isa dan Islam

Sudah pernah membaca artikel di atas ? sebenarnya sangat asbun sekali, namun karena banyaknya permintaan buat menyanggahnya baiklah mari kita beri tanggapan buat artikel tersebut.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(oleh : Khairunnisa)

Langsung aja ke Hujjah yang 1 :

Artikel di atas menulis :

“Penggalan ayat: “Hanya kepada Engkaulah Kami memohon pertolongan”, tidaklah bertentangan dengan sekian banyak ayat dan hadits yang memerintahkan manusia untuk saling tolong-menolong. Seperti “….Tolong menolonglah dalam kebajikan dan taqwa’ (Qs 5:3) (Tafsir Al-Mishbah, hal. 68).

Tanggapan :

penafsiran surat al-Fatihah di atas jelas sangat menyimpang dari konteks ayat itu sendiri. saya sangat heran kenapa Staff IDI senang sekali memalingkan penafsiran dan menyimpangkan maksud ayat al-Qur’an untuk mencari pembenaran atas ajaran Sesat Kristen.

Staff IDI telah menulis penafsiran al-Qur’an surat Al-Fatihah “Hanya Kepada-Mu -lah kami menyembah dan kepada-Mu -lah kami memohon pertolongan”. Tapi karena dasarnya Staff IDI memang suka menipu dan menyelewengkan ayat Al-Qur’an lantas malah menyambungkanya dengan ayat al-Qur’an Qs Yunus (10) :94  apa kaitannya ? Jaka Sembung naik ojek.

Ada hal yang lucu pada artikel di atas. Yakni pada penggalan ayat “tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa”. Pada artikel di atas tertulis (QS 5:3) padahal seharusnya itu adalah penggalan (QS. 5 ayat 2). LOL. Kelihatan bangetkan asal copas aja tanpa memperhatikan ayatnya. Yang penting jadi artikel hujatannya. Wkwkwk. Harusnya ayat ke 2 bukan ke 3 hehehe.

QS, Al Fatihah ayat 5 : Hanya kepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan.

Al Maidah ayat 2 (di artikel tertulis ayat 3, ngaco isadanislam) wkwkwk : ……………Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran………

Hehehe, artikel di atas mencoba menggiring pembaca agar menganggap bahwa kedua ayat ini kontradiksi. Dimana dalam QS Al Fatihah mengatakan : “……..dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan.” Sedangkan dalam Al Maidah ayat 2 tertulis : “………….Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa….”. Benarkah kontradiksi ? wah entah isadanislam sangat bodoh atau kekurangan materi buat artikelnya. Hehehe. Sangat jelas Tidak kontrdiksi. Kalian aja yang sengaja memutar-mutar ayat.

QS Al fatihah ayat 5 sangat jelas pengertian “pengkhususan” yaitu pengkhususan “ibadah” kepada Allah. Jadi arti ayat ini: “Kepada Engkau sajalah kami tunduk dan berhina diri, dan kepada Engkau sajalah kami memohonkan suatu pertolongan”. Yakni pertolongan yang khusus dimohonkan kepada Allah ialah tentang sesuatu yang di luar kemampuan dan kekuasaan manusia. “Iyyaka” dalam ayat ini diulang dua kali, gunanya untuk menegaskan bahwa ibadat dan isti`anah itu masing-masing khusus dihadapkan kepada Allah. Selain dari itu untuk dapat mencapai kelezatan munajat (berbicara) dengan Allah. Karena bagi seorang hamba Allah yang menyembah dengan segenap jiwa dan raganya tak ada yang lebih nikmat dan lezat pada perasaannya daripada bermunajat dengan Allah.

Melihat kata-kata “na`budu” dan “nasta`iinu” (kami menyembah, kami minta tolong), bukan a`budu” dan “asta`iinu” (saya menyembah dan saya minta tolong) adalah untuk memperlihatkan kelemahan manusia itu, dan tidak selayaknya mengemukakan dirinya seorang saja dalam menyembah dan memohon pertolongan kepada Allah, seakan-akan penunaian kewajiban beribadat dan permohonan pertolongan kepada Allah itu belum lagi sempurna kecuali kalau dikerjakan dengan bersama-sama.

Pada prinsipnya “minta tolong” dalam Al fatihah ayat 5 adalah permohonan pertolongan dari Allah dalam hal-hal diluar batas kemampuan manusia, Karena manusia hanya mampu merencanakan dan berusaha. Sementara Allah lah yang menentukan berhasil dan tidaknya.

Sementara dalam QS Al Maidah ayat 2 : “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan…”. Ini pun sangat jelas Allah mengatur hubungan antar manusia. Yaitu saling tolong-menolong. Saling bantu-membantu dalam kebaikan. Ckckck.  Kedua ayat ini berada pada konteks yang berbeda, dan membahas dua hal yang berbeda, Jadi jelas  tidak ada yang kontradiksi pada kedua ayat ini !!!.

Hujjah yang ke 2 :

Artikel di atas menulis :

Dalam Qs 10:94, Muhammad sendiri disuruh meminta penjelasan dari orang Yahudi dan orang Kristen mengenai wahyunya.  ”Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu.”

