dll. Kalo dijelaskan di Al-Quran bahwa ISA

bisa MAHA mengetahui segala sesuatu, apakah bukan berarti bahwa ISA itu ALLAH.

 

Tanggapan :

Bismillahirrahmanirrahim

Hehehe anda melakukan hujjah Cuma copas dari fitnah jadul tahun 2010. Cari yang baru dikit kenapa ? paling bagus sih anda lakukan penelitian sendiri. Jangan Cuma bisa copas jadinya malu-maluin kan ?

Kita bagi aja hujjah kamu dalam beberapa bagian yah biar jelas.

Hujjah yang 1 :

Hadits Ibnu Majah – Al Asya’ah 191

Tidak ada Imam Mahdi selain Isa [Yesus Kristus, red.] putra Maryam

“Laa mahdiya illa isabnu maryama.”.

. Hadits Shahih Muslim no 127

Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya ‘Isa putera

Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim Yang Adil.’

o Surat 95 At Tiin: 8

Alaisa Allahu bi’ahkami al-hakimina

Bukankah Alah Hakim yang seadil-adilnya

Kalo hanya Allah Hakim Yang Adil, dan Isa akan turun sebagai Hakim Yang Adil, berarti

ISA ITU ALLAH.

jawaban :

Tampaknya hadist ibnu majah tidak perlu dibahas karena  Imam Mahdi bukan Allah.

Yang pertama saya ingin meralat kesalahan anda dalam menuliskan sumber hujjah anda. Hadist yang anda kutip adalah bukan hadist imam Muslim no 127, namun adalah hadist Muttafaqun ‘alaih. Namun bila anda tetap ngotot mengatakan anda mengutip dari hadist Imam muslim, maka anda adalah orang yang licik mengapa ? karena hadist di Imam muslim anda penggal. Dan no hadistnya adalah no. 221.

Jadi bunyi HR Muslim no 221 adalah :

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ مِينَاءَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ لَيَنْزِلَنَّ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَادِلًا فَلَيَكْسِرَنَّ الصَّلِيبَ وَلَيَقْتُلَنَّ الْخِنْزِيرَ وَلَيَضَعَنَّ الْجِزْيَةَ وَلَتُتْرَكَنَّ الْقِلَاصُ فَلَا يُسْعَى عَلَيْهَا وَلَتَذْهَبَنَّ الشَّحْنَاءُ وَالتَّبَاغُضُ وَالتَّحَاسُدُ وَلَيَدْعُوَنَّ إِلَى الْمَالِ فَلَا يَقْبَلُهُ أَحَدٌ

(Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepadakami Laits dari Sa’id bin Abu Said dari ‘Atha’ bin Mina’ dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah, sungguh Ibnu Maryam akan turun sebagai hakim yang adil, *lalu dia mematahkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah (dari orang kafir), meninggalkan unta muda, tidak berusaha mendapatkannya, hilanglah permusuhan, saling melakukan kebencian dan hasad, dan akan mengajak untuk menerima harta (sedekah) namun tidak ada seorang pun yang menerimanya.“)

*.tinta merah yang anda penggal.

Jadi semakin jelas anda sangat kurang mengkaji hal ini. Selanjutnya kita membahas hakim yang adil. Dalam QS At tiin ayat 8 berbunyi :

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحٰكِمِينَ

Alaysallahu (Bukankah Allah)- bi ahkamil (lebih bijaksana/seadil-adilnya) – haakimiin (hakim)

Dalam hadist muttafaq alaih/HR muslim no. 221 yang anda kutip menggunakan kata :

حَكَمًا عَدْلاً  = hakaman adlan(hakim yang adil)

Dalam QS At tiin : 8 digunakan kata :
بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ  =(hakim yang paling adil) nbi ahkamil hakimi

Secara makna hujjah kamu sudah di jawab di https://kristolog.com/2010/07/16/hr-imam-muslim-no-127/

Jadi kali ini saya menjawab dari segi nahwu (bahasa).

Asal kata : بِأَحْكَمِ = Jenis kata kata sifat/kondisi untuk pembanding dengan yang lainnya. Jadi arti kata بِأَحْكَمِ = lebih bijaksana/seadil-adilnya/paling adil di antara yang lainnya. Sedangkan kata الْحَاكِمِينَ (Al Haakimiin = para hakim/hakim-hakim, bentuk jama’). Jadi ayat itu menerangkan bahwa Allah adalah بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (hakim paling adil/bijaksana di antara para hakim-hakim yang ada).

