ISADANISLAM

Mereka orang Kristen menulis

Orang Percaya Tidak Takut Mati

Saat duduk dibangku SD dan mendengar pengajaran dari guru agama, ada ketakutan dalam diri saya akan kematian. Namun setelah saya mengalami jamahan dari Tuhan dan menerima keselamatan serta hidup kekal dalam Isa Al-Masih, ketakutan itu hilang.

Sekarang saya dan milyaran umat percaya di dunia, tidak takut akan kematian. Sebab kami telah menerima hidup kekal dari Isa Al-Masih. “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus [Isa Al-Masih] telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus [Isa Al-Masih] akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia” (Injil, Surat 1 Tesalonika 4:14).

Pemberi Jaminan Keselamatan

Sebagai manusia berdosa, wajar bila ada ketakutan akan kematian. Sebab firman Allah berkata, “upah dosa adalah maut” (Injil, Surat Roma 6:23). Maka setiap dosa, besar kecil harus mendapat ganjarannya.

Dengan apakah dosa dapat diampuni? Apakah amal ibadah cukup ampuh untuk menghapus setiap dosa? Apakah Allah bersedia “disogok” dengan amal ibadah, agar Dia bersedia mengampuni dosa-dosa kita? Jawababnya ‘Tidak!’ Amal ibadah tidak cukup ampuh untuk menghapus setiap dosa.

Hanya ada satu Penolong yang mampu memberi keselamatan bagi setiap orang. Penolong itu adalah Kalimat Allah. Dia berasal dari Allah, Dia adalah suci, sama halnya dengan Allah. Itulah sebabnya, Dia mampu mengampuni setiap dosa dan membawa setiap orang yang mau mempercayai-Nya kepada Allah.

Injil Allah berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Para Rasul 4:12).

Hanya Isa Al-Masih Pemberi Syafaat

 

Hanya Isa Al-Masih satu-satunya Pribadi yang dapat memberi jaminan keselamatan. Dia satu-satunya yang dapat membela umat-Nya. Dia tidak membutuhkan doa shalawat dari siapapun. Sebaliknya, Dia akan memberi syafaat bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Melalui Dia, setiap orang akan menerima Kebenaran dari Allah, Hidup kekal dari Allah, dan sampai pada Allah. Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Pertanyaan untuk kita renungkan: Bila ada satu Pribadi yang dapat menjamin keselamatan sorgawi kita, apakah kita akan lebih mengikuti pribadi lain yang keselamatannya sendiripun belum pasti?.

Jawaban

Diakhir pengutipan ayat alkitab mereka selalu menambahkan kata “Injil”, Mengapa?, tujuan utamanya adalah mereka ingin mendapatkan pengakuan umat islam, pengakuan bahwa Alkitab adalah kitab suci Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa As yang wajib kita Imani sebagaimana bunyi rukun Iman yang ke tiga, namun saat ditanya apa bukti bahwa Alkitab terutama perjanjian baru adalah kitab suci Injil pada zaman Nabi Isa As.  tidak satupun dari mereka yang bisa membuktikannya.

Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, yang menulisnya bukan murid Yesus dan tidak hidup pernah hidup dengan Yesus, sementara Yesus adalah orang Yahudi dan berbahasa Aramic, jadi bagaimana mungkin bisa dikatakan bahwa Alkitab adalah Injil yang di maksud ummat islam?

Injil (bahasa Yunani: ευαγγέλιον/euangelion – Kabar Baik) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut kepercayaan Kristen. Keempat kitab tersebut, Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes, namun nyatanya pada artikel yang mereka tulis, tidak hanya ke Empat kitab tersebut yang disebut Injil, Surat Roma pun mereka sebut Injil. Mereka ingin membangun opini bahwa semua yang ada pada perjanjian baru adalah Injil.