Tanggapan :

Mari kita simak :

Yunus ayat 94 : Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.

Muhammad saw disuruh minta tolong pada orang Kristen. Hehehe Benarkah Allah menyuruh Rasul-Nya demikian ? Tentu tidak. Mari kita kaji.

Ayat ini merupakan sindiran kepada pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani dan mengungkapkan perbuatan-perbuatan dosa yang telah mereka kerjakan. Menurut frasa Bahasa Arab, ungkapan dalam ayat ini bukanlah untuk menerangkan keragu-raguan Muhammad saw, tetapi menyatakan bahwa Muhammad saw benar-benar telah yakin dan percaya kepada para Rasul yang diutus Allah dan kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka. Hanya orang-orang Yahudi dan Nasranilah yang ragu-ragu. Keragu-raguan mereka itu sengaja mereka buat-buat untuk menutupi apa yang sebenarnya ada dalam hati mereka, yaitu meyakini kebenaran risalah dan kenabian Muhammad saw.

Karena itu maksud ayat ini ialah Allah swt menyatakan bahwa engkau hai Muhammad telah yakin dan percaya bahwa yang diturunkan kepadamu itu adalah sesuatu yang hak dan suatu kebenaran yang wajib dipercayai. Yang ragu-ragu itu hanyalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Keragu-raguan mereka itu dinyatakan semata-mata untuk menutupi perbuatan mereka yang telah merubah-rubah dan menukar isi Taurat dan Injil. Mereka telah membaca Taurat dan Injil yang menerangkan pokok-pokok agama yang diridai Allah, para Rasul yang telah diutus Allah dan yang akan diutus-Nya nanti.

Tetapi hawa nafsu merekalah yang menyuruh mereka untuk melakukan perbuatan yang terlarang itu, sehingga mereka menyesatkan pengikut-pengikut mereka. Karena itu, sebenarnya pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani itu tahu benar mana yang benar dan mana yang salah. Jika ditanyakan kepada mereka sesuatu yang hak, mereka pasti dapat menjawabnya dengan betul tetapi mereka tidak mau melakukannya.

Makanya perhatikan lanjutan ke ayat 95 : Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang rugi.

Allah swt. menegaskan lagi agar Muhammad saw dan kaum Muslimin jangan termasuk golongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani itu, karena perbuatan itu akan menimbulkan kerugian besar orang yang melakukannya di dunia dan di akhirat. inilah bukti jelas Situs Isadanalfatihah.com memang suka motong dan memelintir ayat al-Qur’an.

Hujjah yang ke 3 :

Artikel di atas menulis :

Layak Minta Tolong Jika Kurang Mengerti Perintah Allah

Tidak semua orang Muslim mengerti makna Injil. Banyak di antara mereka yang belum mengerti dengan benar akan makna Injil. Dalam kondisi demikian, ada baiknya meminta pertolongan kepada pengikut Isa Al-Masih, sebab inilah perintah Al-Quran kepada Muhammad. Pembaca akan mendapat pertolongan dengan membaca website www.isadanislam.com.

Tanggapan :

Minta tolong pada Kristen bila kurang mengerti perintah Allah. WOW sangat gegabah dan sesumbar saudara di staff IDI ini. Kalian Kristen baca Al Quran aja tersiksa, ini malah disuruh minta pendapat pada Kristen tentang perintah Allah dalam Al Quran. Wkwkwk aneh bin lucu staff IDI ini. Gak perlu saya tanggapi terlalu jauh, ini cukup membuat saya pribadi dan pembaca blog ini tertawa aja.

Hujjah yang ke 4 :

Artikel di atas menulis :

Pengertian Akan Intisari Injil

Orang Kristen dapat memberi pertolongan dengan menjelaskan Injil. Intisari Injil bukanlah manusia dengan ibadah pribadi yaitu sholat, shalawat, naik haji dll  menyelamatkan diri.  Keselamatan kekal dari api neraka hanya terdapat dalam diri Isa Al-Masih akibat penyaliban-Nya.

Perhatikanlah ayat suci ini: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).  Keselamatan hanya terdapat dalam diri Isa Al-Masih, bukan pada ibadah kita.

Tanggapan :

Justru Al Quran tegas mengatakan melarang bertanya dan mengikuti orang-orang yang sesat dan Orang-orang kafir. Surat Al-Fatihah ayat 7:

“……Bukan Pula golongan orang-orang yang tersesat (Nashara/Kristen)”

Al Bayyinah ayat 1 : Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Kemudian Allah dengan tegas menyatakan kepalsuan Alkitab, karena Alkitab telah bercampur antara benar dan batil karena ditambah atau dikurangi.

Firman Allah Ta’ala :

Qs Al-Baqarah ayat 79 :  Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.

Sehingga dari pemaparan di atas dapatlah disimpulkan bahwa pemparana Staff IDI keliru besar tentang umat Islam bertanya kepada Kristen dan Yahudi. malah kenyataanya Secara tegas dan Jelas Al-Qur’an menyatakan Kristen dan Yahudi Sesat Menyesatkan. Sehingga apakah pantas Islam bertanya kepada mereka yang Sesat ?