Jadi jelas Yesus pbuh adalah Hakim adil namun bukan hakim yang paling adil. Ayat itu menunjukkan bahwa hakim yang adil itu jumlahnya banyak banget, sehingga menggunakan kata الْحَاكِمِينَ (Al Hakimiin = para hakim/hakim-hakim). Dan Nabi Isa serta hakim-hakim adil lainnya termasuk di dalamnya. Namun Sekarang kita tahu bedanya dengan Nabi Isa (Yesus) di atas dengan Allah, yaitu bahwa Nabi Isa (Yesus) adalah hakim yang adil dan bukan paling adil/paling bijaksana/Maha adil/Maha bijaksana). Sedangkan Allah adalah hakim yang paling bijaksana/paling adil/Maha bijaksana/Maha adil.

Sudah jelas ??? hehehe…

Hujjah ke 2 :

. Surat 31 Luqman: 34 berkata

“Innallaha ‘indahuu ‘ilmus saa’ati…..”

“Sesungguhnya Allah, disisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat……”

o Surat 43 Az Zukhruf: 61

“Wa innahu la’ilmul lis saa’ti fa laa tamtarunna bihaa wa tabi’uuni hadzaa shiraathum mustaqiim”

Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Kalo hanya Allah yang tahu tentang Hari Kiamat, dan di Al-Quran dibilang bahwa Isa [Yesus Kristus] tahu tentang Hari Kiamat, bisa disimpulkan dengan mudah bahwa ISA ITU TUHAN ALLAH.

Jawaban :

Mari kita simak dulu  Qs luqman:34 :

dst…إِنَّ اللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ السَّاعَةِ

Innallaha (Sesungguhnya Allah)- ‘Indahu (di sisi-Nya)- ‘Ilmus(ilmu)-  saa ‘ati (hari kiamat)

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat;……dst”

QS Az Zukhruf :61

وَإِنَّهُۥ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ ۚ هٰذَا صِرٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ

Dalam ayat ini tidak ada kata ‘Isa. Yang ada adalah : wa innahu (sesungguhnya dia). Dalam ayat sebelumnya yakni ayat 59-60 yang diceritakan adalah Isa as, jadi kata ganti “dia” di ayat ini diterjemahkan “Isa” dalam bahasa Indonesia. Ini namanya terjemahan bilmakna. Terjemahan dengan menggunakan ilmu nahwu.

(Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.)

Dalam berbagai tafsir sudah dijelaskan ayat ini. Ilmu cocokmologi dan ilmu tolologi kamu sangat tidak ilmiah dan tidak mengetahui sedikit saja mengenai nahwu.

Dalam QS luqman ayat 34 sudah tegas sekali bahwa hanya Allah yang mengetahui dengan pasti kapan hari kiamat itu terjadi. Namun di QS Az Zukhruf ayat 61 Allah memberi bocoran bahwa salah satu tanda kiamat adalah turunnya nabi Isa as ke dunia.

Kami umat Islam sudah mengetahui tanda-tanda kiamat dari informasi oleh Al Quran dan Hadist. Tanda yang pertama adalah kematian Rasulullah Muhammad saw. Selanjutnya akan semakin dekat, sekarang tanda berikutnya sudah muncul lagi yakni dimana arab badui sudah berlomba mendirikan gedung yang tinggi dan hal ini sudah terjadi pada kota Dubai. Ini tanda kiamat juga. Dll. Semua akan terjadi pada waktunya.

Kembali ke Az Zukhruf:61 kalimat “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” Jadi dalam ayat ini bukan nabi Isa yang berpengetahuan mengenai kiamat. Namun dalam kemunculan nabi isa as berikutnya memberikan pengetahuan kepada manusia bahwa kiamat semakin dekat. Peristiwa Kemunculan nabi isa as itulah yang terkandung pengetahuan mengenai kiamat. Seperti pada tanda-tanda kiamat yang lain. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran

“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepada Isa (‘alaihis salam) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa’ [4] : 159).

Jelas bukan ??? hehehe

Hujjah yang ke 3

. Surat 1 Al Faatihah: 6

Ihdinash shiraathal mustaqiim

tunjukilah kami jalan yang lurus

Sudah jelas di depan mata bahwa ISA [Tuhan Yesus Kristus] adalah jalan yang lurus. Ikutlah Dia.

Apakah ISA itu hanya Nabi atau Dia Allah?