Penamaan Injil Surat Roma, Injil Surat Tesalonika sepertinya sengaja disamakan dengan penamaan dalam Al Quran seperti Surat Al Maidah, Surat Ali Imran dsb, namun Surat Roma adalah surat dalam makna yang sebenarnya, yakni Paulus menulis surat kepada jamaahnya di Roma, Surat Tesalonika adalah Paulus menulis surat kepada jamaah di Tesalonika. Karen Amstrong dalam bukunya sejarah Alkitab berkata “ Paulus pada saat itu sejenakpun sama sekali tidak berfikir bahwa dia sedang menulis “Kitab Suci”; oleh karena yakin sekali bahwa Yesus akan kembali pada masa dia masih hidup, pauluspun tidak pernah membayangkan generasi berikutnya masih akan sempat membaca dan merenungkan surat-suratnya.” . Tidak kurang dari 12 Surat  yang di tulis oleh tangan Paulus dimasukkan kedalam kitab suci Perjanjuan Baru.

Keyakinan Tantang Dosa

Keyakinan mereka tantang dosa memang sangat janggal, mereka meyakini bahwa semua manusia berdosa dan dosa tersebut tidak bisa dihapus dengan apapun, baik itu doa atau ibadah yang mereka sebut dengan “sogokan kepada tuhan”  kecuali dengan disalibnya Yesus. Dari sisi lain mereka meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan yang menjelma sebagai manusia, jadi manusia yang bedosa kepada tuhan dan dosa itu hanya bisa di hapus dengan cara menyalib atau membunuh tuhan, Akal sehat mana yang bisa menerima doktrin  seperti ini?.

Mari kita renungkan,

Ø  Manusia berdosa kepada siapa sampai sampa tuhan harus disalib?.

Ø  Dosa apa yang telah diperbuat oleh manusia sehingga tuhan pun tidak bisa mengampuninya?.

Ø  Manusia yang berdosa kenapa tuhan yang harus menderita?.

Jika memang dosa tidak bisa diampuni oleh apapun lantas mengapa Yesus mengajarkan doa untuk memohon ampun?

6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

6:12 dan AMPUNILAH KAMI akan KESALAHAN kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) (Injil Versi Matius 6: 9-13)

Doa yang di ajarkan Yesus diatas  adalah bantahan bahwa Yesus di salib untuk menebus dosa manusia yang di ungkapkan oleh Paulus dalam surat menyuratnya.

Misi Yesus Kedunia

Apakah kedatangan Yesus kedunia untuk disalib guna menebus dosa manusia sebagaimana doktrin yang mereka percayai selama ini? mari simak ayat berikut ini

Matius 5:17-19

5:17 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya

5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Ada 10 hukum taurat, salah satu diantaranya adalah perintah untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukannya.

Jangan Menyembah selain Allah

Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, (Ulangan 5:6-9)

Apakah mereka melakukan apa yang diperintahkan dan diajarkan oleh ayat diatas?

 

Yesus Adalah Jalan

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).

Ayat ini seringkali atau sengaja disalah artikan, posisi Yesus sebagai jalan menuju Bapa telah berubah menjadi Bapa itu sendiri, bukannya menyembah Bapa, mereka malah menjadikan Yesus juga sebagai tuhan, padahal ayat tersebut sangat jelas, bahwa Yesus hanyalah jalan, ya jalan yang harus di lewati agar samapai kepada tuhan, Jalan yang harus di ikuti agar tiak tersesat menuju tuhan, sebagai “Jalan” Yesus bertugas

  1. Memberi penunjuk dan arah,
  2. Yesus bertugas membimbing umatnya agar bisa sampai kepada Bapa dengan kata lain, Yesus hanyalah seorang Nabi
  3. Jika ingin sampai kepada Bapa, patuhilah apa yang diperintahkan Yesus, yakni sembahlah Bapa bukan menyembah dirinya.
  4. Bapa adalah Tujuan utama, sementara Yesus hanyalah Utusannya saja

 

Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” (Injil Versi Markus 12:29)