1. Al-Quran: Taurat Dan Injil Adalah Petunjuk Dan Cahaya
“Dan Kami . . . membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat . . . sedang di dalamnya [kitab Injil] (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
2. Al-Quran: Injil Adalah Pedoman Bagi Pengikutnya
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Qs 5:47).
Pengikut Kristen perlu fokus pada ketaatan kepada Injil.
3. Al-Quran: Taurat Adalah Petunjuk Dan Rahmat Bagi Manusia
“Kemudian Kami telah memberikan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa untuk . . . menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka” (Qs 6:154).
alkitab alquran4. Al-Quran: Kitab Taurat dan Injil Adalah Kebenaran Dari Tuhan
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. . .” (Qs 10:94).
Ayat ini memberi kesan bahwa para Mukmin perlu minta pertolongan dari pengikut Isa untuk mengartikan Kitab Allah.
5. Al-Quran: Taurat Adalah Petunjuk. Terimalah!
“Dan sungguh telah kami anugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa, maka janganlah engkau (Muhammad) ragu-ragu menerimanya . . .” (Qs 32:23).
Kitab Allah dan Keselamatan Manusia
Tujuan Allah mewahyukan firman-Nya ialah supaya manusia percaya kepada Isa Al-Masih dan beroleh hidup kekal dalam Dia. “Ingatlah juga bahwa . . . mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus [Isa Al-Masih] (Injil, Surat 2 Timotius 3:15).
Manusia berdosa tidak sanggup menaati semua perintah dan larangan Allah. Amal baik mereka tidaklah sempurna. Karena itulah Isa Al-Masih mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal.
Jadi lima ayat utama Al-Quran di atas mendorong para Muslim untuk menerima dan mempelajari Taurat dan Injil Allah. “. . . supaya . . . percaya, bahwa Yesuslah Mesias [Isa Al-Masih] . . . dan supaya . . . oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:31).
Jawab
(Qs An-Nisā’:162) – Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.
3. Al-Quran: Taurat Adalah Petunjuk Dan Rahmat Bagi Manusia
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Qs 5:47).
Pengikut Kristen perlu fokus pada ketaatan kepada Injil.
Apakah ini taurat musa yg anda yakini?? Tidak mungkin orang yg sudah mati masih bisa menulis, dalam alkitab pun sudah di jelaskan bahwa Taurat sudah di rombak oleh tangan – tangan jahil…
Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu. (Mazmur 119:126)
Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong. (yeremia 8:8)
Bukan karangan markus, matius, yohanes, lukas. Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah. antara iInjil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan.
(Qs Al-Baqarah:75) – Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?.
(Qs ‘Āli `Imrān:70) – Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
(Qs ‘Āli `Imrān:71) – Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?
(Qs’Āli `Imrān:78) – Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.
(Qs Al-Mā’idah:15) – Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.
Al-Quran: Taurat Adalah Petunjuk. Terimalah!
“Dan sungguh telah kami anugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa, maka janganlah engkau (Muhammad) ragu-ragu menerimanya . . .” (Qs 32:23).
Jawab :
Bukankah sangat Gamblang?? Bahwa Qs 5:48 menjelaskan kedudukan tinggi Al Quran sebagai pembenar kitab -kitab sebelumnya, juga menyebutnya sebagai penjaga kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para Nabi terdahulu, Al Quran juga sepenuhnya memelihara keaslian ajaran itu dan menyempurnakannya..
mantap sekali pak ustadzzz.
Mas Kristolog, kepareng ijin nderek komentar nggih.
Kagem sederek muslim,
Methode penyesatan ini sebenarnya wis kuno, akan tetapi terus saja dipakai!! Apa dikira umat Islam ora ngerti yen sejatine kitab Injil kuwi wis dimanipulasi lan dipalsukan nganggo ayat2 sing dikarang-karang dewe, nganggo tangan-tangan najis manusia keji?
Jangan coba2 memotong-motong ayat Al Qur’an dan membuat tafsir sendiri, dan menghubung-hubungkannya karo kitab Injil untuk mencari pembenaran? Wis, wis..ketok banget bodone sampeyan. Apakah sampeyan wis ora percoyo karo kitab Injilmu sendiri?
Allah telah menurunkan Al Qur’an untuk menjelaskan tentang perbuatan mereka, sebagai berikut :
1. Surah At Taubah : 32
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dg mulut (ucapan-ucapan ) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tdk menyukai.
2. Surah Al Fath : 28
Dialah yg mengutus Rasul-Nya dg membawa petunjuk dan agama yg benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.