. ISA FAA INNAHU ROHULLAH WA KALIMATAHU, artinya

ISA ITU SESUNGGUHNYA ROH ALLAH DAN FIRMAN ALLAH.

. “…..’Isabnu maryama wajihan fid dun-yaa wal aakhirat

Isa putera (YESUS KRISTUS) Mariam terkemuka di dunia dan akhirat.

Jawaban :

Hujjah ke 3 ini semakin membuat saya tertawa. Mentang-mentang penggal ayat jadi bangga yang yesus adalah jalan yang lurus. Sorry mbak simaklah lagi sambungannya itu belum titik loh. Wkwkwkwk

Ayat 6 :

اهْدِنَا الصِّرٰطَ الْمُسْتَقِيمَ

Ihdina (tunjukkan kami) – shiraatal (jalan) – mustaqiim (lurus)

(“Tunjukilah kami jalan yang lurus,”)

Ayat ini masih nyambung ke ayat berikutnya mbak :

Ayat 7 :

صِرٰطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّينَ

“(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

Nih saya bedah yah tafsirnya :

صِرٰطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ

Shiraatal (jalan)-  ladzina (orang-orang yang) –  an’amta (diberi nikmat) – ‘alayhim (kepadanya)

Jalan orang yang diberi nikmat : yakni jalan para nabi dan Rasul, jalannya orang beriman, jalannya orang berilmu.

غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ

Ghayril (bukan) – magdhubi (orang yang dimurkai) –  alayhim (kepadanya)

Orang yang dimurkai adalah agama Yahudi.

وَلَا الضَّآلِّينَ

Wa laa (dan tidak)- dhaalliin (orang-orang yang sesat)

Orang yang sesat adalah Kristen.

Jadi jangan salah dan Ge eR dulu kalian sangat sesasat dalam pandangan Al Quran. QS Al maidah ayat 17 : Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?”. Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ayat 73 di tegaskan kembali : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

Jadi jelas mbak Al Fatihah ayat 6 jalan yang lurus itu bukan jalan orang – orang yang dimurkai dan bukan jalan orang-orang sesat penyembah manusia.

Ayat tersebut di atas, digunakan misionaris untuk menuhankan Isa (Yesus) dengan “hanya” menitikberatkan dua kata dengan melupakan kata-kata lain di dalam kalimat. Mereka biasanya memotong ayat dengan mengambil satu bagian kemudian meninggalkan bagian yang lainnya.

Hehehe anda mengutip : . ISA FAA INNAHU ROHULLAH WA KALIMATAHU

Sebagai informasi dalam ilmu nahwu arab ada sifat pada kata bersifat majaz (bukan arti yang sebenarnya). Jadi secara ilmiah RUHULLAH/RUH-Allah di dalam ayat tersebut semakna dengan kata Baitullah (Rumah Allah). Ruhullah bukan bermakna Ruhnya Allah namun berarti Ruh Yang berasal dari Allah. Artinya Ruh ciptaan Allah. Seperti pula kata Baitullah/Rumah Allah bukan berarti Allah duduk bersemayam dalam bangunan itu namun baitullah bermakna Bangunan untuk ibadah kepada Allah. Heeehhh… masa hal sederhana gini masih harus diajari sih ? ckckck

Di dalam Bible pun banyak disebut bahwa Allah punya BAIT (rumah) di dunia, atau semisal di ayat lain disebutkan Tuhan Bible itu adalah GUNUNG BATU. Ckckck itu maksudnya bermakna majaz mbak. Orang Kristen tak akan mengatakan Tuhan Kristen tinggal di dalam BATU, karena punya BAIT berupa BATU seperti contoh  :

Kejadian_28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”

Akan lebih jelas bila merujuk ke QS An nisaa:171

…إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُۥٓ أَلْقَٮٰهَآ إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ…

….Innamal masiihu ‘Isabnu maryama Rasuulullahi wakalimatuhu Al qaahaa ilaa maryama wa ruuhumminhu….

Jadi jelas dikatakan innamal (sesungguhnya hanyalah) – masiihu ‘Isabnu maryama (Al masih Isa putera Maryam) – Rasuulullahi (rasul Allah) – wakalimatuhu Al qaahaa ilaa maryama (dan kalimat-Nya yang disampaikannya kepada Maryam) – wa ruuhu (dan ruh) – minhu (dari pada-Nya)

Jadi Ruhullah = waruuhu min hu.

Wa =dan, ruuhu = ruh, min = dari, hu = Dia.

Justru sebenarnya kata ruhullah itu ada pada manusia selain Isa as, yakni untuk Nabi Adam dan manusia pada umumnya semua. Coba simak lagi ayat Al Quran dalam penciptaan Adam :

فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan (ke dalamnya)ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. (QS. al-Hijr : 29)

Allah menyebut kata “..dan telah meniupkan ke dalamnya مِنْ رُوحِي (dari ruh-Ku”) pada saat bercerita tentang penciptaan Nabi Adam. Jadi gak sekalian nyembah nabi adam mbak ??? hehehe

Selanjutnya masalah Kalimatullah.

Kalimatullah itu adalah bentuk kata Idhofah, “Kalimatullah” adalah, “kalimat” yang di-mudhaf (disandarkan)-kan pada kata Allah, yang berarti kalimat yang disampaikan/diucapkan oleh Allah. Karena ada dua kata yang menjadi satu, yakni kata “Kalimat” (sbg mudhof) dan kata “Allah” (sebagai mudhof ilaih). Jadi kalimat bukan Allah dan Allah bukan kalimat. Namun seperti kutipan anda adalah kalimatahu kalimat dari Allah.

Adam diciptakan dari Kun(jadilah) fayakun (maka jadilah). Dan hiduplah adam yang dari tanah.

Isa diciptakan dari Kun (jadilah), fayakun (maka jadilah). Jadi saat Allah menginginkan terciptanya isa as, Allah hanya berkata Kun maka buntinglah Maryam walaupun tanpa hubungan suami istri secara biologis.

Saya pun dan anda diciptakan dengan Kun (jadilah) maka buntinglah ibumu dan ibuku. Namun tentu dengan proses hubungan suami istri. Namun intinya sama adalah sama-sama ciptaan Allah. Hanya sebablah yang membedakan. Namun semua berasal dari Kun fayakun.

Sehingga baik Isa as maupun manusia yang lain adalah ciptaan Allah dengan ruh dari Allah dan diciptakan dengan firman kun fayakun.

Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun”. Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia.(QS Ali Imran :47)

Selanjutnya kutipan anda :

. “…..’Isabnu maryama wajihan fid dun-yaa wal aakhirat

Isa putera (YESUS KRISTUS) Mariam terkemuka di dunia dan akhirat.

Hal ini tidak usah panjang lebar. Memang semua nabi adalah orang yang terkemuka bagi kaumnya masing-masing. Musa orang terkemuka bagi kaumnya. Isa as orang terkemuka bagi kaumnya. Masing-masing nabi dan Rasul akan menjadi saksi bagi kaumnya yang beriman, dan mengingkari kaumnya yang mendustakan Allah.

Hujjah yang ke 4

. Surat 5 Al Hadiid: 3

“Huwal awalu wal aakhiru wazh zhaahiru walbaaithinu wa huwa bi kulli syaiin’aliim”

“Dialah (ISA) Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Dia YANG MAHA

mengetahui Segala sesuatu”

Waktu di sekolah, kita pasti diajari bahwa Allah saja yang MAHA mendengar, MAHA melihat, MAHA mengampuni, MAHA pengasih, dll. Kalo dijelaskan di Al-Quran bahwa ISA bisa MAHA mengetahui segala sesuatu, apakah bukan berarti bahwa ISA itu ALLAH.

Jawaban :

Ini namanya goblok. Uda korupsi ayat, nafsir seenak udel lagi. Ckckck

Simak QS Al hadiid ayat 1-3 :

Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Jadi sudah jelas anda sangat sesat dan menyesatkan. Kajian anda tidak ilmiah.

Kata “Huwa”(Dia) pada ayat ketiga adalah kata ganti yang menunjuk kepada yang ditempati bertasbih pada ayat yang pertama. سَبَّحَ لِلّٰـهِ = bertasbih kepada Allah. Jadi Huwa merujuk pada Allah kok bisa-bisa anda menafsirkan menjadi Isa ??? waduh moga-moga aja nanti nabi Isa as gak ngamuk-ngamuk nyariin kamu saat kemunculannya nanti di akhir zaman.

Dari hujjah anda ini saya hanya bisa tersenyum mengingat sebuah ayat dalam bible yang tergenapi dengan sifat anda. Ehh gak senyum bahkan tertawa terbahak-bahak, dengan percaya dirinya anda memposting suatu hujjah tak ilmiah yang akan jadi tertawaan para muslim saja.

Maka anda telah menggenapi ayat :

“Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, (Filipi 1:18)

 

Sadaqallah (maha benar Allah)

Assalamualaikum wr.wb.