Kesimpulannya, bahwa Al Qur’an sdh jauh hari mencium aroma kebusukan mereka dan bagaimana janji Allah mengenai kesudahannya.
Mekaten, yg terhormat Mas Kristolog, kulo ngaturaken matur nuwun sanget.
Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, 1 pesanku. Jika tiba waktunya… tubuh ini akan kehilangan kekuatannya untuk dapat hidup… dan saat itu…. mari kita alami sendiri dan pasti kita akan tahu siapa yang akan mendapat belas kasih Tuhan untuk merasakan seperti apa itu surga. Aku berani bilang agama 100% tidak menyelamatkan. Hanya DIA (TUhan) yang telah menciptakan kita yang berhak sepenuhnya atas seluruh kehidupan kita dan menentukan siapa yang akan beroleh belas kasih dan ampunannya mengingat tak satu pun dari kita yg tidak pernah berbuat dosa sekalipun dalam hidup kita di dunia ini. Jadi terserah bagi setiap pribadi manusia (anda dan saya) mau mengikut jalan yang ditawarkan Islam (selamat karena perbuatan/usaha pribadi dalam menjalankan perintah Tuhan) untuk dapat menuju ketempat yang disediakan Tuhan semesta Alam (surga), atau melalui jalan, kebenaran dan hidup (iman yang menerima kasihampunan dan anugerah dari Tuhan Semesta Alam melalui Yesus) yang diajarkan Kristen. Itu semua akan kita ketahui tanpa sedikitpun keraguan saat tiba harinya ketika kita harus mati. Good Luck….
Taslim
Mei 8, 2016 pukul 01:53
Aku berani bilang agama 100% tidak menyelamatkan.
==========
Tapi, kata Yesus “AGAMA” itulah jalan menuju Sorga…
Maka Aku (Yesus) berkata kepadamu: Jika hidup keAGAMAanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:20)
om kris buat artikel lg donk
om cris tlong dong di bantu tntang hadis ne krna kresten sreng gnkan ne hdis, Sahih Bukhari 62: 15
Dikisahkan Aisha; Rasulullah berkata
padaku, “Sebelum aku menikahimu, dirimu
dua kali hadir dalam mimpiku. Aku melihat
malaikat membawamu, kau memakai gaun
sutra, dan ia berkata inilah istrimu. Aku
membuka gaun itu, dan ternyata itu adalah
engkau. Lalu aku berkata pada diriku, “Jika
mimpi ini dari Allah, biarlah mimpi ini
menjadi kenyataan”.
ada apa dengan hadis diatas?
mksd sy ap hdis tu bnar2 sahih atau cuma rekayasa pra kristen gt, sbab ada sbgian dr mrka mengunakan hadis itu untuk senjata mereka mnyerang islam, dngan argumen merka bahwa nabi muhammad saw mendpt wahyu untuk mnkahi siti aisyah. om crs dtungu jawabannya
boleh text hadis lengkapnya?
to om cris pak uztad..wkwkwk kenapa kata Al quran anda di kurung….!!!! bukankah itu pembodohan umat untuk tersesat, karena teks Arabnya tidak ada kata Al quran..!!!
apakah ini cara doktoral islam membodohi umat..!!!! yang bdi turunkan oleh nabinya, jaman dahulu pakai ancaman di laknat allah.Sekarang dengan metode pembodohan CUCI OTAK umat…bukankah ini cara Iblis gaya Modern..!!!
semua umat islam tahu tanda kurung adalah penjelasan. beda sama kitabmu tanda kurungnya dihilangin, tanda kurungnya dipindahin sehingga seakan2 adalah isi ayatnya. bukan pembodohan umat, tapi faktanya adalah kamu yang bodoh.
mau lihat contohnya..
namun coba anda buka buku “Dogmatika masa kini, hal. 418”.
Hal ini diakui secara jujur oleh Dr GC van Niftrik dan D.S.B.J Boland, pakar teologi kondang dari Belanda: “Di dalam Alkitab tidak diketemukan suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata TRITUNGGAL ataupun ayat-ayat tertentu yang mengandung dogma tersebut, mungkin dalam 1 Yahya 5:6-8. Tetapi sebagian besar dari ayat itu agaknya belum tertera dalam naskah aslinya. Bagian itu setidak-tidaknya harus diberi kurung” (Dokmatika Masa Kini, Hal 418)
Kepalsuan ayat Trinitas itu juga diakui oleh para penerbit Bibel edisi Katolik, sehingga ayat Trinitas tersebut diberi catatan kaki: “Bagian kalimat antara kurung itu pasti tidak asli” (Kitab Suci Perjanjian Baru tahun 1977/1978, hlm. 551).